Benny Moerdani Nyaris Tewas
Tugas Benny Moerdani menyusup ke Kalimantan Utara merupakan misi
militer yang sangat berat dan penuh risiko. Setiap harinya Benny bersama
tim kecil RPKAD berjalan kaki menyusuri hutan lebat selama berjam-jam
untuk membuka jalur bagi pasukan induk AD yang nantinya bertugas
menyerbu Malaysia. Jika tidak sedang
melewati hutan lebat, Benny dan timnya menyusuri sungai yang berada di
wilayah Kalimantan Utara menggunakan perahu. Baik misi penyusupan yang
melewati wilayah daratan maupun sungai, Benny dan timnya selalu terancam
oleh pasukan Inggris yang slap menghadang. Selain menyiapkan sergapan
pasukan Inggris yang rutin patroli juga kerap bertemu dengan gerilyawan
dari Indonesia sehingga kontak senjata yang memakan korban jiwa tak bisa
dihindari.
Kartu identitas TNKU Benny Moerdani
Ketika Benny dan timnya sedang bertugas menyusuri sungai, sejumlah
pasukan SAS Inggris ternyata sudah menunggu di seberang sungai dan
berada di tempat ketinggian yang strategis. Posisi Benny yang berada di
perahu paling depan sudah masuk ke dalam jarak tembak sniperSAS yang
slap dengan senapan terbidik. Dari teropongnya sniperSAS bisa melihat
sosok Benny secara jelas tapi jari yang telah menyentuh picu senjata
masih diam. Setelah sekian detik, picu senjata ternyata tak jadi ditarik
dan senapan lainnya yang sudah slap tembak dan dibidikkan secara akurat
oleh semua personel SAS juga tidak menyalak. Semua personel yang
dipimpin Benny akhirnya lolos dari sergapan mematikan itu.
Pada tahun 1976 Benny berkunjung ke Inggris dan secara tak terduga is
dipertemukan dengan dua prajurit SAS yang dulu nyaris menembaknya.
Personel SAS yang pernah mengincarnya ternyata masih mengenali Benny
yang secara fisik tidak berubah banyak. Benny lalu bertanya kenapa
personel SAS itu tak jadi menembaknya. Salah seorang langsung menjawab,
bahwa timnya harus menunggu dulu datangnya kapal perang HMS Queen
Elizabeth. Jika saat itu Benny ditembak dan kemudian berlangsung baku
tembak, kapal HMS Queen Elizabeth bisa terganggu perjalanannya. Namun,
hingga semua tim Benny pergi, kapal HMS Queen Elizabeth ternyata tidak
jadi melintas. Mendengar kisah prajurit SAS itu, Benny serta-merta
berkomentar, jika saat itu dirinya jadi ditembak, pasukan Inggris telah
berhasil menembak mati prajurit dengan pangkat tertinggi dan bisa saja
konfrontasi Indonesia-Malaysia berakhir lain.
( http://sejarahperang.wordpress.com/2011/10/23/benny-moerdani-nyaris-tewas/ )
Misi Penyusupan TNI AL
Selain
melancarkan operasi penyusupan lewat perbatasan yang berada di darat
pasukan TNI khususnya TNI-AL juga melancarkan operasi militer lewat laut.
Tujuan operasi penyusupan yang dilaksanakan oleh Pasukan Katak
(Kopaska) dan Marinir (KKO) berupa operasi intelijen, provokasi, dan
sabotase. Salah satu misi operasi sabotase yang berhasil adalah yang
dilakukan oleh Sersan Dua KKO Djanatin, Kopral Satu KKO Tohir, dan rekannya yang bertindak sebagai operator perahu, Gani bin Aroep. Untuk
mengamankan jalannya operasi mereka mengubah nama menjadi nama samaran
sesuai warga setempat. Djanatin memakai nama samaran Usman bin Haji
Muhammad Ali dan Tohir memakai nama samaran Harun bin Said.
Sasaran utama misi rahasia itu adalah melakukan sabotase di pusat
kota Singapura dengan berbekal bahan peledak seberat 12,5 kg. Target
yang harus diledakkan adalah gedung MacDonald House yang berada di pusat
keramaian kota. Karena ketatnya penjagaan di perairan Singapura ketiga
infiltrant itu menyamar sebagai pemasok barang dagangan ke Malaysia dan
Singapura. Ketika sedang menyamar sebagai pedagang itu mereka
mempelajari sasaran yang harus diserang termasuk rule bagaimana harus
melarikan diri. Setelah merasa yakin dengan semua rencana yang sudah
dimatangkan mereka pun slap melancarkan aksi sabotase.
Saat menjelang fajar menyingsing tanggal 9 Maret 1965 ketiga in/Want
berhasil mendarat di pantai Singapura dan menyusup masuk ke pusat
kota Singapura. Gedung MacDonald yang menjadi sasaran sabotase berhasil diledakkan pada pukul 03.07. Saat kembali menuju perahu karet yang ditempatkan di lokasi tersembunyi, Djanatin dan Tohir sengaja berpisah dengan Gani. Taktik memisahkan diri itu bertujuan untuk menghindari kecurigaan dari aparat kepolisian yang telah melancarkan operasi pencarian secara besar-besaran. Djanatin dan Tohir berhasil mencapai pantai dan selanjutnya melarikan diri menggunakan perahu motor rampasan. Tapi pelarian yang berlangsung pada 13 Maret 1965 itu mengalami kendala karena secara tiba-tiba mesin perahu mati. Tak lama kemudian polisi perairan Singapura berhasil menemukan dan menangkap mereka.
kota Singapura. Gedung MacDonald yang menjadi sasaran sabotase berhasil diledakkan pada pukul 03.07. Saat kembali menuju perahu karet yang ditempatkan di lokasi tersembunyi, Djanatin dan Tohir sengaja berpisah dengan Gani. Taktik memisahkan diri itu bertujuan untuk menghindari kecurigaan dari aparat kepolisian yang telah melancarkan operasi pencarian secara besar-besaran. Djanatin dan Tohir berhasil mencapai pantai dan selanjutnya melarikan diri menggunakan perahu motor rampasan. Tapi pelarian yang berlangsung pada 13 Maret 1965 itu mengalami kendala karena secara tiba-tiba mesin perahu mati. Tak lama kemudian polisi perairan Singapura berhasil menemukan dan menangkap mereka.
Kedua infiltrantdari KKO itu oleh Singapura dianggap sebagai pelaku
terorisme dan bukan tawanan perang karena ketika sedang melancarkan
misinya tidak mengenakan seragam serta identitas militer. Setelah
diadili kedua infiltrant yang bertempur demi tugas negara akhirnya
dijatuhi hukuman mati. Upaya diplomatik membebaskan mereka dari hukuman
mati atau minimal mengubah hukuman jadi seumur hidup diupayakan secara
keras oleh pemerintah RI, namun gagal. Tiga tahun kemudian pada hari
Kamis 17 Oktober pukul 06.00, Usman dan Harun dihukum
mati dengan cara digantung. Karena keduanya bertugas membela negara saat jenazahnya dipulangkan ke Indonesia mereka mendapatkan penghormataan sebagai pahlawan dan diberikan penghargaan tertinggi Bintang Sakti serta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. (win)
mati dengan cara digantung. Karena keduanya bertugas membela negara saat jenazahnya dipulangkan ke Indonesia mereka mendapatkan penghormataan sebagai pahlawan dan diberikan penghargaan tertinggi Bintang Sakti serta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. (win)
( http://sejarahperang.wordpress.com/2011/10/23/benny-moerdani-nyaris-tewas/ )
JALAN KLANDESTIN USMAN JANATIN
“Jaga radio ini. Jangan sampai rusak. Nasib saya ada di radio ini.” Itulah pesan Janatin kepada keluarga ketika hendak pergi bertugas. Kepergian untuk tugas operasi Dwikora 9 Maret 1965 itu dirahasiakan. “Aku arep tugas adoh (aku mau tugas jauh),” cuma begitu pamit Janatin kepada keluarga sambil meninggalkan rumah dengan naik delman.
Sejak itu, keluarga tak pernah melihat Janatin. Tak ada yang tahu
ia dapat misi rahasia ke Serawak, Malaysia, kemudian mengebom di
Singapura atas nama Usman. Aksinya itu menjadikan ia sebagai pahlawan
nasional dan kini hendak diabadikan sebagai nama KRI. Tapi di negeri
singa ia dianggap teroris.
Radio transistor itu oleh-oleh Janatin usai tugas Trikora. Seluruh
saudara Janatin anak nomor 8 dari 9 saudara dibelikan baju.
Janatin pulang mengenakan seragam KKO lengkap. Ayahnya, Mochamad Ali
dan sang ibu kaget. “Janatin tidak pernah bilang mau jadi KKO,”
kata Siti Turijah, 63 tahun, si bungsu.
Ayah Janatin, seorang kayim ( semacam kaur kesra ) di kelurahan
setempat, dan ibunya, Rukiah, melarang ia jadi tentara. Soalnya si
sulung Kusni tewas dalam perang waktu Janatin kecil. Dua kakak
Janatin, Ahmad Chunaeni dan Ahmad Mathori juga jarang pulang
karena masuk Angkatan Darat.
Tapi Janatin nekad. Ia mendaftar KKO di markasnya di Surabaya,
1962. Alasannya waktu itu cuma pengen main keponakannya, anak Kusni,
di Surabaya. Toh seluruh saudara kemudian tahu : ia melamar jadi
tentara.
Apalagi sejak kecil hasrat jadi tentara sudah kelihatan. Turijah
merasa Janatin pelindung dirinya. “ Eman ( sayang ) pada saya, kami
berangkat sekolah bareng jalan kaki, ” kenang Turijah. Kala itu, ia
SD dan Janatin di SMP Baromeus.
Janatin kecil suka berenang dan mencari ikan di Kali Klawing, tak
jauh dari kampungnya. Konon, waktu jaman Agresi Militer 1949, kali
itu merupakan batas wilayah militer : barat sungai kuasa belanda,
timurnya dikuasai serdadu Republik, termasuk Letnan Kusni, kakak
Janatin.
Maka saban ada inpeksi belanda, penduduk di barat sungai, termasuk
keluarga Janatin segera mengungsi ke sebelah timur sungai. Janatin
kecil merasakan itu semua hingga tertanam semangat perlawanan pada
penjajah.
Kesan itu diperkuat kegagahan sang kakak sulung. Suatu ketika,
Janatin kecil melihat kusni mengenakan seragam pejuang: setelan
khaki, topi, sepatu bot sambil menunggangi sepeda motor yang kala
itu sungguh langka.
Dua kakaknya yang jadi tentara menguatkan tekadnya ikut masuk
militer. “ Dia jadi suka main baris berbaris, perang - perangan pakai
ketapel ,” kata Artojo, 74 tahun, suami Turijah, yang masih
terbilang kakak sepupu Janatin bersaudara.
**
Serombongan anak-anak SD dengan seragam Pramuka suatu kali
mendatangi rumah di Jalan Letnan Kusni nomor 17, Dusun Tawangsari,
Kelurahan Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Purbalingga. Rumah itu
dijadikan salah satu posko dalam perjalanan mencari jejak.
Rupanya si panitia acara Pramuka tahu, rumah itu tempat kelahiran
pahlawan nasional Janatin, alias Usman, yang gugur dihukum mati
Singapura. Jalan menuju rumah itu juga dinamai dari kakak sulung
Janatin, juga seorang pahlawan, Letnan Kusni.
Di posko itu rencananya ada paparan singkat tentang kiprah Usman
Janatin sebagai bagian tugas perjalanan para Pramuka. Sayang, tuan
rumah tanpa persiapan. Anak-anak Pramuka pun dikumpulkan di musala
oleh Artojo, 74 tahun, adik ipar Janatin.
Tapi kunjungan macam itu tak sekali dua. Kali lain saat rombongan
siswa lain datang, keponakan Janatin, Achyanto, 40 tahun,
berinisiatif mengambil meja dan kursi lalu memajang foto Janatin dan
fotokopi surat-surat Janatin di pelataran rumah. “ Dari situ muncul
ide kecil - kecilan untuk membuat Museum Usman Janatin, ” ujar dia.
Maka ketika tahun lalu Kelurahan Jatisaba mendapat alokasi dana
PNPM Rp 1 milyar, dusun Tawangsari mempresentasikan ‘keunggulan’
wilayahnya untuk mendapat alokasi. Bahwa di sana terdapat rumah masa
kecil pahlawan nasional.
Hasilnya, selain untuk pendirian kandang sapi bersama, dusun
mendapat dana yang digunakan untuk membangun museum sekira Rp 90
juta. Bangunan sekira 32 meter persegi sudah berdiri namun belum
rampung sepenuhnya. “ Isinya juga masih menunggu dari pusat, ” kata
Achyanto. Koleksi keluarga hanya surat-surat Janatin di penjara.
Selain ruang museum, gapura kelir hijau bertuliskan “ Museum
Usman Janatin ” di depan rumah sudah berdiri. Rumah kelahiran
Janatin, yang ditandai lambang jangkar ala Angkatan Laut di
sisi depan rumah, ditinggali kakaknya Siti Rodijah yang ketika saya
datangi justru nongol di tvOne beserta putra - putrinya.
Di sebelah timurnya rumah Artojo dan adik Janatin, Siti Turijah.
Di belakang rumah Rodijah, ada rumah kakak Janatin, Ahmad Mathori,
pensiunan AD. Saudara yang lain: Salbiah, Sopiah, Chunaeni dan
Chalimi sudah meninggal serta Rochajah mukim di Sumatera.
Delapan tahun silam, keluarga besar Janatin mendirikan Yayasan
Usman Janatin yang menaungi taman kanak-kanak. Gedungnya persis di
sisi barat rumah kelahiran Janatin. “Soalnya di desa ini tidak ada
TK. Kalau mau sekolah TK harus ke kota 3 kilometer,” ujar Artojo.
Kini ada 25 siswa. Dua pengajarnya keponakan Janatin.
Di depan gedung TK, didirikan pula musala 70 meterpersegi. Di
ujung belakang, di seberang museum, berdiri bangunan –yang disebut
warga sebagai madrasah sebagai taman pendidikan Alquran anak-anak
setempat. Kini ada 18 anak belajar agama di situ saban sore.
Di depan madrasah, ada beberapa mainan anak-anak seperti ayunan
dan perosotan yang digunakan bersama-sama dengan TK. Semua dikelola
oleh keluarga, juga dananya di samping ada bantuan donatur.
“ Membangunnya sedikit demi sedikit, ” kata Artojo.
Tiga kilometer dari Tawangsari, di sekitar pusat kota, nama Usman
Janatin tercetak modern di tugu batu persegi dengan ornamen siluet
daun, “ Usman Janatin City Park Purbalingga ”. Ada panggung terbuka
dengan latar warna cerah, ada taman, dan gedung pemutaran film.
Sore itu, sejumlah orang tengah menyapu, mencabuti rumput. Rel
kereta mainan anak baru saja dipasang. Kios-kios tutup. Tiga pasang
remaja duduk-duduk kongkow. Ketika malam datang, selain videotron
yang memutar iklan rokok, lampu-lampu mati. Suasana gelap.
Pengelola taman, Suharno, menjelaskan taman dibangun sekira tiga
tahun silam untuk mengenang Usman Janatin sebagai pahlawan nasional
dari Purbalingga. Pembangunan dirintis Bupati Purbalingga Triono Budi
Sasongko. Biayanya Rp 4,9 milyar dengan luas 1600 meter persegi yang
menempati bekas area pasar.
Ia bilang bersih-bersih itu tidak ada hubungannya dengan heboh
polemik pemberian nama kapal Usman Janatin tapi untuk persiapan
gelaran Piala Adipura. “Tidak ada instruksi khusus, tapi kalau
taman ini pakai nama Usman Janatin, sedangkan namanya lagi rame
begini, malu juga kalau kotor,” kata Suharno, satu dari hanya dua
orang petugas taman.
Setelah setahun lebih mangkrak, pemkab berencana mengubah konsep
taman. Jika semula jadi lokasi hiburan dewasa, termasuk adanya tempat
karaoke, kini menjadi taman hiburan anak dan keluarga.
Maka dibuat sejumlah wahana permainan anak-anak. Pengelolaannya
dipegang perusahaan daerah Owabong. “Target pembukaan akhir
Februari. Rencana ini sebelum rame nama Usman Janatin,” tegasnya.
Selain cuma memakai nama, taman ini tidak memiliki misi khusus
mengenalkan Usman Janatin. Beda dengan niat keluarga Janatin di
Tawangsari. Di pelataran rumah rencananya didirikan prasasti dan
monumen.
Tapi keluarga hanya menunggu. “Kita harus berterima kasih pada
Singapura karena dengan begini nama Usman Janatin jadi terangkat dan
rencana pendirian museum mendapat perhatian,” ujar Achyanto sambil
tersenyum.
**
Janatin lahir di Dukuh Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan
Purbalingga, Pubalingga, 22 Maret 1944.
“ Dulu Janatin suka saya gendong, anaknya memang berani, ” tutur
kakak Janatin, Ahmad Mathori, 89 tahun, yang ikut perang dalam
peristiwa Bandung Lautan Api dan Pemberontakan Madiun ini sambil
duduk di kursi roda.
Sosok Janatin, menurut Artojo, paling tinggi besar dan tampan di
antara saudara laki-lakinya, termasuk para abangnya yang jadi
tentara. Pembawaannya ramah, tidak sombong sehingga banyak teman.
Tapi Artojo dan Turijah tak melihat Janatin dekat, disukai atau
menyukai perempuan. “Dia jauh dari perempuan. Cuma fokus pada
tugas,” ujar Artojo, pensiunan intel pemkab Purbalingga.
Tapi sepulang tugas dari pembebasan Irian Barat, Trikora,
1964, selain keluarga, ada yang menyambutnya dengan setia, menunggu
di depan rumah: seekor bajing atau tupai. Janatin gemar memelihara
bajing, juga sejumlah burung seperti merpati sejak SMP.
Janatin cukup bersiul guna memanggil bajing itu. Hewan itu bisa
anteng berdiri di pundak janatin. Sewaktu Janatin berangkat tugas, si
bajing ikut hingga gang kampung dan si hewan bisa balik sendiri ke
rumah. “Nggak tahu gimana, bajing itu bisa lulut (manut) sama
Janatin,” ujar Turijah.
Tugas itu rupanya misi rahasia. Ia mendapat nama sandi: Usman bin
Moch Ali—nama asli ayahnya. Tak ada pemberitahuan ke keluarga
apapun sampai surat Janatin yang menyatakan ia ditangkap Singapura,
tiba. “Kami sekeluarga kaget,” ujar Turijah.
Surat Janatin datang rutin via pos nyaris tiap bulan. “Ada
stempel sensor. Jadi isinya yang baik-baik,” kata Artojo. Menuru
dia, janatin dan Harun ditangkap setelah keduanya diusir oleh awak
kapal oorang Tionghoa dari Indonesia yang hendak ke Thailand. Satu
orang lagi, Gani, bisa ikut kapal itu karena sembunyi di gulungan
terpal. Gani tak pernah diketahui keberadaannya hingga kini.
Selepas diusir dari kapal barang, Janatin dan Harun sempat merebut
kapal motor. “Yang punya kapal dicemplungkan ke laut.” Sayang ini
bukan kisah film eksyen: bahan bakar kapal itu habis seblum sampai
perbatasan. Keduanya ditangkap 13 Maret 1965.
Pengadilan berlangsung tigatahun sejak 4 Oktober 1965. Usaha
permohonan pengampunan gagal. Kabar buruk itu turut memperburuk
kesehatan ayah Janatin yang sudah sakit pernafasan dan batuk hingga
meinggal 17 Oktober 1967.
Persis setahun kemudian, Janatin dieksekusi mati. “ Matinya
digantung padahal hukuman gantung itu untuk penjahat. Janatin tidak
menyesal dihukum mati tapi minta mati di ujung peluru dan diakui
sebagai tentara, ” tutur Artojo.
Malam sebelum eksekusi, vonis mati baru dimumkan. Radio hasil
oleh-oleh Janatin dari Trikora, seperti ucapannya dulu,
mengabarkan nasibnya. “Keluarga rasanya gak karuan. Kami semua
lek - lekan ( begadang ), tidak bisa tidur,” ujar Turijah.
Melalui Jenderal Tjokropranolo, utusan Presiden Soeharto, Janatin
ditemui sebelum eksekusi. Tjokropranolo berbincang dibatasi dua
terali besi di antara sebuah ruang yang dijaga sipir. Wasiat Janatin:
mandikan aku dengan air negeriku dan kubur aku di tanah ibu pertiwi.
Untuk itu, kala memandikan jenazah Janatin, digunakan air milik warga
RI di Malaysia.
Ketika dibawa ke Jakarta dan hendak dikubur di Kalibata, keluarga
tetap tak bisa melihat langsung kondisi jenazahnya. “Kami bangga
kalau sekarang namanya diabadikan sebagai nama kapal karena banyak
anak muda termasuk yang di Purbalingga tidak tahu siapa Usman
Janatin,” tutur Artojo.
Melalui Tjokropranolo, Janatin menyampaikan sepucuk surat. Surat
itu ditulis dalam waktu 10 menit—sesuai waktu yang diberikan
petugas penjara—sehari sebelum eksekusi 16 Oktober 1968. Selain
mengabarkan hari eksekusi, surat terakhir Janatin berisi salam dan
permohonan maaf pada keluarga.
Di pengujung ia menulis: “Dengan tersiarnya kabar yang
menyedihkan ini tidak akan menyebabkan akibat yang tidak
menyenangkan, bahkan sebaliknya ikhlas dan bersyukurlah
sebanyak-banyaknya pada karunia tuhan yang telah menentukan nasib
anaknda sedemikan umurnya.”
( https://arifkoes.wordpress.com/page/9/ )
Menyusup Ke Malaysia
Profil
pasukan tempur yang harus dihadapi oleh sukarelawan Indonesia.Satuan
elite Inggris Royal Ulster Rifles slap menyergap penyusup di daeah
rawa-rawa. Patroli hutan King's Own Yorkshire Inggris di hutan
Kalimantan Utara. Personal Yorkshire yang herjalan paling depan tampak
selalu menyiagakan senapan Sten Gun-nya.
Bung Karno marah
Diplomasi Intelejen
Dari Thailand
Antara tahun 1961-1966 meletus konfrontasi Indonesia dart Malaysia
yang kemudian memicu konflik bersenjata di perbatasan baik berupa
penyusupan pasukan gerilya maupun pasukan regular. Tapi karena konflik
itu merupakan peperangan yang tidak diumumkan (undeclared war)
infiltrant yang menyusup menggunakan nama sukarelawan meskipun sebagian
besar di antaranya merupakan anggota ABRI/TNI. Turunnya anggota TNI itu
merupakan langkah antisipasi mengingat
musuh yang dihadapi merupakan tentara profesional bersenjata lengkap dan
didukung oleh persenjataan modern mulai dari tank hingga pesawat
tempur.
Konflik
itu sendiri awalnya berlangsung di Kesultanan Brunei dan jauh dari
masalah di dalam negeri Indonesia. Pada 8 Desember 1962 di Kesultanan
Brunei Darussalam yang kaya minyak dan merupakan protektorat Kerajaan
Inggris meletus pemberontakan bersenjata. Para pemberontak yang tidak
puas secara ekonomi dan politik di Brunei berniat mendirikan negara
merdeka, Negara Kesatuan Kalimantan Utara (NKKU).
Dalam upacara proklamasinya para petinggi NKKU yang berasal dari
Partai Rakyat pimpinan Ahmad Azahari rupanya tidak hanya memberontak
terhadap Kesultanan Brunei tapi juga tidak setuju terhadap upaya
pembentukan negara federasi Malaysia. Sebuah negara federasi yang sedang
direncanakan akan dibentuk di antara daerah-daerah yang selama ini
menjadi jajahan Inggris di wilayah Asia Tenggara.
Aksi pemberontakan di Brunei yang dimotori oleh sayap militer Partai
Rakyat, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) ternyata tidak berumur
panjang. Pasalnya pemerintah Inggris segera turun tangan dengan
mengirimkan pasukan Gurkha dari Singapura. Berkat kemampuan tempur
Gurkha yang sangat teruji para pemberontak TNKU segera bisa ditumpas dan
banyak di antara para pemberontak yang selamat lari masuk hutan di
Kalimantan Utara.
Pemberontak yang berhasil menyusup ke hutan serta merta menggalang
dukungan dari penduduk setempat yang secara geografis wilayahnya ada
yang masuk ke Indonesia. Untuk menggalang dukungan, gerilyawan TNKU
tidak lagi ingin meruntuhkan pemerintahan monarki Brunei melainkan
menyerukan ketidaksetujuannya terhadap pembentukan negara federasi
Malaysia. Perang gerilya pun makin berkecamuk dan pasukan Inggris yang
sudah berhasil mengamankan Brunei merasa kewalahan ketika medan tempur
meluas hingga wilayah Kalimantan Utara, Sabah, dan Sarawak.
Kontak
senjata yang terjadi antara pasukan Inggris dan sukarelawan Indonesia
yang berlangsung di hutan-hutan Kalimantan Utara tidak jarang
menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.
Ketika pemberontakan di Brunei meletus secara tiba-tiba Presiden
Soekarno sebenarnya sempat berang karena secara terang-terangan Brunei
menuduh Indonesia sebagai penggerak kaum pemberontak. Tuduhan itu cukup
masuk akal karena pemimpin Par-tai Rakyat, Azahari pernah menjadi
anggota TNI dan bertempur di Yogyakarta. Meskipun ketika meletus
pemberontakan, Azahari sedang ke Filipina untuk mencari dukungan, dan
pemberontakan dilakukan oleh TNKU, Brunei tetap bersikeras Indonesia
memberikan dukungan. Apalagi sisa pasukan TNKU yang lari menyusup ke
Kalimantan Utara terus melancarkan perang gerilya dan diyakini mendapat
dukungan dari warga Indonesia yang bermukim di Kalimantan Utara.
Akibat serangan gerilya yang bertujuan menggagalkan pembentukan
Federasi Malaysia, pemerintah Malaysia yang saat itu berpusat di Kuala
Lumpur juga turut melontarkan kecaman terhadap Indonesia. Presiden
Soekarno pun makin meradang akibat kecaman yang berasal dari dua kubu
itu.
Pemerintah Indonesia pada awalnya tidak secara terbuka menolak
pembentukan negara Federasi Malaysia yang akan menggabungkan bekas
jajahan Inggris seperti Singapura, Sabah, Sarawak, dan Brunei. Gagasan
untuk pembentukan negara federasi itu sendiri awalnya berasal dari
Perdana Menteri Persekutuan Tanah Melayu Tunku Abdul Rah-man yang
dikemukakan di depan forum The Foreign Correspondents Association of
South East Asia. Pemerintah Indonesia masih bersikap pasif karena sedang
disibukkan dengan kampanye Trikora untuk membebaskan Irian Barat.
Presiden Soekarno yang sedang menghadapi masalah ekonomi juga berusaha
tetap menahan diri kendati keinginan untuk berkonfrontasi dengan
Malaysia sudah naik ke ubun-ubun.
Namun sesudah beberapa bulan mendiamkan saja beragam kecaman yang
diontarkan Kuala Lumpur, pada bulan April 1963 Bung Karno betul-betul
tidak bisa menahan din. Di depan peserta yang menghadiri Konferensi
Wartawan Asia Afrika yang berlangsung di Jakarta, Bung Karno
terang-terangan menentang pembentukan negara Federasi Malaysia.
Konfrontasi dengan Malaysia pun tak terelakkan dan seluruh kekuatan
politik dan militer Indonesia segera diarahkan untuk mengempur Malaysia.
Militer Indonesia yang sebelumnya digelar untuk Operasi Trikora
kembali disibukkan oleh perintah Bung Karno yang sangat tiba-tiba itu.
Secara psikologis militer Indonesia bahkan tidak berharap terjadi perang
karena musuh yang dihadapi, khususnya Inggris dan sekutunya sangat
kuat. Tapi perintah pemimpin besar revolusi yang sedang emosional tetap
harus dijalankan sebaik-baiknya.
Keadaan makin memanas karena pada tanggal 29 Agustus 1964 pembentukan
negara Malaysia telah ditetapkan di Kuala Lumpur dan London. Pengumuman
yang dilakukan secara mendadak dan sepihak itu sangat mengejutkan
karena tim pencari fakta PBB yang terdiri dari sembilan negara belum
sempat meyelesaikan tugasnya. Tim itu bahkan belum tiba di Kalimantan
Utara tapi pengumuman berdirinya negara Malaysia ternyata telah
berlangsung. Pengumuman itu bagi Presiden Soekarno yang pernah
menghadiri KTT di Mania dan membicarakan tentang berdirinya negara
Malaysia tidak hanya melanggar kesepakatan KTT tapi juga menghina
pribadi Soekarno.
Dalam kesepakatan KTT di Mania, Soekarno tidak menghalangi
pembentukan negara federasi Malaysia asalkan diadakan jajak pendapat
terlebih dahulu terhadap masyarakat yang tinggal di Kalimantan Utara.
Menyikapi pengumuman pembentukan negara Malaysia yang bersifat
melecehkan kedaulatan Indonesia itu, Soekarno dan kabinetnya segera
menempuh jalur keras. Mereka mengemukakan pembentukan Malaysia melanggar
tiga hal. Pertama, tidak demokratis, kedua bertentangan dengan KTT
Manila, dan ketiga bertentangan dengan resolusi PBB mengenai
dekolonisasi. Reaksi keras dan konfrontatif yang kemudian ditunjukkan
oleh pemerintah Indonesia adalah tidak hanya sekedar merestui aksi
penyusupan para sukarelawan masuk ke seberang perbatasan Malaysia.
Tetapi secara terangterangan kekuatan pasukan ABRI mulai menampakkan
dukungannya kepada perjuangan rakyat Kalimantan Utara. Aksi ganyang
Malaysia pun tinggal menunggu hari.
Dwikora
Tindakan militer untuk menggempur Malaysia pun dikumandangkan oleh
Soekarno di de-pan rapat raksasa di Jakarta pada 3 Mei 1964. Presiden
Soekarno lalu mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Poin
pertama Dwikora adalah petinggi ketahanan revolusi Indonesia. Kedua,
membantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Serawak, dan
Sabah untuk menghancurkan Malaysia.
Komando tempur Dwikora dipercayakan kepada Panglima Angkatan Udara
Laksamana Madya Omar Dhani yang menjabat sebagai Panglima Komando Siaga
(KOGA). Sementara tugas yang dibebankan kepada KOGA adalah mempersiapkan
operasi militer terhadap Malaysia. Sebagai Panglima KOGA, Omar Dhani
bertanggung jawab langsung kepada Panglima Tertinggi ABRI/ KOTI,
Presiden Soekarno. Tapi sebelum KOGA dibentuk, aksi penyusupan yang
dilancarkan oleh sukarelawan Indonesia sudah berlangsung cukup lama.
Hutan di Kaliman Utara tahun 1960
Operasi penyusupan yang digelar Indonesia ke wilayah perbatasan
Malaysia sesungguhnya merupakan operasi yang berbahaya karena musuh yang
dihadapi merupakan pasukan reguler terlatih dan berpengalaman di
berbagai medan perang. Militer Malaysia yang didukung Inggris dan
negara-negara persemakmuran seperti Selandia Baru serta Australia tidak
bisa dihadapi oleh pasukan gerilya yang menyamar dan mengunakan
persenjataan terbatas. Gerilyawan Indonesia yang terdiri dari para
sukarelawan bahkan harus menghadapi pasukan Gurkha dan SAS Inggris yang
sudah sangat berpengalaman dalam pertempuran hutan. Selain itu, garis
perbatasan Malaysia-Indonesia yang panjangnya sekitar 1.000 km juga
tidak mungkin hanya diamankan oleh pasukan gerilya.
Kondisi itu mungkin tidak terpikirkan oleh Presiden Soekarno yang
sedang bersemangat setelah sukses merebut Irian Barat lewat Trikora.
Tapi bagi Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Achmad Yani, situasi
medan tempur di perbatasan itu sangat merisaukannya, kendati Angkatan
Darat sudah mengirim Batalyon II RPKAD untuk mengamankan perbatasan.
Letjen Ahmad Yani pun segera memanggil personel andalan RPKAD yang
sukses memimpin perang gerilya di Irian Barat, Mayor Benny Moerdani.
Tugas yang kemudian dibebankan kepada Benny adalah segera berangkat ke
Kalimantan Utara dan mengorganisasi cara menangkal aksi penyusupan
pasukan Inggris.
Inggris yang menyiagakan helikopter bisa dengan cepat mengevakuasi korban luka dan tewas.
Karena tugas Benny merupakan misi rahasia dan setibanya di Kalimantan
Utara tidak menggunakan identitas prajurit RPKAD, Benny yang berangkat
langsung dari Cijantung hanya membawa tim kecil. Tujuan operasi
penyusupan tim kecil Benny adalah mengamati rute-rute penyerbuan yang
nantinya bisa dipakai oleh induk pasukannya. Kawasan yang pertama kali
menjadi daerah operasi Benny dan timnya di Kalimantan Utara adalah
sebuah dusun kecil yang berlokasi di seberang perbatasan
Serawak-Kalimantan Barat. Setelah sesuai dengan sasaran yang diserbu
oleh RPKAD dan satuan lainnya pasukan kecil Benny terus melaksanakan
tugas secara berpindah-pindah.
Selama melaksanakan misi pengintaian dan penyusupan di perbatasan,
Benny –meskipun pada saat itu ABRI sudah secara terang-terangan membantu
gerilyawan TNKU, harus selalu melaksanakan taktik penyamaran Sesuai
kebijakan yang diambil pimpinan ABRI masa itu, Benny memperoleh
identitas baru sebagai seorang sukarelawan dan memakai seragam TNKU.
Nama yang tertulis di kartu anggota TNKU tetap Moerdani, tapi dia
dijadikan warga masyarakat Kalimantan Selatan, kelahiran Muarateweh,
kota kecil yang berada di tepi Sungai Mahakam. Bersama personel TNKU
yang dipimpinnya Benny kemudian mulai melancarkan perang gerilya
terhadap pasukan Inggris. Pasukan TNKU yang berintikan prajurit RPKAD
yang sudah berpengalaman tempur itu pun langsung menunjukkan prestasinya
kendati musuh yang dihadapi merupakan pasukan khusus SAS.
Diplomasi Intelejen
Dalam suatu serangan penyergapan di pedalaman Kalimantan Timur yang
berhutan lebat pasukan gerilya TNKU berhasil menawan satu orang musuh,
menembak mati satu orang lagi, sementara dua musuh berhasil melarikan
diri dan lobos karena.diselamatkan heli Inggris. Dad total musuh yang
berjumlah empat orang, tim kecil bisa dipastikan anggota SAS yang sedang
menyusup.
Peristiwa tertawannya satu anggota pasukan SAS itu segera disampaikan
kepada Letjen Ahmad Yani. Karena merupakan peristiwa sangat penting,
anggota SAS yang tertawan dan terluka cukup serius itu segera
diperintahkan oleh Ahmad Yani untuk dikirim ke Jakarta guna kepentingan
propaganda. Bukti adanya pasukan SAS yang tertawan jelas akan membuat
pemerintah Inggris mengambil sikap terhadap kebijakan militernya di
perbatasan Kalimantan-Malaysia.
Tapi karena kurangnya alat transportasi dan sarana kesehatan, anggota
SAS yang tertawan ternyata sudah meninggal sebelum dikirim ke Jakarta.
Mayat anggota SAS itu akhirnya terpaksa dikuburkan di tengah hutan
Kalimantan dan hanya dog tag dan persenjataannya yang dikirim ke Jakarta sebagai barang bukti.
Pada pertengahan tahun 1964 konfrontasi Indonesia-Malaysia makin
memuncak apalagi setelah pasukan TNI AU menerjunkan sekitar 100 pasukan
ke wilayah Labis dan kemudian Johor. Aksi ini nyaris menyulut aksi
balasan besar-besaran yang akan dilancarkan RAF dan AL Inggris. Jika
pesawat-pesawat tempur RAF yang berpangkalan di Singapura sampai
menyerang Jakarta, konflik Indonesia-Malaysia pasti berubah kepada
kondisi yang sangat merugikan Indonesia.
Untuk mengatasi hal terburuk itu, Benny pun dipanggil pulang ke
Jakarta pada bulan Agustus 1964. Untuk pulang ke Jakarta dari pedalaman
Kalimantan bukan sesuatu yang mudah bagi Benny. Pasalnya is harus
berjalan kaki selama empat hari ke kawasan Long Sembiling, lalu disusul
melewati belasan jeram sebelum mencapai sungai besar yang menjadi sarana
transportasi utama di Kalimantan. Setelah menyusuri sungai besar
tersebut Benny pun akhirnya tiba di Tarakan dan selanjutnya terbang ke
Jakarta.
Menyadari bahwa jika pasukan Inggris sampai mengerahkan seluruh
kekuatannya akan berakibat fatal, pemerintah Indonesia pun segera
melakukan penyempurnaan terhadap organisasi pertahanannya. Komando KOGA
yang menurut Presiden Soekarno dianggap tidak bisa berjalan efektif
kemudian diubah menjadi Komando Mandala Siaga (KOLAGA). Dalam struktur
komando ini Omar Dhani tetap menjabat panglima namun kekuasaannya mulai
berkurang karena wilayah komandonya dibatasi hanya di mandala Sumatra
dan Kalimantan.
Kewenangan komando Omar Dhani semakin surut setelah pada 1 Januari
1965, Soekarno menunluk Mayjen Soeharto sebagi Wakil Panglima I Kolaga.
Wibawa Omar Dhani pun makin merosot akibat kehadiran Soeharto yang telah
sukses menggelar Operasi Trikora itu. Sebagai Wakil Panglima I Kolaga
dan sekaligus Panglima Kostrad, Soeharto segera melaksanakan perjalanan
di seluruh wilayah Kalimantan Utara dan Sumatra Utara. Dad semua wilayah
yang dikunjungi sesuai perintah Dwikora akan dilaksanakan serangan
besar-besaran terhadap Malaysia. Tapi Soeharto ternyata punya
pertimbangan tersendiri terhadap perkembangan situasi yang kritis dari
konflik Indonesia-Malaysia.
Pertimbangan Soeharto terhadap konflik yang makin memanas itu menjadi
semakin realistis sejak munculnya gerakan G30S/PKI yang mengakibatkan
korban sejumlah jenderal AD, salah satunya adalah Achmad Yani. Gerakan
G30S/PKI yang berhasil ditumpas berkat ketegasan kepimpinan Soeharto itu
makin membuat wibawanya naik daun. Beberapa minggu kemudian Omar Dhani
yang dianggap terkait G30S/PKI diberhentikan dan Panglima Kolaga
langsung diserahkan kepada Soeharto.
Tak lama kemudian disusul munculnya Supersemar 11 Maret 1966 yang
berisi surat perintah penyerahan kekuasaan kepada Soeharto. Dengan modal
kekuasaan dan wibawa yang dimilikinya Soeharto pun memaki kebijakan
sendiri untuk mengatasi konfrontasi Indonesia -Malaysia. Secara
diam-diam Soeharto kemudian membuka operasi rahasia yang bersifat
khusus. Untuk melaksanakan operasi tersebut ternyata dipercayakan kepada
Benny.
Tujuan operasi khusus itu sendiri ada dua target. Pertama, melakukan
usaha penggalangan dengan para tokoh masyarakat dan partai-partai
politik di Malaysia yang tidak mendukung pembentukan negara Malaysia.
Melalui orang-orang yang mendukung itu, mereka akan dimanfaatkan untuk
mendukung perjuangan Indonesia. Kedua, mengkaji secara mendalam
kebenaran persepsi dan sikap formal pemerintah Indonesia yang
beranggapan Indonesia memang telah dikepung oleh Nekolim Malaysia.
Sementara sasaran inti operasi khusus adalah seluruh potensi yang anti
federasi dan pro pemerintah Indonesia serta mereka yang kemungkinan
menyetujui adanya gagasan untuk mengakhiri konfrontasi secara damai.
Namun jika operasi khusus itu menemui kegagalan semua kekuatan militer
Indonesia siapkan melakukan penghancuran fisik terhadap Malaysia.
Operasi khusus yang dipimpin oleh Benny tidak dilaksanakan langsung
dari Indonesia melainkan dari daratan Thailand yang berada di lambung
belakang Malaysia. Operasi itu terbagi dalam empat jenis, yakni operasi
intelijen, operasi teritorial, operasi kantong, dan operasi ganyang.
Operasi intelijen bertujuan mengumpulkan segala macam bahan-bahan
intelijen, operasi teritorial bertujuan membantu rakyat setempat yang
menentang pembentukan negara Malaysia, operasi kantong merupakan
pemindahan pasukan ABRI dari perbatasan masuk ke daerah lawan secara
clandestine, dan operasi ganyang merupakan aksi perongrongan oleh para
gerilyawan di daerah lawan.
Pesawat-pesawat
pembom Inggris Avro Vulcan tampak disiagakan di pangkalan milder
Butterworth Penang. Sejumlah born tampak disiagakan dan siap
dipasang.Sesuai rencana jika konflik makin meluas RAF akan melancarkan
Operation Profitter Valiants untuk menyerang Jawa dan Sumatra.
Operasi khusus yang ditangani Benny ternyata lebih menonjol dan
cenderung menyelesaikan konfrontasi Indonesia-Malaysia secara damai.
Benny yang saat berada di Thailand menyamar sebagai petugas tiket
Garuda, tugasnya tidak hanya secara diam-diam mengirimkan infiltrant
lewat Thailand tapi membangun kontak dengan tokoh-tokoh Malaysia yang
pro damai. Kontak pertama dengan tokoh Malaysia bernama Ghazali
dilakukan Benny di Bangkok. Kehadiran Ghazali sendiri saat itu
didampingi Des Alwi, tokoh nasionalis Indonesia yang terpaksa melarikan
diri ke Malaysia karena menentang kepemimpinan Bung Karno. Dari dua
orang yang ditemuinya itu, Benny yang sudah mendatangkan Ali Moertopo ke
Bangkok, lalu membangun kontak lebih jauh lagi, yakni bertemu Menteri
Pertahanan Malaysia, Tun Abdul Razak.
Des Alwi yang kemudian bertemu Abdul Razak ternyata mendapat sambutan
positif karena Menhan Malaysia ini ternyata menginginkan penyelesaian
secara damai. Berbeda dibandingkan PM Malaysia Tunku Abdul Rah-man yang
masih menginginkan konfrontasi. Des Alwi juga menekankan keinginan
penyelesaian secara damai itu bukan datang dari Soekarno melainkan dari
Soeharto yang juga menjabat Panglima Kostrad. Kepercayaan Razak makin
mantap karena sepengetahuannya Kostrad tidak begitu antusias mengganyang
Malaysia. Itu bisa dilihat dari sedikitnya personel Kostrad yang
berhasil ditawan Malaysia. Dengan unsur “tidak begitu dendam” terhadap
Kostrad, Razak kemudian bersedia untuk segera bertemu Benny.
Tak lama kemudian pertemuan Benny dan Razak berlangsung di Bangkok.
Hasil pertemuan untuk penyelesaian secara damai bahkan makin maju karena
Razak yang begitu antusias malah mengundang Benny untuk datang ke Kuala
Lumpur.
Ketika perundingan damai antara Benny dan Menlu Razak makin mengalami
kemajuan, pertempuran di perbatasan masih berlangsung sengit. Baik
politisi dan petinggi militer Malaysia maupun Indonesia hanya sedikit
yang mengetahui upaya penyelesaian damai itu. Benny sendiri ketika
berkunjung ke Malaysia melakukannya secara rahasia. Agar tidak
mengundang kecurigaan para petugas intelijen Inggris yang banyak
berkeliaran di Malaysia, Benny mempergunakan dokumen perjalanan
Malaysia. Misi Benny sukses selain bertemu Razak, dia juga sempat
mengunjungi tahanan asal Indonesia dan memproses administrasi untuk
memulangkan mereka kelak. Benny bahkan bisa menyiapkan safe house di
Kuala Lumpur untuk lokasi perundingan-perundingan selanjutnya.
Tim operasi khusus yang kemudian memungkinkan pejabat Indonesia bisa
berkunjung ke Kuala Lumpur untuk berunding bahkan menjadi lebih lengkap.
Tidak hanya Benny, tapi anggota tim utama lainnya seperti bos Benny, Ali Moertopo, Daan Mogot, dan Willy Pesik
juga hadir. Kedatangan tim secara rahasia itu bahkan sempat
menggemparkan Malaysia. Pasalnya, kendati tim Benny datang dengan
memakai dokumen perjalanan Malaysia, secara tak sengaja mereka mengisi
kolom formulir imigrasi sehingga petugas imigrasi tahu adanya orang yang
menyelundup ke Kuala Lumpur.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Tun Ismail menjadi berang karena merasa
tidak diberi tahu, tapi mujur Abdul Razak bisa menjernihkan kehebohan
itu. Meskipun Mendagri Ismail sempat berang, kontak Razak dan tim Benny
serta All Moertopo yang berada di Jakarta ternyata masih bisa berjalan
secara rahasia. Pihak Inggris dan PM Malaysia yang sengaja tidak diberi
tahu mengenai upaya damai ternyata diam-diam, saja seperti tidak tahu
sama sekali. Sebaliknya di Indonesia, Bung Karno yang sudah mencium
upaya damai itu malah tampak tenangtenang dan menilai Benny sedang
belajar jadi seorang diplomat.
Puncak dari operasi rahasia adalah ketika sebuah Hercules TNI AU pada
25 Mei 1966 terbang secara rahasia dari Jakarta menuju Kuala Lumpur.
Hercules yang mengangkut sejumlah perwira tinggi ABRI untuk perdamaian
itu akan mendarat di Bandar Udara Subang, Kuala Lumpur, dan selanjutnya
meneruskan perjalanan menuju Alor Setar, ibukota negara bagian Kedah
untuk mengawali pembicaraan dengan PM Malaysia Tunku Abdul Rahman. Yang
unik Tunku Abdul Rahman saat itu tidak mempercayai Razak bahwa akan
datang tim perdamaian dari Indonesia. Namun demikian, Tunku Rahman tetap
terbang menuju Alor Setar. Sebaliknya ketika Tunku sudah terbang, Abdul
Razak mulai was-was karena Hercules TNI AU yang ditunggutunggu tidak
segera tiba.
Misi Damai
Ketegangan dalam menunggu kedatangan Hercules makin diperburuk karena
adanya gangguan komunikasi radio dan dugaan jangan-jangan Hercules misi
damai itu telah ditembak jatuh Inggris. Kendati merupakan penerbangan
untuk misi damai, rute yang dilalui Hercules tetap melalui kawasan udara
yang menjadi kawasan patroli bagi pesawat-pesawat tempur RAF. Setelah
diketahui bahwa gangguan komunikasi radio disebabkan gelombang radio di
Subang sedang diganti frekuensinya, Razak dan timnya akhirnya hanya bisa
menunggu. Tapi Razak tetap masih menunjukkan kegelisahannya karena
terlanjur mengirim sebuah pesawat terbang dengan harapan bisa memandu
Hercules. Pesawat yang dikirim Razak ini juga tetap saja rentan terhadap
sergapan pesawat tempur Inggris.
Tim
misi perdamaian dari Indonesia yang berkunjung ke Kuala Lumpur hulan
Mei 1966 dan ditemui petinggi Malaysia. Dari kiri Tan Srie Ghazalie
Shatie, Ali Moertopo, Tun Abdul Razak, Benny Moerdani, Tun Ismail, Daan
Mogot.
Hercules misi damai yang dipiloti Komodor Susanto akhirnya bisa
mendarat dengan selamat di Kuala Lumpur. Setelah mengadakan perundingan
dengan Razak dan sukses, tim sepakat melanjutkan perundingan dengan
Tunku di Alor Setar. Tapi mendaratnya pesawat militer Indonesia di Kuala
Lumpur dengan misi rahasia ternyata membuat perwakilan Inggris marah
besar. RAF bahkan mengancam akan menembak jatuh Hercules yang
melanjutkan perjalanan ke Kedah karena pasti melintasi ruang udara
Butterworth. Penang, tempat pangkalan militer Inggris. Sementara
delegasi Indonesia juga tak mungkin meninggalkan Hercules TNI AU karena
pasti akan disabot oleh Inggris. Untuk mengatasi kendala itu sejumlah
pejabat pen-ting Malaysia memutuskan masuk Hercules sehingga membuat RAF
kebingungan.
Mereka tidak mungkin menembak jatuh Hercules yang berisi para pejabat
penting Malaysia. Penerbangan ke Kedah pun berlangsung dalam suasana
penuh ketegangan. Suasana bersahabat baru muncul setelah rombongan tiba
di rumah peristirahatan Tunku Rahman. Kehadiran Benny yang cukup dikenal
Tunku lewat Razak bahkan makin memperlancar pertemuan.
Hasil perundingan sukses dan pada 27 Mei, tim perdamaian Indonesia
sudah bisa pulang ke Jakarta. Tindak lanjut dari pertemuan dengan Tunku
Rah-man adalah perundingan Abdul Razak dengan Menlu Adam Malik di
Bangkok dan langsung menghasilkan rumusan mengenai penyelesaian
konfrontasi secara damai. Tapi sikap Adam Malik yang menerima begitu
saja setiap usulan Malaysia sempat membuat Bung Karno dan unsur dari
ABRI kecewa, sehinggga peran Adam Malik diserahkan kepada Soeharto. Di
tangan Soeharto bola penyelesaian damai seolah menemukan penyerang yang
tinggal mengegolkan ke gawang.
Pada 11 Agustus 1966, piagam yang dikenal sebagai Jakarta Accord
berisikan persetujuan untuk menormalisasi hubungan Indonesia-Malaysia
disepakati. Konfrontasi yang telah menelan korban jiwa dan harta pun
bisa diakhiri dengan memuaskan dan menghindarkan dari perang yang makin
meluas hingga ke Sumatra dan Jawa. Setelah perdamaian bisa diwujudkan,
Benny ternyata masih bertahan di Kuala Lumpur. Prajurit komando itu
tidak lagi bertugas menggalang pasukan gerilyawan tapi bertugas
memulihkan kembali persahabatan antara kedua Bangsa baik secara
diplomatik maupun sebagai saudara serumpun. (win)
( http://sejarahperang.wordpress.com/2011 )
Gurkha vs TNI (1964)
- Januari 1/7′n Gurkha menewaskan 23 orang sukarelawan yang mendarat di Timur Sabah, sepucuk sten dan 2 AR-15 bernasil dirampas.
- Februari 1/2″ Gurkha Rifles dan 42 Commando mencegat penyusupan 30 sukarelawan di wilayah Bau, yang lari kembali ke perbatasan setelah kontak tembak singkat.
- Maret 2 prajurit Gurkha dari 2/10′h Gurkha Rifles, Cpl. Birbahadur Rai dan Lcpl. Kindraman Rai gugur saat mendekati posisi pasukanYonif Linud 328 Raider. Operasi pengejaran dilakukan Mayor Mayman, komandan Kompi A, 2/10th Gurkha Rifles dengan didukung bantuan baterai howitzer dan dua ranpur Saladin milik Queen’s Royal Irish Hussars.
- April — Operasi Sabretooth, 2/10′h GR mengejar sepeleton pasukan Indonesia yang melintasi perbatasan pada akhir Maret, dari 36 infiltran, 27 berhasil ditangkap.
- September — Penerjunan 151 PGT dan 41 sukarelawan komunis ke wilayah Labis yang berujung bencana di pihak Indonesia. T-1307 yang diterbangkan Mayor Djalaluddin Tantu jatuh dan hilang di Selat Malaka, dan satu pesawat lainnya kembali karena kerusakan mesin. Dan dua pesawat yang berhasil melaksanakan penerjunan, pesawat pertama tiba di DZ yang salah sehingga seluruh peralatan malah ditemukan Polisi Malaysia. Kesuksesan infiltrasi PGT ini mendorong diadakannya operasi pencarian skala besar yang dipercayakan pada 1/10th Gurkha dan 1st Batt. RNZ Regt. Dalam operasi selama satu bulan, hanya 7 PGT yang bisa ditawan, 44 lainnya ditewaskan dalam kontak tembak. 1/10th kehilangan Lance Corporal Tekbahadur Rai yang gugur dalam kontak tembak tangga113 September.
( http://sejarahperang.wordpress.com/2011/08/10/gurkha-vs-tni-1964/ )
Kisah Heroik KKO Dwikora yang Tercecer
Kenangan 42 tahun silam itu kembali berputar di kepala Pembantu Letnan
Satu (Purnawirawan) Manaor Nababan, 64 tahun, ketika menuturkan
nostalgia itu kepada Tempo, pekan lalu. Ia beruntung pulang dengan utuh
seusai konfrontasi Ganyang Malaysia. Tapi teman-temannya? Jangankan
nyawa, kerangka pun tidak. “Saya berat bicara soal ini,” ujarnya sembari
terisak.
Manaor adalah anggota intelijen tempur Korps Komando (KKO) Angkatan Laut. Ia salah satu dari 30 marinir yang mendapat latihan intelijen di Pulau Mandul, selatan Tarakan, Kalimantan Timur. Mereka disaring dari sekitar 3.000 marinir yang bersiaga di perbatasan-menunggu titah untuk mengganyang Malaysia.
Tugas pun datang kepadanya pada akhir 1964. Pria dari Dolok Sanggul, Tapanuli, ini diperintahkan untuk memetakan posisi dan menghitung kekuatan lawan di sekitar Tawao. Seorang anggota KKO lain dan satu sukarelawan menemani Manaor. Mereka juga bertugas mencari tempat pendaratan terbaik-di wilayah yang berstatus protektorat Inggris kala itu.
Misi ini sejatinya one way ticket alias tak ada jaminan pulang dengan selamat. Maka, “Malam sebelum berangkat, saya dipestakan. Kami makan-makan dan diberi semangat,” kata bapak enam anak ini. “Barangkali juga itu perpisahan.”
Manaor dan kedua rekannya berhasil menyusup ke Tawao. Namun karena penghubungnya tertangkap, mereka masuk hutan. Dua bulan di belantara, Hendrik-sukarelawan TNI bekas bajak laut-tertangkap saat berbelanja makanan. Mereka tak berkutik ketika dikepung tentara Inggris dan Malaysia.
Sebelum Manaor, sekitar empat kompi marinir berhasil menyusup hingga ke Kalabakan, sekitar 50 kilometer di belakang perbatasan Sabah. Pasukan kecil itu dipimpin dua anggota KKO paling disegani, Kopral Rebani dan Kopral Subronto. Keduanya adalah anggota Ipam (Intai Para Ampibi, sekarang disebut Detasemen Jalamangkara) dan sudah kenyang asam-bergaram dalam aneka operasi tempur.
Pada 29 Desember 1963, unit kecil itu berhasil melumpuhkan pos pertahanan tentara Malaysia di Kalabakan. Dalam sejarah militer Malaysia, kejadian ini dikenang sebagai Peristiwa Kalabakan. Dari 41 anggota Rejimen Askar Melayu Diraja yang bersiaga di pos , 8 tewas dan 18 lainnya luka-luka. Salah satu yang mati adalah Mayor Zainal Abidin, komandan kompi. Tapi ajal juga menghadang Rebani dan Subronto di saat pulang.
Januari 1964. Di perairan Tawao, kapal patroli Inggris memergoki rakit mereka. Haram untuk menyerah kepada Inggris. Di bawah bulan yang sedang purnama, perang pecah: rakit versus kapal, senapan melawan meriam. Rebani, Subronto, dan 22 anggota KKO gugur. Tiga tentara berhasil meloloskan diri, yakni Kelasi Satu Rusli, Suwadi, dan Bakar, dicokok pasukan Gurkha di pantai.
Saat ditangkap, mereka sedang mengumpulkan mayat rekan-rekannya yang dapat diseret ke darat. Para Gurkha tak memberi mereka kesempatan untuk menguburkannya. Jenazah dibiarkan tergeletak di pantai!
Adalah Rusli yang menyampaikan cerita itu kepada Manaor. Ia bertemu Rusli sekilas saat keduanya diterbangkan dari kamp tawanan Jesselton (Kinibalu) ke Johor Bahru, Semenanjung Malaysia, awal 1966.
Di Semenanjung, keduanya ditahan di tempat terpisah. Rusli dan 21 tentara yang dijatuhi hukuman 11-13 tahun dibui di Negeri Sembilan. Manaor dikerangkeng di Detention Camp Johor. Sekitar 502 prajurit Indonesia dari berbagai angkatan dikurung di sini untuk digantung karena menjadi penceroboh (pengacau-Red)
Manaor adalah anggota intelijen tempur Korps Komando (KKO) Angkatan Laut. Ia salah satu dari 30 marinir yang mendapat latihan intelijen di Pulau Mandul, selatan Tarakan, Kalimantan Timur. Mereka disaring dari sekitar 3.000 marinir yang bersiaga di perbatasan-menunggu titah untuk mengganyang Malaysia.
Tugas pun datang kepadanya pada akhir 1964. Pria dari Dolok Sanggul, Tapanuli, ini diperintahkan untuk memetakan posisi dan menghitung kekuatan lawan di sekitar Tawao. Seorang anggota KKO lain dan satu sukarelawan menemani Manaor. Mereka juga bertugas mencari tempat pendaratan terbaik-di wilayah yang berstatus protektorat Inggris kala itu.
Misi ini sejatinya one way ticket alias tak ada jaminan pulang dengan selamat. Maka, “Malam sebelum berangkat, saya dipestakan. Kami makan-makan dan diberi semangat,” kata bapak enam anak ini. “Barangkali juga itu perpisahan.”
Manaor dan kedua rekannya berhasil menyusup ke Tawao. Namun karena penghubungnya tertangkap, mereka masuk hutan. Dua bulan di belantara, Hendrik-sukarelawan TNI bekas bajak laut-tertangkap saat berbelanja makanan. Mereka tak berkutik ketika dikepung tentara Inggris dan Malaysia.
Sebelum Manaor, sekitar empat kompi marinir berhasil menyusup hingga ke Kalabakan, sekitar 50 kilometer di belakang perbatasan Sabah. Pasukan kecil itu dipimpin dua anggota KKO paling disegani, Kopral Rebani dan Kopral Subronto. Keduanya adalah anggota Ipam (Intai Para Ampibi, sekarang disebut Detasemen Jalamangkara) dan sudah kenyang asam-bergaram dalam aneka operasi tempur.
Pada 29 Desember 1963, unit kecil itu berhasil melumpuhkan pos pertahanan tentara Malaysia di Kalabakan. Dalam sejarah militer Malaysia, kejadian ini dikenang sebagai Peristiwa Kalabakan. Dari 41 anggota Rejimen Askar Melayu Diraja yang bersiaga di pos , 8 tewas dan 18 lainnya luka-luka. Salah satu yang mati adalah Mayor Zainal Abidin, komandan kompi. Tapi ajal juga menghadang Rebani dan Subronto di saat pulang.
Januari 1964. Di perairan Tawao, kapal patroli Inggris memergoki rakit mereka. Haram untuk menyerah kepada Inggris. Di bawah bulan yang sedang purnama, perang pecah: rakit versus kapal, senapan melawan meriam. Rebani, Subronto, dan 22 anggota KKO gugur. Tiga tentara berhasil meloloskan diri, yakni Kelasi Satu Rusli, Suwadi, dan Bakar, dicokok pasukan Gurkha di pantai.
Saat ditangkap, mereka sedang mengumpulkan mayat rekan-rekannya yang dapat diseret ke darat. Para Gurkha tak memberi mereka kesempatan untuk menguburkannya. Jenazah dibiarkan tergeletak di pantai!
Adalah Rusli yang menyampaikan cerita itu kepada Manaor. Ia bertemu Rusli sekilas saat keduanya diterbangkan dari kamp tawanan Jesselton (Kinibalu) ke Johor Bahru, Semenanjung Malaysia, awal 1966.
Di Semenanjung, keduanya ditahan di tempat terpisah. Rusli dan 21 tentara yang dijatuhi hukuman 11-13 tahun dibui di Negeri Sembilan. Manaor dikerangkeng di Detention Camp Johor. Sekitar 502 prajurit Indonesia dari berbagai angkatan dikurung di sini untuk digantung karena menjadi penceroboh (pengacau-Red)
( http://komunitasdwikoranunukan.blogspot.com/2013/08/kisah-heroik-kko-dwikora-yang-tercecer.html )
KISAH DARI NONGSA BATAM
Pada suatu waktu di tanggal 24 Juli 1964. Dalam atmosfer konfrontasi
dengan Malaysia di bawah komando Dwikora, berangkatlah 1 regu patroli
KKO (Korps Komando AL, sekarang Korps Marinir) dari Nongsa, Batam dengan
menggunakan motorboat. Patroli terdiri dari 4 orang. Sebagai komandan
regu adalah Prako (prajurit komando) Suratno, memimpin Prako Wahadi,
Prako Riyono dan Parko Muhani
Saat di tengah laut mesin tiba-tiba mogok, akibatnya motorboat terseret arus ke arah Singapura. Menyadari hal itu, mereka mendayung hampir 6 jam melawan arus untuk menjauhi wilayah Singapura - Malaysia.
Jam 19.15. Hari semakin gelap. Dalam keremangan malam datanglah ke arah mereka sebuah kapal yang mereka kira sebagai kapal bea cukai Indonesia. Kapal tersebut akhirnya sampailah dan menempellah motorboat KKO tersebut ke dinding kapal.
Terdengarlah teriakan dari kapal tersebut, “Awak siapa ?”
“Kami KKO, mau pulang”, teriak prajurit KKO tersebut. Tiba-tiba mereka sadar bahwa kapal tersebut bukan kapal bea cukai Indonesia, tapi kapal Diraja Malaysia Sri Selangor, mungkin mereka melihat tulisan di lambung kapal dalam keremangan malam itu.
“Angkat tangan !” begitu teriakan dari salah satu awak kapal Sri Selangor. Lalu mereka mengarahkan lampu sorotnya ke arah motorboat KKO. Agak kesulitan karena motorboat sudah terlanjur dalam posisi menempel. Tapi kapal Sri Selangor sudah merasakan kemenangan ada di tangannya, tidak sulit menangkap segelintir KKO itu, begitu mungkin pikir para awak kapal Sri Selangor.
Untuk beberapa lama tidak ada reaksi dari 4 prajurit KKO tersebut. Suasana tegang sekian lama. Tiba-tiba secara serempak 4 prajurit KKO tersebut menembakkan senjatanya ke arah kapal Sri Selangor. Karena kaget, awak kapal Sri Selangor segera melarikan kapalnya untuk menjauh dari posisi motor boat KKO supaya bisa menembak mereka.
Prajurit KKO berusaha tetap menembak sampai peluru terakhir, tapi usaha mereka terhenti karena awak Sri Selangor menabrakkan kapalnya ke motorboat KKO sampai terguling. Setelah melakukan pengecekan sekilas pada motorboat yang terguling itu dan tidak menjumpai mayat satu pun, segeralah Kapal Sri Selangor meninggalkan lokasi insiden kembali ke pangkalannya.
Ternyata, beberapa saat setelah menyadari bahwa mereka akan ditabrak oleh Sri Selangor, keempat prajurit KKO melompat ke dalam laut lalu setelah motorboat ditabrak dan terbalik mereka segera bersembunyi di bawah motor boat yang terbalik itu.
Akhir dari insiden ini, 3 prajurit KKO ditemukan selamat sementara komandan regunya, Prako Suratno tidak pernah ditemukan lagi. Ada kemungkinan almarhum tewas karena terseret arus laut yang memang sangat kencang.
Saat di tengah laut mesin tiba-tiba mogok, akibatnya motorboat terseret arus ke arah Singapura. Menyadari hal itu, mereka mendayung hampir 6 jam melawan arus untuk menjauhi wilayah Singapura - Malaysia.
Jam 19.15. Hari semakin gelap. Dalam keremangan malam datanglah ke arah mereka sebuah kapal yang mereka kira sebagai kapal bea cukai Indonesia. Kapal tersebut akhirnya sampailah dan menempellah motorboat KKO tersebut ke dinding kapal.
Terdengarlah teriakan dari kapal tersebut, “Awak siapa ?”
“Kami KKO, mau pulang”, teriak prajurit KKO tersebut. Tiba-tiba mereka sadar bahwa kapal tersebut bukan kapal bea cukai Indonesia, tapi kapal Diraja Malaysia Sri Selangor, mungkin mereka melihat tulisan di lambung kapal dalam keremangan malam itu.
“Angkat tangan !” begitu teriakan dari salah satu awak kapal Sri Selangor. Lalu mereka mengarahkan lampu sorotnya ke arah motorboat KKO. Agak kesulitan karena motorboat sudah terlanjur dalam posisi menempel. Tapi kapal Sri Selangor sudah merasakan kemenangan ada di tangannya, tidak sulit menangkap segelintir KKO itu, begitu mungkin pikir para awak kapal Sri Selangor.
Untuk beberapa lama tidak ada reaksi dari 4 prajurit KKO tersebut. Suasana tegang sekian lama. Tiba-tiba secara serempak 4 prajurit KKO tersebut menembakkan senjatanya ke arah kapal Sri Selangor. Karena kaget, awak kapal Sri Selangor segera melarikan kapalnya untuk menjauh dari posisi motor boat KKO supaya bisa menembak mereka.
Prajurit KKO berusaha tetap menembak sampai peluru terakhir, tapi usaha mereka terhenti karena awak Sri Selangor menabrakkan kapalnya ke motorboat KKO sampai terguling. Setelah melakukan pengecekan sekilas pada motorboat yang terguling itu dan tidak menjumpai mayat satu pun, segeralah Kapal Sri Selangor meninggalkan lokasi insiden kembali ke pangkalannya.
Ternyata, beberapa saat setelah menyadari bahwa mereka akan ditabrak oleh Sri Selangor, keempat prajurit KKO melompat ke dalam laut lalu setelah motorboat ditabrak dan terbalik mereka segera bersembunyi di bawah motor boat yang terbalik itu.
Akhir dari insiden ini, 3 prajurit KKO ditemukan selamat sementara komandan regunya, Prako Suratno tidak pernah ditemukan lagi. Ada kemungkinan almarhum tewas karena terseret arus laut yang memang sangat kencang.
Sumber : http://archive.kaskus.co.id/thread/5640541/20
Tidak
terbayangkan sebelumnya, bahwa Tuhan mentakdirkan anggota Kompi X
yang berasal dari Lembaga Pendidikan Marinir di Surabaya suatu saat
harus memperingati hari kemerdekaan di tengah hutan Kalimantan.
Tetapi itulah kehidupan manusia, ada “kekuatan” yang menentukan
jalan hidup masing-masing umatnya.
Kami
para pelatih dan pembantu pelatih yang biasanya memperingati hari
besar di tengah kota Surabaya atau di medan latihan tempur Purboyo di
daerah Malang selatan, sekarang harus melaksanakan tugas operasi di
hulu S.Siglayan Kalimantan Timur bagian utara dekat dengan wilayah
Malaysia, Sabah sebagai seorang Komandan, saya merasakan situasi
kegamangan dan kesedihan yang cukup menekan perasaan, karena dalam
kondisi yang jauh dari kesatuan induk, berada di lokasi yang sangat
terpencil dan terpisah dari kesatuan lainnya, harus mampu menegakkan
disiplin dan sekaligus memelihara semangat tempur dalam kondisi yang
serba terbatas, kalau tidak mau menyebut sebagai serba kekurangan.
Di
tempat ini kami sudah bertugas selama tiga bulan lebih, dan
sebelumnya bertugas di pulau Nunukan sejak Desember 1965. Saya tahu
kalau saat seperti ini khususnya menjelang 17 Agustus, anak buah
tentu sedang membayangkan upacara besar ini di Jakarta atau Surabaya.
Tetapi kesedihan ini tidak lama saya rasakan, karena kemudian Tuhan
telah mengubah dan memberi petunjuk, agar saya tidak larut dalam
kebimbangan. Kondisi seperti ini justru merupakan tantangan bagi
seorang komandan, agar menjadi tegar dan bagaimana seharusnya dapat
memanfaatkan situasi dan kondisi yang mencekam ini dapat diubah
menjadi situasi yang menyenangkan.
Dan
yang lebih penting, adalah bagaimana mengembalikan semangat anak buah
yang mulai melemah, karena jenuh dalam lingkungan hutan yang sepi,
agar mereka dapat bergairah lagi menghadapi kenyataan hidup, timbul
kembali semangatnya yang baru serta tetap tegar menghadapi kondisi
saat itu. Saya mempunyai keyakinan bahwa Tuhan telah memberikan
petunjuk yang cukup jelas, dengan menunjukkan cara - cara bagaimana
membangun kembali semangat tempur anggota marinir sebagai pasukan
yang memiliki motto “pantang mundur mati sudah ukur “.
Situasi
politik pada awal dan pertengahan tahun 1960-an dipenuhi udara panas
bagi bangsa dan pemerintah Indonesia, karena adanya gagasan
pembentukan negara federasi baru, Malaysia, yang merupakan gabungan
antara Malaya (Persekutuan Tanah Melayu) yang sudah merdeka sejak
tahun 1957 dengan Serawak, Brunei dan Sabah (Kalimantan Utara jajahan
Inggris) Pemerintah Indonesia merasakan adanya upaya sistematis untuk
mengepung NKRI di sebelah utara, sedangkan dari sebelah selatan sudah
dijepit oleh Australia dan Selandia Baru.
Bangsa
lndonesia merasakan adanya gerakan yang diprakarsai oleh Nekolim
(Neokolonialis), yang akan merugikan Indonesia sebagai negara yang
menganut politik bebas dan aktif dalam politik luar negerinya.
Bersama Filipina, Indonesia pada saat itu menentang berdirinya negara
baru Malaysia. Filipina mempunyai klaim terhadap Sabah. karena
menurut data yang dimilik pemerintah Filipina, Sabah pada masa lalu
adalah wilayah kerajaan Sulu, yang sekarang merupakan wilayah
Filipina.
Itulah
mengapa kemudian timbul konfrontasi antara Indonesia disatu pihak,
menghadapi Malaya, Inggris yang dibantu Australia dan Selandia Baru
dipihak lain.
Dalam
rangka itulah telah dikirim masing-masing dua Brigade Pendarat
Marinir ke perbatasan Indonesia. Satu Brigade di Pulau Batam
(Kepulauan Riau) dan satu Brigade di Pulau Nunukan dan Sebatik
(Kalimantan Timur).
Kiprah
Kompi “X”
Makin
mendekati hari Kemerdekaan, saya pikir harus berbuat sesuatu yakni
dengan mencoba menggunakan momen ini untuk menggelorakan semangat
anggota yang sudah mulai lelah. Setelah tiga bulan di hutan, yakni
bulan Mei, Juni dan Juli 1965 semangat anggota kompi X makin menurun.
Maklum, tinggal dalam hutan yang sunyi dan benar-benar terisolasi
baik dari kesatuan induk (Batalyon dan Brigade) maupun terpisah
dengan penduduk setempat, memang terasa seperti memanggul beban yang
sangat sangat berat terutama dari segi mental.
Coba
anda rasakan setiap hari hanya memandang pohon - pohon yang tingginya
lebih 30 meter, semak yang sama, bahkan sinar matahari yang tidak
sepenuhnya mampu menembus rimbunnya dedaunan hutan, menciptakan
kesunyian, ketersendirian dan juga kelengangan yang setiap hari makin
memuncak. Udara selalu lembab. Tidak ada aroma lain kecuali bau daun
kering dan daun busuk apalagi pada malam hari, hanya dapat mendengar
suara beruang yang sedang berkelahi, suara monyet dan suara kepakan
sayap kelelawar besar, yang melintas diatas pepohonan, makin menekan
mental masing - masing prajurit.
Dipihak
lain kami tahu lawan gabungan pasukan Inggris - Malaysia hanya dua
bulan mampu bertahan di hutan seperti ini dan setiap dua bulan sudah
diganti dengan pasukan baru. Dari segi pengiriman logistik mereka
lebih teratur pula pengirimannya. Kami sering melihat pengiriman
logistik untuk pasukan Inggris di wilayah Sabah dilakukan melalui
udara dengan menggunakan parasut yang dijatuhkan ke tengah hutan di
tempat mereka bertugas. Kami, boro - boro dikirim, tetapi dibebankan
pada kompi, yang setiap bulan sekali harus mengambil sendiri ke
Nunukan menggunakan perahu bermesin tempel 40 PK. Karena itu, setiap
bulan, secara bergilir, ada anggota yang mendapat giliran ‘’cuti”
ke Nunukan, sambil belanja kebutuhan sehari - hari dengan uang lauk -
pauk yang sangat terbatas. Bagi yang mendapat giliran belanja ke
Nunukan, rasanya seperti mendapat kesempatan melihat dunia luar
karena dapat bertemu dengan orang lain termasuk penduduk.
Karena
itu, untuk mengurangi beban mental para anggota kompi X, mereka
selama di pedalaman ini berusaha menghibur diri dengan cara masing -
masing antara lain memanjangkan rambutnya. Setelah rambut panjang ada
yang berinisiatif untuk mengikat rambutnya dengan pita seperti
layaknya gaya rambut ekor kuda bagi remaja dan gadis - gadis di
Surabaya.
Berbicara
sehari - haripun harus pelan dan nyaris berbisik. Karena di tengah
hutan begini sangat dilarang berbicara dengan suara keras, kami
menjadi terbiasa berbicara dengan berbisik - bisik. Hiburan tidak ada
sama sekali. Radio tidak ada. Lain dengan kompi Brahma, kompi
sukarelawan gabungan marinir dan sipil lokal, setiap peleton Sukwan,
mereka mendapat radio Philips transistor. Karena itu saya sering
menumpang dengar berita melalui radio mereka. Sayang sekali untuk
mendengar siaran RRI sangat sulit. Yang paling mudah adalah
mendengarkan radio Malaysia. Tentu saja. isi beritanya sangat
berlawanan.
Berita
konfrontasi, tentu menjelek-jelekkan aktivitas pasukan kita. Demikian
pula berita nasionalnya tentu membuat telinga kita bisa menjadi merah
karena isinya mesti menjelek - jelekkan pemerintah RI.
Yang
lucu, siaran radio masing - masing pemerintah dalam akhir pidato atau
peryataan resmi pemerintah, selau diakhiri dengan menyatakan: “Tuhan
beserta kita” Komentar para anggota yang mendengarkan: “Kasihan,
Tuhan bisa bingung kalau begini, habis masing-masing negara mau
memonopoli Tuhan. Terserah. Mau membela Indonesia atau Malaysia”,
karena setiap pemerintah, baik Indonesia maupun Malaysia ingin agar
Tuhan hanya membela negaranya.
Sampai
bulan Agustus, musim hujan masih terus berlangsung hampir tiap malam
turun hujan. Kadang-kadang hujan turun sangat lebat yang disertai
angin kencang. Kalau cuaca sudah begini, kami makin ngeri karena
biasanya kalau sudah ada angin begini banyak pohon tumbang akibat
tanah yang menjadi lembek, atau dahan yang patah, jatuh kebumi.
Suaranya sampai terdengar dari kejauhan.
Rasanya
makin nglangut, karena tidak ada yang dapat membantu kalau
terjadi apa-apa. Inilah risikonya terpisah dari induk pasukan Bila
sudah begini yang dapat dilakukan hanya berdoa. Tetapi dengan
kekuatan doa kami, Tuhan rupanya masih menaruh belas kasihan pada
kompi X. Selama enam bulan, mulai Mei sampai Oktober 1965 di tengah
hutan dan terpisah dari masyarakat manusia tidak ada satupun pohon
maupun dahan yang jatuh di barak kami. Bagi saya selaku pimpinan.
maupun anggota pada umumnya. hiburan satu-satunya yang paling
diharapkan adalah kedatangan surat dari keluarga atau kawan - kawan
dari Surabaya.
Bagi
saya yang mempunyai kebiasaan membaca terutama sebelun tidur, sangat
memerlukan bacaan, dan bacaan yang saya dapat, baik kiriman dari
Surabaya maupun yang saya peroleh dari markas batalyon, sangatlah
mengembirakan. Majalah apapun, bagi saya merupakan hiburan yang
sangat berarti, termasuk majalah “Mangle” terbitan Bandung yang
berbahasa Sunda.
Walaupun
saya tidak begitu paham bahasa ini, namun masih dapat mengerti isinya
secara umum, terutama karena jasa baik seorang anggota, ditolong oleh
salah seorang caraka, prajurit marinir Suhanda yang berasal dari
Purwakarta. Jadi kalau ada kata - kata yang saya tidak mengerti, saya
panggil Suhanda untuk menerjemahkan kalimat tertentu. Kadang-kadang
kalau lagi mujur, saya dapat memperoleh majalah bulanan “Intisari”
dari markas batalyon kalau kebetulan ada tamu yang datang dari
Jakarta atau Surabaya. Pada waktu malam, karena hutan yang gelap
namun saya masih berusaha membaca walaupun hanya dari sinar temaram,
dengan penerangan sebatang lilin.
Seminggu
menjelang tanggal 17 Agustus tahun 1965 saya minta para perwira dan
bintara yang ada untuk mengadakan pertemuan, dengan fokus pembicaraan
bagaimana caranya agar anggota kompi X dapat merayakan hari nasional
ini walaupun sedang berada di tengah hutan. Saya jelaskan tujuan
pertemuan dan tujuan perayaan, yakni pertama, memperingati hari
kemerdekaan sekaligus mengembalikan semangat perjuangan membela
negara dan bangsa. Akhirnya diputuskan untuk melaksanakan kegiatan
sebagai berikut : Pada tanggal 17 Agustus kompi harus mengadakan
perayaan, tetapi tetap harus waspada terhadap kemungkinan serangan
mendadak lawan. Pada hari itu, semua anggota harus berseragam lengkap
sebagaimana seragam tempur marinir termasuk menggunakan helm, yang
selama pasukan di tengah hutan tidak pernah lagi dikenakan.
Dua
pertiga pasukan melakukan upacara penaikan bendera, sedangkan
sepertiga tetap siap tempur menjaga lingkungan upacara. dan pos jaga
masing - masing seperti yang sudah ditentukan sebelumnya, mereka
bertanggungjawab bila ada pendadakan. Sebagai “lapangan upacara”
dicari tempat yang lapang dan rata, yakni dibawah sebatang pohon
besar yang rindang Semak belukar dibawah pohon dibersihkan dan
daun-daun kering di bawah pohon disapu bersih.
Di
tengah lapangan upacara didirikan sebatang kayu untuk pengibaran
bendera sang merah putih dengan tali batang rotan yang kecil tetapi
cukup kuat. Sekarang untuk pestanya, selelah upacara selesai, harus
ada suasana baru. Diputuskan, hari istimewa itu seluruh anggota akan
makan ketupat. Bahannya pembungkusnya (sarang ketupat) gampang ambil
saja daun nipah yang masih muda dianyam menjadi sarang ketupat.
Sekarang, apa yang pantas menjadi lauknya. Kami putuskan untuk
mendapatkan daging segar. Caranya, kami bentuk empat tim pemburu
untuk mencari babi hutan. Kebetulan pada bulan Juli – Agustus
sedang musim buah terutama cempedak hutan. Babi biasanya mudah
ditemui pada musim buah ini.
Dua
hari menjelang tanggal 17, empat tim yang sudah ditunjuk berangkat
keempat penjuru untuk mencari dan menembak babi. Untuk sementara
larangan menembak dicabut. Dalam keadaan “normal” letusan senjata
berarti kontak dengan musuh, dan demi kerahasiaan, dilarang menembak
tanpa tujuan yang jelas.
Nasib
untung masih berpihak pada kami, pada sore hari ketika tim pemburu
ini kembali, mereka datang sambil memikul empat ekor babi hutan.
Sementara
itu pada tanggal 16 Agustus, untuk membuat musuh panik, saya
perintahkan seksi mortir 81 dikawal satu regu untuk menyerang pos
musuh dengan menggunakan mortir 81. Tentu sangat sulit untuk
menembakkan mortir di tengah hutan yang tertutup semacam hutan
Siglayan ini. Harus dapat menemukan lubang agar dapat menembak.
Tetapi mereka tidak kurang akal. Pada suatu medan yang agak terbuka,
mereka berhasil menembakan enam peluru mortir 81 dengan jarak sejauh
mungkin, sekitar tiga setengah kilometer. Setelah berhasil
menernbakkan enam butir peluru secara beruntun, pasukan kembali
secepat mungkin agar tidak dapat dibaring dan dibalas oleh musuh.
Menurut
data intel yang kemudian kami peroleh dari penduduk sipil yang
berhasil masuk ke Tawao, serangan ini berhasil mengenai sasaran dan
menewaskan satu orang. Rupanya, lawan juga sudah mengantisipasi
kemungkinan kami menyerang pada sekitar tanggal 17 Agustus ini.
Tetapi karena kami menyerang sehari sebelumnya, mereka panik, dan
mengira kami akan menyerang secara besar - besaran. Buktinya, tepat
pada tanggal 17 musuh menembaki seluruh hutan itu dengan mortir
selama satu hari penuh. Kami hanya menyambut dengan santai. Tidak
perlu dibalas, karena tembakan mereka sangat tidak terarah. Maklum
tembakan orang lagi panik. Tanggal 17 Agustus pagi kami siap
mengadakan upacara penaikan bendera. Jam delapan, pasukan pengaman
sudah menempati pos masing-masing. Seluruh anggota berpakaian tempur
lengkap.
Jam
sembilan kurang seperempat, pasukan upacara sudah siap di lapangan
upacara. Jam sembilan kurang lima menit saya selaku pemimpin upacara
memasuki lapangan upacara. Sersan Mayor Zaini, bintara peleton satu,
menjadi komandan upacaranya. Penaikan bendera dimulai dilakukan oleh
Kopral Adam dan seorang prajurit, diiringi lagu Indonesia Raya yang
dinyanyikan oleh seluruh peserta upacara. Tiba-tiba menjelang bendera
sampai kepuncak tiang, rotan tali bendera putus. Lagu kebangsaan
berjalan terus. Terpaksa tiang dicabut, bendera diikatkan di puncak
tiang, tancapkan lagi ditempat semula, Namun upacara tidak terganggu
oleh insiden ini, tetap khidmat Semua anggota merasakan suasana
anggunnya upacara memperingati hari kemerdekaan ini walaupun ada
sedikit gangguan putusnya tali bendera. (kepercayaan yang berkembang,
bila tali bendera putus pada waktu upacara, biasanya akan ada
peristiwa yang gawat, mendebarkan).
Dalam
pidato sebagai amanat inspektur upacara, saya mencoba memberikan
semangat dengan menjelaskan mengenai tugas kompi X maupun anggota
Kompi Brahma (satu peleton) sebagai prajurit yang sedang melaksanakan
tugas suci karena mengemban tugas negara walaupun sekarang sedang
berada di tengah hutan di perbatasan Kalimantan Utara, jauh dari
Surabaya sebagai “homebase” kompi X maupun pasukan induk, yang
ada di Pulau Nunukan, tetapi pasukan harus tetap tabah menghadapi
situasi dan kondisi saat ini. Jangan berfikir yang tidak-tidak
seperti merasa dibuang dan seterusnya. Kita adalah ksatria yang
pantang menyerah.
Saya
perhatikan reaksi para prajurit, mereka rupanya mendengarkan apa yang
saya sampaikan dengan serius. Saya merasa puas. Selesai upacara
diadakan perlombaan lari karung jarak duapuluh meter, diteruskan
lempar gelang rotan. Hadiahnya korned dan abon. Suasana cukup meriah.
Setidaknya sejenak melupakan situasi tegang selama ini. Selesai
perlombaan, semua menikmati makan ketupat dengan lauk daging babi
bagi yang mau, sementara yang tidak mau makan dengan lauk sarden dan
“corned beef” kalengan. Semua masakan sudah dimasak semalam jadi
sekarang sudah dingin. Karena selama barada ditengah hutan, dilarang
keras masak pada siang hari. Namun demikian, suasananya sungguh
berbeda. Ada kegembiraan yang dalam beberapa hari sebelumnya sudah
sirna.
Menjelang
tanggal 31 Agustus 1965, datang peringatan dari batalyon melalui
radio GRC-9, mengingatkan hari kemerdekaan Malaysia yang akan jatuh
pada tanggal 31Agustus 1965, supaya kompi yang ada di Siglayan
waspada. Sebenarnya peringatan itu tidak begitu perlu. Kami sudah
siap menghadapi mereka kalau memang berani datang menyerang. Pedoman
Marinir “pantang mundur”, terus bergema dibenak masing-masing
anggota. Pertempuran di dalam hutan berarti pertempuran jarak sangat
dekat. Ternyata tanggal 30 dan tanggal 31 Agustus tidak ada kegiatan
lawan. Kami agak mengendorkan kesiagaan.
Tanggal
1 September 1965 sekitar jam sembilan pagi secara tak terduga kami
diserang dengan rentetan tembakan senjata ringan secara serentak.
Dari arah depan kiri. Karena terkejut, ada anggota di lapis depan
yang langsung panik dan saya mendengar ada yang mengatakan :
“mundur…”. Saya segera maju, kupertahanan peleton dua untuk
mencari sumber tembakan. Beberapa anggota sudah ada yang bergerak
mundur saya segera bertindak. Sambil membentak ‘tetap ditempat”
diiringi suara kepala regu satu pleton satu, Sersan Suprapto
dibelakang saya “Dengarkan suara tembakan, dari mana arahnya”.
Teriakan ini membuat pasukan menjadi tenang kembali. Semua siap
menghadapi kemungkinan serangan lanjutan.
Semua
segera tiarap dengan memegang senjata masing-masing. Dalam situasi
menunggu, saya perintahkan mencari awak mortir 81 untuk segera masuk
seteling. Ternyata mereka tidak ditempat. Kemarin, memang ada
pergantian awak mortir, Karena itu, mereka empat orang dipimpin
seorang kopral sedang mencari kayu untuk mendirikan baraknya. Tidak
lama kemudian mereka muncul sambil terengah - engah “Siapkan mortir
siap menembak” Saya perintahkan segera. Karena mereka hanya ada
empat orang dan harus melayani dua pucuk mortir, mereka gugup dan
kewalahan. Saya perintahkan anggota yang berdekatan, kopral Adri
Waroka dan prajurit lainnya untuk membantu menyiapkan peluru mortir.
Tidak
lama kemudian terdengar bunyi peluru meriam mendekat.
Ses-ses-ses……….Dan disusul bunyi ledakan di sebelah kiri petak
pertahanan. Untung peluru pertama musuh jatuh sekitar 500 meter
disamping kami, tidak mengenai seorangpun. Bau mesiu makin merangsang
semangat tempur kami. Kini kami benar-benar sudah siap untuk
bertempur.
Segera
terjadilah saling tembak yang kurang seimbang. Musuh menggunakan
artileri, jarak tembaknya bisa lebih jauh dan tembakan mortir karena
kami hanya menggunakan dua pucuk mortir.
Saya
minta satu pucuk menembak dengan jarak maksimal dengan isian penuh,
satu pucuk melindungi pasukan kawan di seberang sungai, disana ada
dua regu yang menembaki pos di seberang sungai, setiap regu terpisah
satu di sebelah kiri depan kompi, satu lagi regu yang menjaga “Pos
Tanah Merah’’. Pos inilah yang mendapat serangan pertama. Rupanya
musuh masih mempunyai data awal, yaitu terbukti hanya menembaki barak
yang pertama dibuat yang lokasinya lebih ke hulu sungai, persis di
belokan Siglayan, tempat para gerilyawan memasuki Sabah pada tahun
1963. Sedang kedudukan kami sekarang sudah mundur lebih 500 meter
lebih ke belakang.
Pos
pertama ini sudah beberapa kali mendapat kiriman peluru meriam musuh.
Karena itu, tembakan musuh jatuh di samping kiri depan kedudukan kami
atau jatuh di depan kami di rawa - rawa, jadilah hari itu tembak
menembak sampai berhenti total jam empat sore. Hanya menjelang peluru
meriam akan jatuh ke tanah, kecepatan peluru sudah lemah dan
mengeluarkan bunyi ses… ses… ses, kami harus waspada. Itu artinya
peluru sudah hampir tiba. Semoga tidak jatuh di daerah posisi
sekarang.
Menghadapi
ulah peluru demikian, hati menjadi ciut, karena tidak tahu dimana
peluru itu akan kehabisan tenaganya. Dan kami hanya bisa berdoa
Tuhan, lindungi kami. Yang jelas, bagi pasukan yang pernah mendapat
serangan meriam seperti ini, kalau dia selamat, akan menjadi kenang -
kenangan yang indah dalam hidupnya. Sementara itu, musuh mengirimkan
pelurunya secara terus - menerus dan lebih cepat. Mungkin mereka
menembak dengan enam pucuk meriam sedang kami hanya memiliki dua
pucuk mortir 81. Itupun masih kami anggap untung, karena sebelumnya
kami hanya memiliki AK dan RPD saja.
Dengan
adanya tembakan balasan dari kami, musuh akhirnya lari
terbirit-birit, tidak jadi mengadakan serangan jarak dekat. Ketika
besok paginya saya mengadakan patroli pengejaran mulai di sekitar pos
Tanah Merah, sesuai jejak yang kami temukan, ternyata pada kemarin
malamnya, musuh bermalam tidak jauh dari pos Tanah Merah, sekitar 500
meter, di seberang lembah. Rupanya musuh tidak tahu, ada satu regu
menduduki medan di depan mereka.
Setelah
pertempuran selesai, saya cek jumlah anggota, ada dua anggota hilang.
Saya bersama yang lain terus mencari mungkin mereka terluka atau
gugur. Untung sebelum gelap, dua prajurit ini muncul dan segera
memeluk saya.
Karena
girangnya rupanya begitu musuh membrondong mereka, mereka sempat
loncat ke tebing di atas sungai Siglayan dan kebetulan di sana ada
sebuah lubang mirip gua, sehingga kedua prajurit ini dapat
bersembunyi dengan aman dan mereka tak dapat diketemukan musuh yang
berada di atasnya. Melihat bekas tembakan serentak musuh, lokasi di
mana terjadi tembak - menembak, semak belukarnya sudah rata seperti
dibabat dengan parang. Karena itu saya menduga, dua orang ini sudah
gugur atau tertangkap musuh. Ternyata keduanya selamat, tak ada
sehelai bulunya yang tanggal. Dasar nyawanya masih betah tinggal di
tubuhnya, dan rupanya belum mau pindah ke akhirat.
Dari
penelitian selanjutnya, ternyata masih ada satu orang lagi yang
hilang, yakni Prajurit dua Marinir Panut, caraka komandan peleton
dua. Empat hari kemudian, jenasahnya diketemukan mengambang di
sungai. Malam itu saya menemani regu yang mendapat serangan musuh
pada siang harinya, untuk mendorong semangat tempur regu itu. Selamat
jalan Panut. Apakah ini arti tali bendera putus waktu menaikan
bendera? Jenasah Prajurit Marinir Panut dimakamkan juga di TMP
Jayasakti Nunukan.
Operasi
Pendaratan Di Pontian, Johor Baru
Operasi
ini sebenarnya disebut Ops A, yaitu operasi intelijen yang lebih
menekankan hasil pada efek politis daripada efek militer.
Misi
yang diemban pasukan ini adalah untuk mendampingi gerilyawan local
dalam operasi militer, memberi pelatihan pada kader kader setempat
yang dapat dikumpulkan di daerah sasaran, dan setelah dianggap cukup
mereka akan kembali ke pangkalan.
Dari
keterangan seorang anggota Marinir yang kembali pada tahun 1967,
Serma Z. Yacobus, yang dalam operasi tersebut masih berpangkat
kopral, di dapat keterangan sebagai berikut :
Tim
3 dari Kompi Brahma II menggunakan kapal patroli cepat, milik Bea
Cukai. Tim operasi terdiri dari 21 anggota. Rombongan dibawa menuju
suatu tempat diperbatasan pada tanggal 17 Agustus 1964 sekitar pukul
20.00 waktu setempat. Pelayaran memakan waktu sekitar 4 jam. Setelah
mendapat perintah dari masing masing komandan tim dan juga menerima
perlengkapan tambahan, sekita pukul 01.30 tengah malam rombongan
menerima briefing dari komandan basis II, dilanjutkan dengan
embarkasi ke dalam 2 perahu motor yang telah dipersiapkan. Sembilan
orang sukarelawan lokal dari Malaysia juga ikut dalam tim dan akan
bertindak sebagai penunjuk jalan. Dengan demikian jumlah tim menjadi
30 orang.
Dengan
menggunakan formasi berbanjar, berangkatlah kedua perahu tersebut
menuju sasaran. Salah satu mengalami kerusakan mesin dan akhirnya
kedua tim pun menjadi satu menuju sasaran. Sekitar pukul 06.30 kedua
tim sampai ke daerah sasaran tanpa diketahui oleh musuh.
Operasi
bocor ... pertempuran dimulai
Ternyata
daerah pendaratan merupakan daerah rawa rawa yang berlumpur. Kedua
tim memutuskan untuk bertahan di situ yang jaraknya sekitar 50 meter
dari pantai pendaratan. Namun rencana penyusupan ini dikhawatirkan
sudah diketahui oleh musuh, sehingga mereka memutuskan untuk tidak
melanjutkan gerakan dahulu dan tetap berlindung di semak semak sambil
menunggu hari menjadi gelap. ( Memang banyak operasi penyusupan
rahasia ke wilayah Malaysia yang sengaja dibocorkan oleh oknum oknum
di dalam TNI sendiri ke pihak lawan, menurut artikel tersebut ).
Pukul
19.00 tim baru dapat meninggalkan tempat persembunyian dan mencoba
menyusuri medan berawa tersebut dengan susah payah dan pukul 03.00
pagi mereka beristirahat. Demi keamanan, kedua tim berpisah. Tim I
dipimpin Serda Mursid sebagai komandan tim, dan tim 2 dipimpin Serda
A. Siagian.
Rupanya
kedudukan infiltran sudah diketahui pasukan keamanan setempat, kerana
setelah 3 jam pasukan berada di situ, kedudukan mereka sudah dikepung
musuh. Diperkirakan kekuatan musuh satu peleton ( 30 – 40 orang ).
Musuh
melakukan tembakan pancingan untuk mengetahui posisi pasti pasukan
Marinir, disusul dengan ledakan granat tangan. Maka pertempuran pun
tak dapat dihindarkan lagi.
Kemampuan
bertempur musuh ternyata masih di bawah kemampuan pasukan Marinir.
Beberapa orang musuh tertembak mati. Di pihak tim gugur satu orang
penunjuk jalan. Merasa tidak dapat mengimbangin Marinir pertempuran
tersebut, makan pihak musuh mendatangkan bantuan 2 helikopter dan
satu pesawat. Namun sebelum bantuan tersebut tiba, pasukan Marinir
telah bergerak meninggalkan lokasi kontak senjata dan mencari tempat
yang lebih aman untuk bertahan dalam rawa rawa tersebut.
Musuh
pun kemudian menggunakan anjing penjejak untuk melacak kedudukan tim
Marinir. Pada tanggal 19 Agustus 1964, komandan tim memerintahkan 2
penunjuk jalan asal Malaysia untuk melakukan pengintaian dan mencari
informasi dengan menyamar berpakaian seperti penduduk biasa. Namun
hingga senja, keduanya belum juga kembali.
Untuk
mengatasi keragu raguan, komandan tim memutuskan untuk tidak menunggu
mereka lebih lama lagi. Pasukan segera bergerak meninggalkan lokasi.
Senjata dan perlengkapan keduanya disembunyikan di dalam lumpur untuk
menghilangkan jejak.
Dalam
perjalanan, tiba tiba tim mendapat serangan mendadak dari musuh.
Dengan semangat Marinir “Pantang mundur, mati sudah ukur” tim
melawan musuh dengan gigih. Beberapa musuh terluka. Hal itu
didasarkan pada keterangan penduduk setempat yang sempat ditemui tim
setelah selesainya pertempuran. Dipihak Marinir, satu orang penunjuk
jalan asal Malaysia gugur.
Malam
itu tim terpaksa beristirahat lagi sambil berlindung selama satu hari
dan selanjutnya kembali bergerak, namun mereka tidak dapat menuju
sasaran yang direncanakan karena sudah diketahui oleh musuh. Hal ini
diketahui dari adanya bunyi rentetan tembakan. Rupanya telah terjadi
kontak senjata antara tim yang dipimpin Serda Mursid dengan pihak
musuh. Tugas tim kedua adalah mengadakan pencegatan, namun karena tim
tidak dibekali dengan alat komunikasi, maka tugas ini pun gagal.
Satu
jam kemudian pertempuran pun reda. Tim Marinir memutuskan untuk
bersembunyi di rawa tak jauh dari perkampungan penduduk. Setelah 1
jam beristiharat, gerakan diteruskan menuju kampung dan sampai di
sebuah rumah dan menemui penghuninya yang mengaku bernama Hasan.
Hasan ini mengaku keturunan Indonesia asal Jawa.
Di
rumah tersebut tim mendapat pelayanan yang cukup baik, sehingga
terjadilah percakapan yang kurang hati hati dari tim yang menyangkut
penugasan tim. Tanpa rasa curiga, Hasan pun menyatakan bersedia
bekerja sama dengan tim Marinir. Bahkan Hasan pun sudah menunjuk
tempat perlindungan yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya, sekitar 1
km dari perkampungan.
Pada
tanggal 30 Agustus tengah hari, datanglah Hasan membawa seorang laki
laki yang diakuinya sebagai pamannya ke tempat persembunyian tim,
untuk menyampaikan informasi. Kemudian ia menyarankan agar tim
berpindah lagi ke gubuk lain sejauh 500 meter dari persembunyian
pertama. Karena sudah terlanjur percaya pada si Hasan, tim pun segera
bergerak ke lokasi yang ditunjukkan.
Namun
apa yang terjadi ?
Sekitar
setengah jam kemudian, tim mendapat serangan mendadak sehingga tim
kehilangan 2 anggota yaitu Prajurit Satu Kahar dan seorang guide asal
Malaysia. Kopral Yacobus terkena tembakan di siku kanan, hingga
senjatanya lepas. Prajurit Satu Siahuri terluka parah, sedangkan
Kopral Priyono berhasil menyelamatkan diri ke sungai. Di tengah
tengah situasi terjebak tembakan gencar tersebut, musuh berteriak “
Surender !!! ... Surender !!!” Teriakan ini diulangi lebih keras
“Kalau mau hidup, Surender cepat !!!”
Anggota
tim yang pingsan dan banyak mengeluarkan darah ini tertangkap musuh.
Selanjutnya mereka dirawat seperlunya oleh musuh dan diserahkan ke
Balai Polis setempat.
Ternyata
si Hasan ini adalah pengkhianat. Pura pura mau menolong ternyata ada
udang di balik batu. Ia mengharapkan hadiah dari aparat keamanan
setempat, apalagi jika dapat menangkap pasukan Marinir Indonesia.
Siagian sendiri akhirnya tertawan, sedangkan 3 anggota tim lainnya
berhasil kembali ke pangkalan di Indonesia dengan selamat.
Regu
satu yang dipimpin Serda Mursid akhirnya sampai di Gunung Pulai.
Namun karena lokasi sasaran sudah diketahui musuh sebagai daerah
tujuan tim, pasukan Marinir dikepung oleh musuh yang jauh lebih kuat.
Terjadilah pertempuran sengit hingga akhirnya pasukan Serda Mursid
kehabisan peluru. Mereka tetap gigih melawan hingga akhirnya 3 orang
anggota pun gugur, termasuk Serda Mursid sendiri. Sisa anggota regu
tertawan musuh. Maka berakhirlah kisah heroik operasi pendaratan di
Pontian, Johor Baru, Malaysia.
Nama
nama anggota Marinir yang gugur di Pontian :
1.
Prajurit Satu Kahar ( IPAM )
2.
Sersan Mayor Satu Mursid ( IPAM )
3.
Sersan Satu Ponadi ( IPAM )
4.
Sersan Satu Mohamadong ( Pasinko )
5.
Sersan Dua Yacob ( IPAM )
6.
Sersan Dua Tohir ( Batalyon 3 )
7.
Kopral Syahbuddin ( Pasinko )
8.
Kopral Dulmanan ( IPAM )
(
http://garudamiliter.blogspot.com/2012/02/dwikora-operasi-pendaratan-di-pontian.html
)
The
first British SAS soldiers killed by a South East Asian soldier
http://strategi-militer.blogspot.com/2013/04/pertempuran-seru-kopassus-dan-pasukan.html
|
Ini
cerita tentang the first British SAS soldiers killed by a South East
Asian soldier (diwakili oleh prajurit dari RPKAD / Kopassus).
Setting
ceritanya adalah bulan April tahun 1965, ketika Indonesia sedang
berkonfrontasi dengan Malaysia. Lokasi pertempuran di desa Mapu, Long
Bawan, perbatasan Kalimantan Barat dan Sabah.
RPKAD
Saat itu batalion 2 RPKAD (sekarang Grup 2 Kopassus) baru saja
terbentuk. Batalion baru ini segera dikirim untuk misi khusus ke
Kalimantan Barat. Mereka mendarat di Pontianak bulan Februari 1965,
dan segera setelah itu mereka berjalan kaki menuju posnya di Balai
Karangan yang jaraknya puluhan kilometer dari lapangan terbang.
Pos
Balai Karangan merupakan pos terdepan TNI yang sebelum kedatangan
RPKAD dijaga oleh infanteri dari batalion asal Jatim. Sekitar 1 km di
depan pos Balai Karangan adalah pos terdepan tentara Inggris di desa
Mapu yang dijaga oleh satu kompi British paratrooper dan beberapa
orang SAS. Menyerang pos inilah yang menjadi misi khusus batalion
RPKAD. Pos Mapu tersebut sering digunakan sebagai transit bagi
personel SAS yang akan menyusup ke wilayah Indonesia. TNI ingin hal
ini dihentikan dengan langsung melenyapkan pos tersebut.
Pos
Inggris di Mapu tersebut terletak di puncak sebuah bukit kecil yang
dikelilingi lembah, sehingga pos ini sangat mudah diamati dari jarak
jauh. Selain itu, pos tersebut juga cukup jauh dari pasukan induknya
yang kira-kira terpisah sejauh 32 km.
Pasukan
RPKAD yang baru datang segera mempersiapkan setiap detail untuk
melakukan penyerangan. Prajurit RPKAD yang terpilih kemudian
ditugaskan untuk melakukan misi reconnaisance (pengintaian) untuk
memastikan kondisi medan secara lebih jelas. Mereka juga memetakan
pos tersebut dengan detail sehingga bisa menjadi panduan bagi
penyusunan strategi penyerangan, termasuk detail jalur keluar
masuknya.
Tugas
recon ini sangat berbahaya, mengingat SAS juga secara rutin melakukan
pengamatan ke posisi-posisi TNI. Jika kedua recon tersebut berpapasan
tanpa sengaja, bisa jadi akan terjadi kotak tembak yang akan
membuyarkan rencana penyerangan. Oleh karena itu, recon RPKAD sangat
berhati-hati dalam menjalankan misinya. Bahkan mereka menggunakan
seragam milik prajurit zeni TNI AD untuk mengelabui musuh apabila
terjadi kemungkinan mereka tertangkap atau tertembak dalam misi recon
tersebut.
Setelah
sebulan mempersiapkan penyerangan, pada 25 April 1965 gladi bersih
dilakukan. Dari tiga kompi RPKAD yang ada di pos Balai Karangan.
Komandan batalion, Mayor Sri Tamigen, akhirnya memutuskan hanya kompi
B (Ben Hur) yang akan melakukan penyerangan. Sementara 2 kompi
lainnya tetap berada di wilayah Indonesia untuk berjaga-jaga bila
terjadi sesuatu.
Dalam
penyerangan ini, kompi B diharuskan membawa persenjataan lengkap.
Mulai dari senapan serbu AK-47, senapan mesin Bren, peluncur roket
buatan Yugoslavia, dan Bangalore torpedoes, mainan terbaru RPKAD
waktu itu, yang biasanya digunakan untuk menyingkirkan kawat berduri
atau ranjau.
Selesai
mengatur perbekalan, Ben Hur mulai bergerak melintasi perbatasan
selepas Maghrib. Karena sangat berhati-hati, mereka baru sampai di
desa Mapu pada pukul 02.00 dini hari. Setelah itu mereka segera
mengatur posisi seperti strategi yang telah disusun dan dilatih
sebelumnya.
Pos
Mapu berbentuk lingkaran yang dibagi ke dalam empat bagian yang
masing-masing terdapat sarang senapan mesin. Perimeter luar
dilindungi oleh kawat berduri, punji, dan ranjau claymore.
Satu-satunya cara untuk merebut pos ini adalah dengan merangsek masuk
kedalam perimeter tersebut dan bertarung jarak dekat. Menghujani pos
ini dengan peluru dari luar perimeter tidak akan menghasilkan apa-apa
karena didalam pos tersedia lubang-ubang perlindungan yang sangat
kuat.
Beruntung,
malam itu hujan turun dengan deras seolah alam merestui penyerangan
tersebut, karena bunyi hujan menyamarkan langkah kaki dan gerakan
puluhan prajurit komando RPKAD yang mengatur posisi di sekitar pos
tersebut.
Setelah
dibagi ke dalam tiga kelompok, prajurit komando RPKAD berpencar ke
tiga arah yang telah ditetapkan. Peleton pertama akan menjadi pembuka
serangan sekaligus penarik perhatian. Kedua peleton lainnya akan
bergerak dari samping / rusuk dan akan menjebol perimeter dengan
bangalore torpedoes agar para prajurit RPKAD bisa masuk ke dalam dan
melakukan close combat.
Pada
jam 0430 saat yang dinanti-nanti tiba, peleton tengah membuka
serangan dengan menembakkan senapan mesin Bren ke posisi pertahanan
musuh. Segera setelah itu, dua peleton lainnya meledakkan bangalore
torpedoes mereka dan terbukalah perimeter di kedua rusuk pertahanan
pos tersebut. Puluhan prajurit RPKAD dengan gagah berani masuk
menerjang ke dalam pos untuk mencari musuh.
Prajurit
Inggris berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena tidak siap
dan sangat terkejut karena mereka tidak menduga akan diserang pada
jarak dekat. Apalagi saat itu sebagian rekan mereka sedang keluar
dari pos untuk berpatroli. Yang tersisa adalah 34 prajurit Inggris.
Hal ini memang telah dipelajari recon RPKAD, bahwa ada hari-hari
tertentu dimana 2/3 kekuatan di pos tersebut keluar untuk melakukan
patroli atau misi lainnya. Dan hari itulah yang dipilih untuk hari
penyerangan.
Dengan
susah payah, akhirnya ke-34 orang tersebut berhasil menyusun
pertahanan. Beberapa prajurit RPKAD yang sudah masuk ke pos harus
melakukan pertempuran jarak dekat yang menegangkan. Dua prajurit
RPKAD terkena tembakan dan gugur. Namun rekan mereka terus merangsek
masuk dan berhasil menewaskan beberapa tentara Inggris dan melukai
sebagian besar lainnya. Tentara Inggris yang tersisa hanya bisa
bertahan sampai peluru terakhir mereka habis karena mereka telah
terkepung.
Diantara
yang terbunuh dalam pertempuran jarak dekat yang brutal tersebut
adalah seorang anggota SAS. Ini adalah korban SAS pertama yang tewas
ditangan tentara dari ASEAN. Namun sayangnya Inggris membantah hal
ini. Bahkan dalam buku karangan Peter Harclerode berjudul "Para!
Fifty Years of the Parachute Regiment halaman 261 pemerintah Inggris
malah mengklaim mereka berhasil menewaskan 300 prajurit RPKAD dalam
pertempuran brutal tersebut. Lucunya klaim pemerintah Inggris ini
kemudian dibantah sendiri oleh penulis buku tersebut di halaman 265,
ia menyebutkan bahwa casualties RPKAD hanya 2 orang. Secara logis
memang angka 300 tidak mungkin karena pasukan yang menyerang hanya
satu kompi. Pemerintah Inggris melakukan hal tersebut untuk menutupi
rasa malu mereka karena dipecundangi tentara dari dunia ketiga,
bahkan salah satu prajurit dari kesatuan terbaik mereka ikut terbunuh
dalam pertempuran tersebut.
Pertempuran
itu sendiri berakhir saat matahari mulai meninggi. Prajurit RPKAD
yang sudah menguasai sepenuhnya pos Mapu segera menyingkir karena
mereka mengetahui pasukan Inggris yang berpatroli sudah kembali
beserta bala bantuan Inggris yang diturunkan dari helikopter. Mereka
tidak sempat mengambil tawanan karena dikhawatirkan akan menghambat
gerak laju mereka.
Sekembali
di pos Balai Karangan, kompi Ben Hur disambut dengan suka cita oleh
rekan-rekannya. Para prajurit yang terlibat dalam pertempuran
mendapatkan promosi kenaikan pangkat luar biasa. Mereka juga diberi
hadiah pemotongan masa tugas dan diberi kehormatan berbaris di depan
Presiden Soekarno pada upacara peringatan kemerdekaan tanggal 17
Agustus 1965. ☆ Itulah cerita heroik batalion 2 RPKAD, cikal bakal
Grup 2 Kopassus.
(
garudamiliter.blogspot.com/2012/02/first-british-sas-soldiers-killed-by.html
)
Kisah Kompi X di Rimba Siglayan Kalimantan Timur
Tidak terbayangkan
sebelumnya, bahwa Tuhan mentakdirkan anggota Kompi X yang berasal
dari Lembaga Pendidikan Marinir di Surabaya suatu saat harus
memperingati hari kemerdekaan di tengah hutan Kalimantan. Tetapi
itulah kehidupan manusia, ada “kekuatan” yang menentukan jalan
hidup masing-masing umatnya.
Kami para pelatih dan
pembantu pelatih yang biasanya memperingati hari besar di tengah kota
Surabaya atau di medan latihan tempur Purboyo di daerah Malang
selatan, sekarang harus melaksanakan tugas operasi di hulu S.Siglayan
Kalimantan Timur bagian utara dekat dengan wilayah Malaysia, Sabah
sebagai seorang Komandan, saya merasakan situasi kegamangan dan
kesedihan yang cukup menekan perasaan, karena dalam kondisi yang jauh
dari kesatuan induk, berada di lokasi yang sangat terpencil dan
terpisah dari kesatuan lainnya, harus mampu menegakkan disiplin dan
sekaligus memelihara semangat tempur dalam kondisi yang serba
terbatas, kalau tidak mau menyebut sebagai serba kekurangan.
Di tempat ini kami
sudah bertugas selama tiga bulan lebih, dan sebelumnya bertugas di
pulau Nunukan sejak Desember 1965. Saya tahu kalau saat seperti ini
khususnya menjelang 17 Agustus, anak buah tentu sedang membayangkan
upacara besar ini di Jakarta atau Surabaya. Tetapi kesedihan ini
tidak lama saya rasakan, karena kemudian Tuhan telah mengubah dan
memberi petunjuk, agar saya tidak larut dalam kebimbangan. Kondisi
seperti ini justru merupakan tantangan bagi seorang komandan, agar
menjadi tegar dan bagaimana seharusnya dapat memanfaatkan situasi dan
kondisi yang mencekam ini dapat diubah menjadi situasi yang
menyenangkan.
Dan yang lebih
penting, adalah bagaimana mengembalikan semangat anak buah yang mulai
melemah, karena jenuh dalam lingkungan hutan yang sepi, agar mereka
dapat bergairah lagi menghadapi kenyataan hidup, timbul kembali
semangatnya yang baru serta tetap tegar menghadapi kondisi saat itu.
Saya mempunyai keyakinan bahwa Tuhan telah memberikan petunjuk yang
cukup jelas, dengan menunjukkan cara - cara bagaimana membangun
kembali semangat tempur anggota marinir sebagai pasukan yang memiliki
motto “pantang mundur mati sudah ukur “.
Situasi politik pada
awal dan pertengahan tahun 1960-an dipenuhi udara panas bagi bangsa
dan pemerintah Indonesia, karena adanya gagasan pembentukan negara
federasi baru, Malaysia, yang merupakan gabungan antara Malaya
(Persekutuan Tanah Melayu) yang sudah merdeka sejak tahun 1957 dengan
Serawak, Brunei dan Sabah (Kalimantan Utara jajahan Inggris)
Pemerintah Indonesia merasakan adanya upaya sistematis untuk
mengepung NKRI di sebelah utara, sedangkan dari sebelah selatan sudah
dijepit oleh Australia dan Selandia Baru.
Bangsa lndonesia
merasakan adanya gerakan yang diprakarsai oleh Nekolim
(Neokolonialis), yang akan merugikan Indonesia sebagai negara yang
menganut politik bebas dan aktif dalam politik luar negerinya.
Bersama Filipina, Indonesia pada saat itu menentang berdirinya negara
baru Malaysia. Filipina mempunyai klaim terhadap Sabah. karena
menurut data yang dimilik pemerintah Filipina, Sabah pada masa lalu
adalah wilayah kerajaan Sulu, yang sekarang merupakan wilayah
Filipina.
Itulah mengapa
kemudian timbul konfrontasi antara Indonesia disatu pihak, menghadapi
Malaya, Inggris yang dibantu Australia dan Selandia Baru dipihak
lain.
Dalam rangka itulah
telah dikirim masing-masing dua Brigade Pendarat Marinir ke
perbatasan Indonesia. Satu Brigade di Pulau Batam (Kepulauan Riau)
dan satu Brigade di Pulau Nunukan dan Sebatik (Kalimantan Timur).
Kiprah Kompi “X”
Makin mendekati hari
Kemerdekaan, saya pikir harus berbuat sesuatu yakni dengan mencoba
menggunakan momen ini untuk menggelorakan semangat anggota yang sudah
mulai lelah. Setelah tiga bulan di hutan, yakni bulan Mei, Juni dan
Juli 1965 semangat anggota kompi X makin menurun. Maklum, tinggal
dalam hutan yang sunyi dan benar-benar terisolasi baik dari kesatuan
induk (Batalyon dan Brigade) maupun terpisah dengan penduduk
setempat, memang terasa seperti memanggul beban yang sangat sangat
berat terutama dari segi mental.
Coba anda rasakan
setiap hari hanya memandang pohon - pohon yang tingginya lebih 30
meter, semak yang sama, bahkan sinar matahari yang tidak sepenuhnya
mampu menembus rimbunnya dedaunan hutan, menciptakan kesunyian,
ketersendirian dan juga kelengangan yang setiap hari makin memuncak.
Udara selalu lembab. Tidak ada aroma lain kecuali bau daun kering dan
daun busuk apalagi pada malam hari, hanya dapat mendengar suara
beruang yang sedang berkelahi, suara monyet dan suara kepakan sayap
kelelawar besar, yang melintas diatas pepohonan, makin menekan mental
masing - masing prajurit.
Dipihak lain kami
tahu lawan gabungan pasukan Inggris - Malaysia hanya dua bulan mampu
bertahan di hutan seperti ini dan setiap dua bulan sudah diganti
dengan pasukan baru. Dari segi pengiriman logistik mereka lebih
teratur pula pengirimannya. Kami sering melihat pengiriman logistik
untuk pasukan Inggris di wilayah Sabah dilakukan melalui udara dengan
menggunakan parasut yang dijatuhkan ke tengah hutan di tempat mereka
bertugas. Kami, boro - boro dikirim, tetapi dibebankan pada kompi,
yang setiap bulan sekali harus mengambil sendiri ke Nunukan
menggunakan perahu bermesin tempel 40 PK. Karena itu, setiap bulan,
secara bergilir, ada anggota yang mendapat giliran ‘’cuti” ke
Nunukan, sambil belanja kebutuhan sehari - hari dengan uang lauk -
pauk yang sangat terbatas. Bagi yang mendapat giliran belanja ke
Nunukan, rasanya seperti mendapat kesempatan melihat dunia luar
karena dapat bertemu dengan orang lain termasuk penduduk.
Karena itu, untuk
mengurangi beban mental para anggota kompi X, mereka selama di
pedalaman ini berusaha menghibur diri dengan cara masing - masing
antara lain memanjangkan rambutnya. Setelah rambut panjang ada yang
berinisiatif untuk mengikat rambutnya dengan pita seperti layaknya
gaya rambut ekor kuda bagi remaja dan gadis - gadis di Surabaya.
Berbicara sehari -
haripun harus pelan dan nyaris berbisik. Karena di tengah hutan
begini sangat dilarang berbicara dengan suara keras, kami menjadi
terbiasa berbicara dengan berbisik - bisik. Hiburan tidak ada sama
sekali. Radio tidak ada. Lain dengan kompi Brahma, kompi sukarelawan
gabungan marinir dan sipil lokal, setiap peleton Sukwan, mereka
mendapat radio Philips transistor. Karena itu saya sering menumpang
dengar berita melalui radio mereka. Sayang sekali untuk mendengar
siaran RRI sangat sulit. Yang paling mudah adalah mendengarkan radio
Malaysia. Tentu saja. isi beritanya sangat berlawanan.
Berita konfrontasi,
tentu menjelek-jelekkan aktivitas pasukan kita. Demikian pula berita
nasionalnya tentu membuat telinga kita bisa menjadi merah karena
isinya mesti menjelek - jelekkan pemerintah RI.
Yang lucu, siaran
radio masing - masing pemerintah dalam akhir pidato atau peryataan
resmi pemerintah, selau diakhiri dengan menyatakan: “Tuhan beserta
kita” Komentar para anggota yang mendengarkan: “Kasihan, Tuhan
bisa bingung kalau begini, habis masing-masing negara mau memonopoli
Tuhan. Terserah. Mau membela Indonesia atau Malaysia”, karena
setiap pemerintah, baik Indonesia maupun Malaysia ingin agar Tuhan
hanya membela negaranya.
Sampai bulan Agustus,
musim hujan masih terus berlangsung hampir tiap malam turun hujan.
Kadang-kadang hujan turun sangat lebat yang disertai angin kencang.
Kalau cuaca sudah begini, kami makin ngeri karena biasanya kalau
sudah ada angin begini banyak pohon tumbang akibat tanah yang menjadi
lembek, atau dahan yang patah, jatuh kebumi. Suaranya sampai
terdengar dari kejauhan.
Rasanya makin
nglangut, karena tidak ada yang dapat membantu kalau terjadi apa-apa.
Inilah risikonya terpisah dari induk pasukan Bila sudah begini yang
dapat dilakukan hanya berdoa. Tetapi dengan kekuatan doa kami, Tuhan
rupanya masih menaruh belas kasihan pada kompi X. Selama enam bulan,
mulai Mei sampai Oktober 1965 di tengah hutan dan terpisah dari
masyarakat manusia tidak ada satupun pohon maupun dahan yang jatuh di
barak kami. Bagi saya selaku pimpinan. maupun anggota pada umumnya.
hiburan satu-satunya yang paling diharapkan adalah kedatangan surat
dari keluarga atau kawan - kawan dari Surabaya.
Bagi saya yang
mempunyai kebiasaan membaca terutama sebelun tidur, sangat memerlukan
bacaan, dan bacaan yang saya dapat, baik kiriman dari Surabaya maupun
yang saya peroleh dari markas batalyon, sangatlah mengembirakan.
Majalah apapun, bagi saya merupakan hiburan yang sangat berarti,
termasuk majalah “Mangle” terbitan Bandung yang berbahasa Sunda.
Walaupun saya tidak
begitu paham bahasa ini, namun masih dapat mengerti isinya secara
umum, terutama karena jasa baik seorang anggota, ditolong oleh salah
seorang caraka, prajurit marinir Suhanda yang berasal dari
Purwakarta. Jadi kalau ada kata - kata yang saya tidak mengerti, saya
panggil Suhanda untuk menerjemahkan kalimat tertentu. Kadang-kadang
kalau lagi mujur, saya dapat memperoleh majalah bulanan “Intisari”
dari markas batalyon kalau kebetulan ada tamu yang datang dari
Jakarta atau Surabaya. Pada waktu malam, karena hutan yang gelap
namun saya masih berusaha membaca walaupun hanya dari sinar temaram,
dengan penerangan sebatang lilin.
Seminggu menjelang
tanggal 17 Agustus tahun 1965 saya minta para perwira dan bintara
yang ada untuk mengadakan pertemuan, dengan fokus pembicaraan
bagaimana caranya agar anggota kompi X dapat merayakan hari nasional
ini walaupun sedang berada di tengah hutan. Saya jelaskan tujuan
pertemuan dan tujuan perayaan, yakni pertama, memperingati hari
kemerdekaan sekaligus mengembalikan semangat perjuangan membela
negara dan bangsa. Akhirnya diputuskan untuk melaksanakan kegiatan
sebagai berikut : Pada tanggal 17 Agustus kompi harus mengadakan
perayaan, tetapi tetap harus waspada terhadap kemungkinan serangan
mendadak lawan. Pada hari itu, semua anggota harus berseragam lengkap
sebagaimana seragam tempur marinir termasuk menggunakan helm, yang
selama pasukan di tengah hutan tidak pernah lagi dikenakan.
Dua pertiga pasukan
melakukan upacara penaikan bendera, sedangkan sepertiga tetap siap
tempur menjaga lingkungan upacara. dan pos jaga masing - masing
seperti yang sudah ditentukan sebelumnya, mereka bertanggungjawab
bila ada pendadakan. Sebagai “lapangan upacara” dicari tempat
yang lapang dan rata, yakni dibawah sebatang pohon besar yang rindang
Semak belukar dibawah pohon dibersihkan dan daun-daun kering di bawah
pohon disapu bersih.
Di tengah lapangan
upacara didirikan sebatang kayu untuk pengibaran bendera sang merah
putih dengan tali batang rotan yang kecil tetapi cukup kuat. Sekarang
untuk pestanya, selelah upacara selesai, harus ada suasana baru.
Diputuskan, hari istimewa itu seluruh anggota akan makan ketupat.
Bahannya pembungkusnya (sarang ketupat) gampang ambil saja daun nipah
yang masih muda dianyam menjadi sarang ketupat. Sekarang, apa yang
pantas menjadi lauknya. Kami putuskan untuk mendapatkan daging segar.
Caranya, kami bentuk empat tim pemburu untuk mencari babi hutan.
Kebetulan pada bulan Juli – Agustus sedang musim buah terutama
cempedak hutan. Babi biasanya mudah ditemui pada musim buah ini.
Dua hari menjelang
tanggal 17, empat tim yang sudah ditunjuk berangkat keempat penjuru
untuk mencari dan menembak babi. Untuk sementara larangan menembak
dicabut. Dalam keadaan “normal” letusan senjata berarti kontak
dengan musuh, dan demi kerahasiaan, dilarang menembak tanpa tujuan
yang jelas.
Nasib untung masih
berpihak pada kami, pada sore hari ketika tim pemburu ini kembali,
mereka datang sambil memikul empat ekor babi hutan.
Sementara itu pada
tanggal 16 Agustus, untuk membuat musuh panik, saya perintahkan seksi
mortir 81 dikawal satu regu untuk menyerang pos musuh dengan
menggunakan mortir 81. Tentu sangat sulit untuk menembakkan mortir di
tengah hutan yang tertutup semacam hutan Siglayan ini. Harus dapat
menemukan lubang agar dapat menembak. Tetapi mereka tidak kurang
akal. Pada suatu medan yang agak terbuka, mereka berhasil menembakan
enam peluru mortir 81 dengan jarak sejauh mungkin, sekitar tiga
setengah kilometer. Setelah berhasil menernbakkan enam butir peluru
secara beruntun, pasukan kembali secepat mungkin agar tidak dapat
dibaring dan dibalas oleh musuh.
Menurut data intel
yang kemudian kami peroleh dari penduduk sipil yang berhasil masuk ke
Tawao, serangan ini berhasil mengenai sasaran dan menewaskan satu
orang. Rupanya, lawan juga sudah mengantisipasi kemungkinan kami
menyerang pada sekitar tanggal 17 Agustus ini. Tetapi karena kami
menyerang sehari sebelumnya, mereka panik, dan mengira kami akan
menyerang secara besar - besaran. Buktinya, tepat pada tanggal 17
musuh menembaki seluruh hutan itu dengan mortir selama satu hari
penuh. Kami hanya menyambut dengan santai. Tidak perlu dibalas,
karena tembakan mereka sangat tidak terarah. Maklum tembakan orang
lagi panik. Tanggal 17 Agustus pagi kami siap mengadakan upacara
penaikan bendera. Jam delapan, pasukan pengaman sudah menempati pos
masing-masing. Seluruh anggota berpakaian tempur lengkap.
Jam sembilan kurang
seperempat, pasukan upacara sudah siap di lapangan upacara. Jam
sembilan kurang lima menit saya selaku pemimpin upacara memasuki
lapangan upacara. Sersan Mayor Zaini, bintara peleton satu, menjadi
komandan upacaranya. Penaikan bendera dimulai dilakukan oleh Kopral
Adam dan seorang prajurit, diiringi lagu Indonesia Raya yang
dinyanyikan oleh seluruh peserta upacara. Tiba-tiba menjelang bendera
sampai kepuncak tiang, rotan tali bendera putus. Lagu kebangsaan
berjalan terus. Terpaksa tiang dicabut, bendera diikatkan di puncak
tiang, tancapkan lagi ditempat semula, Namun upacara tidak terganggu
oleh insiden ini, tetap khidmat Semua anggota merasakan suasana
anggunnya upacara memperingati hari kemerdekaan ini walaupun ada
sedikit gangguan putusnya tali bendera. (kepercayaan yang berkembang,
bila tali bendera putus pada waktu upacara, biasanya akan ada
peristiwa yang gawat, mendebarkan)
Dalam pidato sebagai
amanat inspektur upacara, saya mencoba memberikan semangat dengan
menjelaskan mengenai tugas kompi X maupun anggota Kompi Brahma (satu
peleton) sebagai prajurit yang sedang melaksanakan tugas suci karena
mengemban tugas negara walaupun sekarang sedang berada di tengah
hutan di perbatasan Kalimantan Utara, jauh dari Surabaya sebagai
“homebase” kompi X maupun pasukan induk, yang ada di Pulau
Nunukan, tetapi pasukan harus tetap tabah menghadapi situasi dan
kondisi saat ini. Jangan berfikir yang tidak-tidak seperti merasa
dibuang dan seterusnya. Kita adalah ksatria yang pantang menyerah.
Saya perhatikan
reaksi para prajurit, mereka rupanya mendengarkan apa yang saya
sampaikan dengan serius. Saya merasa puas. Selesai upacara diadakan
perlombaan lari karung jarak duapuluh meter, diteruskan lempar gelang
rotan. Hadiahnya korned dan abon. Suasana cukup meriah. Setidaknya
sejenak melupakan situasi tegang selama ini. Selesai perlombaan,
semua menikmati makan ketupat dengan lauk daging babi bagi yang mau,
sementara yang tidak mau makan dengan lauk sarden dan “corned beef”
kalengan. Semua masakan sudah dimasak semalam jadi sekarang sudah
dingin. Karena selama barada ditengah hutan, dilarang keras masak
pada siang hari. Namun demikian, suasananya sungguh berbeda. Ada
kegembiraan yang dalam beberapa hari sebelumnya sudah sirna.
Menjelang tanggal 31
Agustus 1965, datang peringatan dari batalyon melalui radio GRC-9,
mengingatkan hari kemerdekaan Malaysia yang akan jatuh pada tanggal
31Agustus 1965, supaya kompi yang ada di Siglayan waspada. Sebenarnya
peringatan itu tidak begitu perlu. Kami sudah siap menghadapi mereka
kalau memang berani datang menyerang. Pedoman Marinir “pantang
mundur”, terus bergema dibenak masing-masing anggota. Pertempuran
di dalam hutan berarti pertempuran jarak sangat dekat. Ternyata
tanggal 30 dan tanggal 31 Agustus tidak ada kegiatan lawan. Kami agak
mengendorkan kesiagaan.
Tanggal
1 September 1965 sekitar jam sembilan pagi secara tak terduga kami
diserang dengan rentetan tembakan senjata ringan secara serentak.
Dari arah depan kiri. Karena terkejut, ada anggota di lapis depan
yang langsung panik dan saya mendengar ada yang mengatakan :
“mundur…”. Saya segera maju, kupertahanan peleton dua untuk
mencari sumber tembakan. Beberapa anggota sudah ada yang bergerak
mundur saya segera bertindak. Sambil membentak ‘tetap ditempat”
diiringi suara kepala regu satu pleton satu, Sersan Suprapto
dibelakang saya “Dengarkan suara tembakan, dari mana arahnya”.
Teriakan ini membuat pasukan menjadi tenang kembali. Semua siap
menghadapi kemungkinan serangan lanjutan.
Semua
segera tiarap dengan memegang senjata masing-masing. Dalam situasi
menunggu, saya perintahkan mencari awak mortir 81 untuk segera masuk
seteling. Ternyata mereka tidak ditempat. Kemarin, memang ada
pergantian awak mortir, Karena itu, mereka empat orang dipimpin
seorang kopral sedang mencari kayu untuk mendirikan baraknya. Tidak
lama kemudian mereka muncul sambil terengah - engah “Siapkan mortir
siap menembak” Saya perintahkan segera. Karena mereka hanya ada
empat orang dan harus melayani dua pucuk mortir, mereka gugup dan
kewalahan. Saya perintahkan anggota yang berdekatan, kopral Adri
Waroka dan prajurit lainnya untuk membantu menyiapkan peluru mortir.
Tidak
lama kemudian terdengar bunyi peluru meriam mendekat.
Ses-ses-ses……….Dan disusul bunyi ledakan di sebelah kiri petak
pertahanan. Untung peluru pertama musuh jatuh sekitar 500 meter
disamping kami, tidak mengenai seorangpun. Bau mesiu makin merangsang
semangat tempur kami. Kini kami benar-benar sudah siap untuk
bertempur.
Segera
terjadilah saling tembak yang kurang seimbang. Musuh menggunakan
artileri, jarak tembaknya bisa lebih jauh dan tembakan mortir karena
kami hanya menggunakan dua pucuk mortir.
Saya
minta satu pucuk menembak dengan jarak maksimal dengan isian penuh,
satu pucuk melindungi pasukan kawan di seberang sungai, disana ada
dua regu yang menembaki pos di seberang sungai, setiap regu terpisah
satu di sebelah kiri depan kompi, satu lagi regu yang menjaga “Pos
Tanah Merah’’. Pos inilah yang mendapat serangan pertama. Rupanya
musuh masih mempunyai data awal, yaitu terbukti hanya menembaki barak
yang pertama dibuat yang lokasinya lebih ke hulu sungai, persis di
belokan Siglayan, tempat para gerilyawan memasuki Sabah pada tahun
1963. Sedang kedudukan kami sekarang sudah mundur lebih 500 meter
lebih ke belakang.
Pos
pertama ini sudah beberapa kali mendapat kiriman peluru meriam musuh.
Karena itu, tembakan musuh jatuh di samping kiri depan kedudukan kami
atau jatuh di depan kami di rawa - rawa, jadilah hari itu tembak
menembak sampai berhenti total jam empat sore. Hanya menjelang peluru
meriam akan jatuh ke tanah, kecepatan peluru sudah lemah dan
mengeluarkan bunyi ses… ses… ses, kami harus waspada. Itu artinya
peluru sudah hampir tiba. Semoga tidak jatuh di daerah posisi
sekarang.
Menghadapi
ulah peluru demikian, hati menjadi ciut, karena tidak tahu dimana
peluru itu akan kehabisan tenaganya. Dan kami hanya bisa berdoa
Tuhan, lindungi kami. Yang jelas, bagi pasukan yang pernah mendapat
serangan meriam seperti ini, kalau dia selamat, akan menjadi kenang -
kenangan yang indah dalam hidupnya. Sementara itu, musuh mengirimkan
pelurunya secara terus - menerus dan lebih cepat. Mungkin mereka
menembak dengan enam pucuk meriam sedang kami hanya memiliki dua
pucuk mortir 81. Itupun masih kami anggap untung, karena sebelumnya
kami hanya memiliki AK dan RPD saja.
Dengan
adanya tembakan balasan dari kami, musuh akhirnya lari
terbirit-birit, tidak jadi mengadakan serangan jarak dekat. Ketika
besok paginya saya mengadakan patroli pengejaran mulai di sekitar pos
Tanah Merah, sesuai jejak yang kami temukan, ternyata pada kemarin
malamnya, musuh bermalam tidak jauh dari pos Tanah Merah, sekitar 500
meter, di seberang lembah. Rupanya musuh tidak tahu, ada satu regu
menduduki medan di depan mereka.
Setelah
pertempuran selesai, saya cek jumlah anggota, ada dua anggota hilang.
Saya bersama yang lain terus mencari mungkin mereka terluka atau
gugur. Untung sebelum gelap, dua prajurit ini muncul dan segera
memeluk saya.
Karena
girangnya rupanya begitu musuh membrondong mereka, mereka sempat
loncat ke tebing di atas sungai Siglayan dan kebetulan di sana ada
sebuah lubang mirip gua, sehingga kedua prajurit ini dapat
bersembunyi dengan aman dan mereka tak dapat diketemukan musuh yang
berada di atasnya. Melihat bekas tembakan serentak musuh, lokasi di
mana terjadi tembak - menembak, semak belukarnya sudah rata seperti
dibabat dengan parang. Karena itu saya menduga, dua orang ini sudah
gugur atau tertangkap musuh. Ternyata keduanya selamat, tak ada
sehelai bulunya yang tanggal. Dasar nyawanya masih betah tinggal di
tubuhnya, dan rupanya belum mau pindah ke akhirat.
Dari
penelitian selanjutnya, ternyata masih ada satu orang lagi yang
hilang, yakni Prajurit dua Marinir Panut, caraka komandan peleton
dua. Empat hari kemudian, jenasahnya diketemukan mengambang di
sungai. Malam itu saya menemani regu yang mendapat serangan musuh
pada siang harinya, untuk mendorong semangat tempur regu itu. Selamat
jalan Panut. Apakah ini arti tali bendera putus waktu menaikan
bendera? Jenasah Prajurit Marinir Panut dimakamkan juga di TMP
Jayasakti Nunukan.
Dua
Tentara Australia Itu Pro Malaysia
Pada
21 Maret 1966, empat pasukan elit memata-matai perbatasan
Indonesia-Malaysia. Kenneth Hudson (atas), Robert Moncrieff (bawah)
(The Australian)
VIVAnews
- Bermula dari konfrontasi Indonesia-Malaysia, saat Presiden Soekarno
merasa terancam dan tidak setuju dengan pendirian konfederasi
Malaysia. Australia pun mengirimkan pasukan elit Special Air Service
Regiment (SASR).
Seperti
dilansir The Sydney Herald Morning, 16 Maret 2010, pada periode Juli
1964 sampai Juli 1966, pasukan khusus Australia dan Inggris diam-diam
dikirim ke wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Misi
intelijen yang diemban dari mulai mengumpulkan informasi sampai
menyerang tentara Indonesia itu bersifat sangat rahasia , dengan
sandi 'Operasi Claret'.
Misi
rahasia itu baru terungkap hingga sekitar tahun 1980an. Dan pasukan
elit Australia dan Inggris itu memberikan bantuan kepada Malaysia
mendukung pembentukan konfederasi.
Tiga
pasukan superelit itu dilaporkan tewas di Kalimantan Barat pada 1
April 1966. Letnan Ken Hudson, Prajurit Bob Moncrieff, dan Paul
Denehey. Nama terakhir, Paul Denehey dilaporkan tewas karena amukan
gajah.
Sedangkan
dua nama pertama, Ken Hudson dan Bob Moncrieff dilaporkan tewas saat
menyeberang Sungai Sekayan. Dua jasad inilah yang akhirnya ditemukan
44 tahun kemudian.
Pada
21 Maret 1966, empat pasukan elit SARS sedang berpatroli dengan misi
memata-matai di area sekitar 3 kilometer perbatasan. Mereka berada di
wilayah Indonesia.
Sekitar
pukul 3 dini hari pagi terjadi hujan deras. Mereka mencari tempat
berteduh, dan yang terlihat saat itu adalah area di seberang sungai.
Tiba-tiba arus sungai meningkat seperti banjir bandang. Di dalam
kegelapan itu keempatnya tersapu arus sungai. Dua dari mereka, Frank
Ayling dan Bruce Gabriel berhasil menyelamatkan diri dan berada
sekitar 500 meter ke daratan. Dua lainnya, tidak ditemukan.
Pencarian
pun dilakukan. Karena mereka berada di teritori Indonesia, mereka
memiliki kemampuan terbatas. Apalagi menuju daerah pegunungan. Selama
11 hari pencarian, patroli tidak membuahkan hasil.
Akhirnya,
44 tahun kemudian kedua jasad itu ditemukan. Jasad dua tentara itu
ternyata telah dikebumikan di sebuah kawasan terpencil yang hanya
dapat dijangkau dengan kano.
Titik
terang muncul setelah mengumpulkan informasi dari tetua suku Dayak
yang berdiam di kawasan itu. Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd,
mengatakan, penemuan itu tak luput dari campur tangan militer
Indonesia. "Sekarang sudah positif teridentifikasi," kata
Rudd.
[ismoko.widjaya@vivanews.com]
Misi
Rahasia Tentara Australia di Kalimantan
Dua
tentara Australia terseret arus saat berpatroli di perbatasan
Indonesia-Malaysia.
VIVAnews
- Kerangka dua tentara Australia yang tewas dalam operasi rahasia di
Indonesia 44 tahun lalu, ditemukan. Perdana Menteri Australia, Kevin
Rudd mengatakan identitas keduanya telah dipastikan.
Kepada
Parlemen Australia, Rudd mengatakan sisa-sisa jasad Letnan Kenneth
Hudson (yang tewas dalam usia 30 tahun) and Prajurit Robert Moncrieff
(tewas dalam usia 21 tahun), dari kesatuan Angkatan Udara Khusus
(SASR) akan dikembalikan ke Australia.
Dua
tentara Australia itu terseret derasnya air sungai saat melintasi
perairan Kalimantan Barat yang masuk wilayah Indonesia pada 21 Maret
1966.
"Keduanya
tak ditemukan dalam pencarian saat itu," kata Rudd. "Kini
jasad mereka bisa pulang dan mendapatkan peristirahatan terakhir di
Australia."
Dua
tentara Australia itu dikirim ke Kalimantan untuk menjalankan sebuah
misi rahasia. Misi rahasia itu berpusat di perbatasan Indonesia -
Malaysia. Dua negeri jiran ini memang saling berperang pada 1965
sampai 1966.
Jenazah
Hudson dan Moncrieff ditemukan oleh tim investigasi Angkatan Darat
yang dipimpin Brian Manns tahun lalu.
Menurut
Manns, kedua tentara itu tewas saat berpatroli di Kalimantan Barat --
untuk menjamin keselamatan Federasi Malaysia selama konfrontasi
dengan Indonesia.
"Patroli
itu melintasi sungai malam hari," kata dia, seperti dimuat laman
ABC.net, Rabu 17 Maret 2010.
Namun,
sungai tiba-tiba meluap. Dua prajurit itu tak pernah kembali.
Ketika
jasad keduanya ditemukan pada 1966, tak jelas apa yang menyebabkan
mereka tewas.
"Mereka
ditemukan mengapung di sungai, jelas sempat tenggelam, tak ada bukti
trauma fisik. Maka diasumsikan mereka tewas karena tenggelam.
Aparat
Indonesia lalu menarik mereka dari sungai, kemudian penduduk lokal
menguburkan keduanya selayak mungkin.
Manns
mengatakan tim investigasi melakukan banyak penelitian sebelum
bertolak ke Indonesia.
"Kami
membuat dua kunjungan. Kunjungan awal pada bulan Mei tahun lalu,"
katanya.
"Pada
saat kami kembali pada bulan Oktober sekitar lima bulan kemudian,
kami cukup beruntung menemukan beberapa saksi mata warga Indonesia
yang saat itu mengambil mayat kedua tentara," kata dia.
Penjelasan
dari saksi-saksi kunci itulah yang membuat tim yakin bahwa dua mayat
itu adalah Letnan Moncrief Hudson dan Prajurit Robert Moncrieff.
Setelah
yakin dua jenazah itu adalah tentara khusus Australia (SAS), keduanya
akan dipulangkan.
"Mereka
akan kembali ke Australia, Angkatan Darat dengan senang hati akan
menyerahkan sisa-sisa jenazah ke dua keluarga," katanya.
"Keluarga
sudah menunggu saat-saat ini selama 44 tahun -- untuk memastikan
keduanya beristirahat secara layak."
[sumber
VIVAnews]
Bentrok
Dengan Serdadu Inggris
Ketika
Dwikora berkobar. Pasukan Yonif Linud 328 kembali di terjunkan untuk
mempertahankan wilayah perbatasan, menyusup dan sekaligus bertempur
di wilayah Malaysia (Kalimantan Timur).
Setelah
menjalani latihan dan perbekalan, personil Yonif Linud 328 dikirim
menuju perbatasan melalui jalan darat maupun penerjunan dari udara.
Operasi ini berlangsung tanggal 4 Oktober 1963 sampai 1 Januri 1964.
Operasi
tempur untuk menembus perbatasan antara Kalimantan Selatan (RI) dan
Kalimantan Utara (Malaysia) yang merupakan operasi yang sangat berat.
Dalam Operasi ini bersifat menyusup, kemudian menyerang lalu
mengundurkan diri. Resiko yang dihadapi sangat besar. Pasukan yang
menyusup hanya berbekal peta yang terbatas, sehingga sulit dipastikan
apakah sudah memasuki daerah lawan. Bila pasukan sudah bisa
memastikan posisi musuh baru serangan dapat segera dilancarkan. Namun
bila aksi penyusupan pasukan RI telah diketahui musuh, maka yang
terjadi penyergapan. Menyerang dahulu atau memilih mundur karena
sergapan musuh merupakan taktik standar yang diterapkan dalam
pertempuran melawan pasukan Malaysia di perbatasan.
Pertempuran
pertama ketika tim dari Yonif Linud 328 berhasil menyusup ke wilayah
Kalimantan Utara dan menemukan pos komando Inggris di wilayah Munti.
Dalam operasi serbuan dadakan pada malam hari, serdadu Inggris dan
Gurkha yang tengah lengah di hujani tembakan terarah dari pasukan
Yonif Linud 328 yang terdiri dari dua peleton. Serangan
dadakan itu
menimbulkan kerugian besar bagi serdadu Inggris dan menunjukan
keunggulan pasukan Indonesia. Kemudian pasukan secara teratur mundur
ke wilayah yang aman.
Selain
berperan sebagai pasukan penyerang, pasukan Yonif Linud 328 pun
sempat menjadi sasaran pasukan Malaysia. Dan biasanya serangan
tersebut didukung serdadu Inggris yang melibatkan senjata berat dan
pesawat tempur. Oleh karena itu pasukan Yonif Linud 328 memilih
mundur sambil memberikan perlawanan teratur.
Pertempuran
lain adalah ketika pasukan Linud 328 dan tentara Malaysia yang
berlangsung di Kampung Pareh menimbulkan korban sebanyak 25 pasukan
musuh tewas. Pasukan Linud 328 sebanyak 40 orang dan dipimpin oleh
Serma M Darto, saat itu sedang bertugas mengurus logistik. Tiba-tiba
anggota pasukan Yonif Linud 328 menemukan kampung yang mencurigakan
dan diyakini sebagai basis musuh. kemudian di siapkan penyerangan ke
kampung tersebut. Untuk menghadapi pasukan Malaysia, tim dipercayakan
di pimpin oleh Serda F Akri. Setelah pertempuran sengit selama kurang
lebih dua jam, pasukan Malaysia berhasil dihancurkan, lebih dari 25
orang tewas. Sedangkan dari pasukan Yonif Linud 328 sebanyak dua
anggotanya gugur.
Pertempuran
ini membuktikan perjuangan pasukan Yonif Linud 328 yang turut serta
pada masa Dwikora dan membuahkan hasil yang menjadi sejarah
tersendiri buat anggota maupun satuannya.
-
sumber edisi koleksi Angkasa -
Muntaha
Hill
Tidak
sempat banyak berkiprah di Papua Barat semasa kampanye Trikora,
Kopaska justru menuai banyak pengalaman berharga di tanah Malaya.
salah satu misi rahasianya terbilang berbahaya, bahkan personilnya
ada yang tertangkap pihak lawan.
Sebagai
negara yang berusia muda Republik Indonesia (RI) memasuki 1961
terlibat konflik dengan kerajaan Belanda menyangkut masalah status
Papua Barat. Karena kesal dengan sikap keras kepala pihak Den Haag,
maka di penghujung tahun 1961, Presiden Soekarno mengumandangkan
kampanye perjuangan Tri Komando Rakyat (Trikora). Penjabarannya
melalui operasi militer yang bertajuk "Operasi Jayawijaya".
Sayang operasi militer yang akan mengerahkan sebagian besar kekuatan
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ini justru berakibat
anti klimaks. Kekuatan militer RI dan Belanda hanya terlibat aksi
baku tembak skala 'kecil'. Perang besar yang semula bakal
diperkirakan akan membara bumi Cendrawasih batal terjadi. Silang
sengketa antara RI dan Belanda terkait status Papua Barat pun
akhirnya berujung di meja perundingan.
Belum
lagi kampanye Trikora rampung sepenuhnya, Presiden Soekarno sudah
mengobarkan 'api' konfrontasi baru. Tokoh proklamator RI ini
mempermasalahkan status negara Federasi Malaya. Ia menilai negara
jiran ini tidak lebih negara boneka bentukan Inggris dalam rangka
melanggengkan kolonisasai negeri monarki itu di Asia Tenggara. Isu
yang diangkat Presiden soekarno adalah keberadaan gerakan kemerdekaan
'Negara kalimantan Utara' (NKU). Gerakan separatis yang didukung
Presiden Soekarno ini semula digagas dan selanjutnya di pimpin oleh
politisi lokal Tengku Antasari. Selain itu, Presiden Soekarno juga
menggugat masalah pakta kerjasama militer yang dicanangkan Inggris
dan Federasi Malaya. Lewat pakta ini, Inggris berhak memakai
pangkalan militer di Sembawang (Singapura) selama 99 tahun. Pola
kontrak pemakaian sebidang lahan dalam janga panjang seperti ini
rupanya meniru keberhasilan Inggris terhadap Hongkong selama hampir
seabad.
☆ Digembleng
Dalam
rangaka mendukung gerakan NKU (secara aktif) seraya menandingi pakta
militer Inggris - Federasi Malaya, Presiden Soekarno kemudian
mengumandangkan kampanye perjuangan baru. kali ini bernama Dwi
Komando Rakyat (Dwikora). Pendeklarasiannya dilakukan dalam suatu
rapat raksasa di Jakarta (03/05/64). Seperti halnya saat melansir
Trikora, maka kali ini pihak Jakata mengirimkan ribuan 'sukarelawan'
guna dilibatkan dalam berbagai misi rahasia di wilayah perbatasan RI
dengan Federasi Malay. Sejatinya, inti kekuatan pasukan sukarelawan
ini adalah para personil beberapa satuan elit ABRI. salah sayunya
Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Jumlah
personil Kopaska (kini disebut Satuan Pasukan Katak - Satpaska)
selepas Trikora amat sedikit. Meskipun begitu tidak lantas
menghalangi tekad pimpinan ABRI untuk melibatkan satuan Kopaska di
dalam seksi G-1/Intelijen dibawah Komando Operasi Tertinggi (KOTI).
Namun
kebutuhan jumlah personil yang memadai untuk mengelar sejumlah
operasi klandestin rupanya telah menjadi keniscayaan. Agar kebutuhan
dapat terpenuhi, maka pada awal 1963, di seluruh pangkalan ALRI (TNI
AL) dibuka pendaftaran untuk menjadi personil pasukan katak
(Frogman).
Salah
satu tamtama ALRI yang tertarik ikut di dalam satuan elit itu adalah
Kopda Laut Soewarno. Saat itu ia bertugas di Stasiun Angkatan laut RI
(Sional) Palembang. Di tengah kebosanan dalam menjalani tugas rutin,
hati soewarno terpikat begitu membaca pengumuman terbitan Staf
Personalia ALRI yang tengah mencari tenaga sukarelawan untuk di didik
menjadi personil pasukan katak.
Dari
ribuan pelamar, hanya ia berserta delapan personil ALRI lainnya yang
dinyatakan berhak mengikuti pendidikan menjadi 'manusia katak' yang
di selenggarakan oleh Sekolah Komando Chusus Sukarelawan (SKCS).
Sekolah ini berlokasi di kompleks Sekolah Staf dan Komando ALRI
(Seskoal), Cipulir, Jakarta Selatan. Pihak ALRI sengaja mendirikan
sekolah khusus ini dalam rangka crash program mencetak 'manusia
katak' dalam waktu sesingkat mungkin.
☆ Infiltrasi
Tidak
lama setelah lulus dari SKCS, pertengahan Maret 1965, Soewarno
berserta kelima temannya di kirim ke Pos Komando Taktis (poskotis)
intelijen ALRI di Pulau Sekupang, Kepulauan Riau, guna bergabung
dengan para seniornya. Lewat arahan seorang intelijen ALRI bernama
samaran 'Bambang', dari sanalah satu demi satu personil Kopaska
dikirim untuk melaksanakan aneka misi rahasia yang beresiko tinggi
jauh ke dalam wilayah musuh. Guna memperkecil resiko rahasia sebuah
misi bocor, maka semua tugas di sampaikan 'Bambang' kepada personil
Kopaska selalu di berikan dalam bentuk lisan.
Setelah
beberapa orang diberangkatkan, akhirnya tiba giliran Soewarno.
Seluruh dokumen pendukung operasi untuknya telah disiapkan seksi
perlengkapan Badan Pusat Intelijen (BPI) di Jakarta. Termasuk juga
Kartu Tanda penduduk (KTP) palsu yang diterbitkan kecamatan Pulau
Lengkang, Riau, atas nama Junus bin Usman. Soewarno ternyata tidak
sendirian. Ia bakal ditemani oleh seorang Bintara ALRI, Serda Laut
Prijatna DN, yang menyandang nama samaran Soleh bin Amir. Berdasarkan
data di dalam KTP nya, keduanya berprofesi sebagai 'pedagang' getah
karet dan biji timah. Merupakan bentuk halus sebutan penyelundup yang
kala itu memang menjadi perkerjaan 'favorit' masyarakat kecil
sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.
Tugas
ini yang di bebankan kedua personil Kopaska ini cukup 'edan',
Bagamana tidak? Mereka di perintahkan untuk menghancurkan jaringan
pipa distribusi air bersih di Bukit Muntaha, Negara Bagian Johor.
Instalasi ini terbilang sangat vital karena memasok kebutuhan air
minum bagi sebagian besar penduduk Federasi Malaya dan Pulau Temasek
(kini Singapura). Awalnya Soewarno sempat mengalami konflik bathin
berkenaan dengan tugas ini. Dia merasa bersalah jika misi ini
berhasil. Namun di lain pihak, pantang baginya sebagai prajurit
menolak perintah atasan. Betapapun perintah itu sebenarnya sangat
bertolak belakang dengan nilai-nilai kemanusiaan yang selama ini
dianutnya.
Agar
penyamarannnya sebagai penyelundup semakin sempurna, maka baik
Soewarno maupun Prijatna di bekali satu unit perahu motor yang penuh
bermuatan timah, getah karet dan arang. Di bawah tumpukan komoditi
alam ini tersimpan 500 kilogram bahan kimia peledak yang akan di
pakai misi sabotase. Sebenarnya jarak Pulau Sekupang dengan Pulau
Temasek relatif dekat. Dalam waktu normal dapat ditempuh sekitar 15
menit. Tetapi karena mengingat saat itu barang bawaannya terbilang
berbahaya, maka Soewarno dan Prijatna menjalankan perahunya secara
lambat. Belum lagi penjagaan polisi di kawasan perbatasan antara
Semenanjung Malaya dengan Pulau Temasek memang sangat ketat. Pasalnya
saat itu seorang tokoh etnis Tionghoa di Pulau Temasek bernama Lee
Kwan Yeeuw juga sedang berupaya melepaskan Temasek dari bayang-bayang
pengaruh Tengku Abdulrachman Putra di Kuala Lumpur.
Nahas
bagi Soewarno dan Prijatna. Di kawasan perairan Temasek perahu mereka
kena cegat kapal patroli polisi perairan (Marine Police) Federasi
Malaya yang bersenjata lengkap. Saat seorang polisi menaiki
perahunya, Soewarno bergegas menyelipkan selembar uang 10 Dollar AS
dibalik kaus kaki petugas itu. "Tulunglah awak, Encik !"
Awak nyemokel (menyelundup) begini buat kasih makan anak bini...",
demikian ia pura-pura mengiba. Sambil merogoh lipatan kertas berwarna
hijau di balik kaus kakinya. Tanpa basa basi memeriksa barang apapun,
petugas polisi perairan itu kontan berteriak: "Silahkan lanjut
!". Sambil mengayuh perahunya, Soewarno dan Prijatna buru-buru
menganggukan kepala tanda terima kasih dan permisi angkat kaki. Di
dalam hati, keduanya cuma bisa berucap syukur. Untuk sementara waktu
Dewi Fortuna rupanya masih berpihak kepada mereka berdua.
Setelah
berlayar hampir satu setengah jam, kedua penyelundup gadungan ini
berhasil mendarat di Pulau Temasek. Baru beberapa menit menginjak
kaki di pasir pantai Temasek, seorang datang menghampiri mereka. Yang
bersangkutan ternyata agen BPI, yang semenjak sebulan lalu telah
bermukim di Pulau temasek dan kini di tunjuk sebagai 'kontak'
Soewarno dan Prijatna.
Agen
BPI itu memberikan sejumlah dokumen pelengkap, termasuk ijin masuk
terbatas selama tiga hari. Muatan bahan kimia peledak bawaan soewarno
dan Prijatna selanjutnya iurus agen BPI tersebut.
Dari
Lokasi ini Soewarno akhirnya berpisah dengan Prijatna dan meneruskan
perjalan sendirian. Menjelang sore, Soewarno bertemu cukong barang
komoditi setempat yang bernama Lim Soen Gwan. Karena harga barangnya
dianggap miring, semua getah karet dan biji timah bawaan soewarno
segera di borongnya.
Terbatasnya
waktu yang tersedia dan sulitnya menembus penjagaan di perbatasan
Semenanjung Malaya dengan Pulau Temasek, tidak membuat tekad Soewarno
menjadi kendur. Secara sembunyi-sembunyi dia naik kereta api menuju
Johor Baru. Sepanjang perjalanan yang memakan waktu lama itu karena
harus terhenti di sejumlah stasiun untuk diperiksa petugas imigrasi
setempat. Agar terhindar dari razia, Soewarno tidak jarang
bersembunyi di WC atau pura-pura sibuk mengasuh anak salah seorang
penumpang kereta api yang baru saja di kenalinya.
Namun
saat matanya melayang ke bangunan stasiun, hati Soewarno seketika
terkejut. Pada selembar poster yang di tempel di tembok peron
terpampang dengan jelas gambar beberapa temannya sesama personil
Kopaska. Termasuk diantaranya wajah Prijatna. Semuanya dipajang
dengan status sebagai buronan polisi federasi. Rupanya kecurigaan
yang selama ini seringkali disampaikan oleh atasannya di Pulau
Sekupang benar adanya. Beberapa nelayan warga Pulau Sekupang, ada
yang bekerja 'sambilan' sebagai agen dinas rahasia federasi malaya.
Mereka kerap ketahuan memotret dari kejauhan wajah sebagian personil
Kopaska yang tengah berlatih menjelang diberangkatkan ke tempat
tugas. Beruntung wajah Soewarno tidak terdapat di dalam poster itu.
☆ Tertangkap
Sesampainya
di Johor Baru, agen BPI yang direncanakan bakal bertemu Soewarno
tidak juga menampakan diri. Beberapa jam Soewarno menunggu dengan
hasil nihil. Firasat Soewarno, jangan-jangan misinya sudah terendus
pihak lawan. Karena usia visanya tinggal sehari, maka dinihari
esoknya dia nekad menuju Kota Tinggi dengan menumpang bus antar kota.
Lagi-lagi, dengan berbagai tipu muslihat razia polisi federasi
berhasil di elakkannya.
Dengan
berjalan kaki Soewarno berjalan kaki menuju Bukit Muntaha. Di hutan
kecil yang terletak di kaki Bukit itu telah menunggu sekitar 40
personil Kopaska berpakaian sipil dan bersenjata senapan otomatis
Thompson. Tiap orang mendapat jatah 500 butir peluru dan 10 kilogram
bahan kimia peledak. Rencananya setelah usai menjalankan misinya di
seantaro Semenanjung Malaya, mereka bakal kembali ke Pulau Batam.
Setelah berdoa, ke 40 personil Kopaska itu segera berpencar dan
tinggalah Soewarno sendiri di lokasi itu. Namun belum sempat Soewarno
bertindak apapun, mendadak muncul satu peleton polisi federasi
bersenjata berat mengepungnya. Merasa sia-sia jika melawan, Soewarno
segera angkat tangan. Ia baru sadar jika agen BPI yang bakal bertemu
di Johor Baru ternyata bersikap 'injak dua perahu' alias berperan
sebagai agen ganda. Di antara polisi yang menangkap Soewarno,
terdapat orang yang berpakaian sipil yang selalu ditanyain oleh
polisi, sebelum polisi mengajukan pertanyaan kepada Soewarno.
Di
kantor polisi federasi terdekat, tanpa ampun Soewarno segera di
interogasi sambil sesekali dipukuli. Para petugas dinas rahasia
federasi mencecarnya dengan pertanyaan. "Awak ini siapa? Apa
macamnya awak ada di hutan? Siapa tokemu (atasan) di sini?"
Pertanyaan ini terus menerus di ulang sambil di bumbui siksaan fisik
yang mendarat di sekujur badan Soewarno. Dari semua pertanyaan itu
hanya satu yang dijawab bahwa ia mengaku sebagai penyelundup biji
timah dan getah karet yang di jual kepada tengkulak setempat bernama
Soen Gwan.
Setelah
di telepon polisi, Soen Gwan bergegas menengok Soewarno di ruang
tahanan polisi federasi Kota Tinggi. Dengan susah payah, akhirnya
cukong ini berhasil 'menembus' Soewarno senilai 500 Dollar AS. Saat
akan beranjak pergi bersama Soen Gwan, Soewarno berpapasan dengan
Prijatna yang juga kena tangkap. Tanpa sengaja mereka beradu pandang,
Soewarno sempat mengedipkan mata kepada Prijatna sebagai tanda agar
yang terakhir ini tetap tutup mulut jika ditanya apapun oleh polisi.
Namun salah seorang agen dinas rahasia federasi yang jeli segera
tanggap dengan kejadin ini, ia memancing Prijatna dengan pertanyaan
apakah ia kenal dengan Soewarno. Celakanya, Prijatna yang baru lepas
dari siksaan keceplosan dan mengaku kenal dengan 'Junus bin Usman'.
Tidak
mau kehilangan peluang, polisi federasi meringkus kembali Soewarno
dan menjebloskan ke penjara. Upaya Soen Gwan pun sia-sia belaka,
polisi federasi Malaya tidak lagi menggubris segepok uang yang
disodorkan oleh Soen Gwan. Mereka yakin bahwa tangkapannya bukan
sekedar penyelundup getah karet biasa, namun bisa jadi adalah agen
rahasia RI yang berniat melakukan 'kegaduhan' di Semenanjung Malaya.
Demi
alasan keamanan, Soewarno dan Prijatna ditempatkan di dalam sel yang
berbeda. Disaat situasi penjara sepi, Soewarno habis-habisan memaki
Prijatna, tanpa peduli pangkatnya lebih tinggi. Dimata Soewarno,
gara-gara mulut Prijatna 'bocor' maka ia terpaksa kembali menginap di
hotel prodeo.
Sementara
di Pulau Sekupang beredar berita bahwa Soewarno dan Prijatna telah
gagal menunaikan misi. Otomatis keduanya dianggap sudah tewas. Karena
misinya ini terbilang sangat rahasia di tengah situasi perang yang
tidak pernah diumumkan oleh kedua pihak yang bertikai, maka kedua
personil Kopaska ini tidak mungkin berharap bisa diperlakukan
sebagaimana selayaknya tawanan perang yang berhak mendapatkan
perlakuan 'pantas' sesuai aturan yang telah di tetapkan dalam
Konvensi Jenewa. Boro-boro fasilitas yang memadai, yang mereka telan
tiap hari hanya siksaan demi siksaan tanpa henti. tindak pelecehan
pun tidak urung mereka derita. Mulai dari di telanjangi, di setrum
hingga di suruh duduk di kursi rotan dengan kedua tangan terikat
dengan paha kiri. Menurut petugas dinas rahasia federasi Malaya,
beginilah cara antek-antek Soekarno sepantasnya duduk karena tokenya
pun bersikap seperti itu tatkala dalam tawanan Belanda.
Dua
hari kemudian, dibawah pengawalan minim, Soewarno dan Prijatna
dikirim ke kantor cabang dinas rahasia federasi di Johor baru. Mobil
penjara yang membawa keduanya hanya dikawal dua petugas bersenjata
ringan dan satu petugas bersepeda motor. Saat melewati jembatan
tinggi diatas sungai, sempat terpikir oleh Soewarno untuk kabur
dengan cara melompat ke sungai. Namun niat itu kemudian diurungkannya
begitu melihat kondisi Prijatna yang kepayahan gara-gara banyak
kehabisan darah.
Setibanya
di tempat tujuan, mereka kembali di suguhi aneka menu interogasi.
Mulai dari berbentuk lembut dan tipu daya hingga yang penuh cerca dan
siksa. Baik saat diinterogasi maupun saat mendekam di dalam sel,
Soewarno dipisahkan dari Prijatna. setelah sembilan hari di siksa
tanpa diberi kesempatan beristirahat barang sedetikpun, Soewarno
akhirnya di ajukan ke hadapan meja hijau. Beruntung tuduhan yang
dikenakan kepadanya terbilang ringan. Yakni sebagai penyelundup
komoditi alam. Vonisnya tiga bulan penjara yang praktis hanya
dilakoninya selama dua bulan karena di potong berkat kelakuan baiknya
selama di dalam penjara.
Pada
awal 1964 Soewarno akhirnya dapat menghirup udara bebas. Namun ia
tidak lagi dapat berjumpa dengan Prijatna. Kabar yang ia dengar,
Prijatna meninggal di dalam penjara, karena kehabisan darah.
Setelah
melewati proses kepulangan yang tidak kalah berliku dan penuh mara
bahaya, personil Kopaska yang mengakhiri masa bakti di ALRi dengan
pangkat Pembantu Letnan Satu ini akhirnya dapat kembali pulang ke
basisnya di Pulau Sekupang.
Belakangan
hari, Soewarno baru tahu kalau misi yang diperintahkan kepadanya atas
pertimbangan 'tertentu' kemudian di batalkan. Sehari sebelum dia
tertangkap, sejatinya ada personil Brimob utusan khusus Presiden
Soekarno membawa titah pembatalan misi berusaha menemuinya. Tetapi
kabar ini rupanya tidak pernah sampai ke Soewarno karena personil
Brimob yang bersangkutan kesulitan menemui para pelaksana misi dan
juga keburu ditangkap polisi federasi Malaya.
(sumber
dari Majalah Defender, edisi Agustus 2008)
(http://garudamiliter.blogspot.com/2012/04/muntaha-hill.html)
Peristiwa
Kalabakan
Peleton
X
Masih
dalam rangka politik konfrontasi guna memperoleh data intelejen di
daerah lawan. Pada Desember 1963, Peleton X satuan khusus KKo/Korps
Marinir yang bertugas di perbatasan Kaltim – Sabah yang operasional
di bawah Basis VI Ops.A/Koti, bekerja sama dengan kesatuan tugas
operasional. KKo/Korps Marinir didaerah Kaltim, telah ditugaskan
melakukan raid ke Sabah (Sandakan, Lahat Datu dan Sempurna).
Sasaran
pertama dipimpin oleh Kopral Mar Sukibat dan Prajurit Mar Subroto.
Sasaran dua dipimpin Sersan Dua Mar Rebani dan sasaran tiga dipimpin
Prajurit Mar Asmat. Masing-masing berkekuatan satu peleton.
Karena
pada hakikatnya setiap anggota KKo/Marinir sudah dibekali latihan
dasar komando, maka tugas-tugas raid yang memerlukan kemampuan
komando mampu dipikul oleh mereka. Disamping nama Korps Komando
memang merupakan ‘beban’ dan sekaligus kebanggaan, sehingga bila
diperlukan untuk melakukan tugas selaku prajurit Komando, mereka
berusaha melakukan tugas sebaik-baiknya.
Hal
ini memang terbukti dalam banyak penugasan di berbagai operasi
militer. Mereka mampu bergerak dalam satuan-satuan kecil, dalam medan
yang cukup berat, rawa, pantai berbakau maupun dalam hutan lebat
seperti Kalimantan.
Meskipun
pihak pasukan Inggris di Sabah sudah berpengalaman dalam perang anti
gerilya di Malaya (semenanjung), namun dalam menghadapi gerilya
Indonesia ternyata tidak semudah yang disangka. Rebani dan
kawan-kawannya dengan perlengkapan seringan mungkin, berhasil
menerobos wilayah lawan dan berhasil menghancurkan kesatuan inggris
yang ada di Kalabakan, menewaskan 8 orang termasuk seorang Mayor dan
38 serdadu lainnya luka-luka. Merampas 1 bren, 7 SMR, 10 sten gun dan
1 pistol. Kerugian Marinir, gugur 1 orang yakni Prajurit Gabriel.
Peristiwa
kalabakan menunjukkan keberhasilan Peleton X melakukan raid melalui
medan belantara di perbatasan. Padahal lawan memiliki kemampuan
tinggi dengan perlengkapan yang lebih. Ini suatu prestasi yang sulit
dilakukan.
Setelah
keberhasilan penyusupan ini Rebani berusaha memimpin pasukannya
kembali ke pangkalan. Sayang karena medan yang berat ditambah
kekurangan makanan, sebagian tidak dapat sampai kembali ke basis,
termasuk Sersan Rebani sendiri. Atas jasa dan keberaniannya Rebani
dinaikkan pangkatnya menjadi Sersan Mayor Anumerta dan Pemerinta RI
menganugerahkan Bintang Sakti kepadanya.
Dengan
dilakukan patroli dan raid tersebut lawan kemudian mengurangi
aktivitasnya. Sebaliknya raid yang dilakukan lawan di wilayah RI yang
dijaga oleh Brigade Pendarat I KKo AL tidak pernah berhasil. Mereka
bahkan lebih sering menderita kerugian lebih besar (periode 1965-1966
sampai tercapai persetujuan pengakhiran konfrontasi) terutama di
Siglayan.Jalesu Bhumyamca Jayamahe
TSM
: NOV '89
- Korban perwira Inggris
Pembunuhan
terhadap komandan Inggris ini terjadi di kampung Kalabakan. Saat itu
Kalabakan merupakan perkampungan yang menjadi salah satu pos
keamanan daerah Tawau yang berdekatan dengan pelabuhan Cowie.
Ada
2 posisi pertahanan berstelling di Kalabakan, polisi setempat dan
pasukan militer dari Royal Malay Regiment yang menempati 2 buah
gubuk Pihak Malaysia sama sekali meremehkan kemampuan tempur pasukan
Indonesia yang mengakibatkan lemahnya penjagaan dan kewaspadaan
mereka di Kalabakan hal inilah yang dimanfaatkan sersan Rebani dan
pasukannya untuk memulai serangan terhadap kedudukan musuh di
Kalabakan.
Tapi
berdasarkan beberapa catatan sejarah mengenai perwira-perwira
Inggris yang tewas di Malaysia bisa diambil beberapa nama antara
lain Mayor RM Haddow, Mayor R.H.D. Norman, dan Mayor H.A.I.
Thompson, yang pasti pihak Inggris berusaha menutupi nama perwiranya
yang tewas dalam kejadian ini, bahkan pihak inggris pun mengarang
cerita kepada pemimpin Malaysia Tunku Abdul Rahman yang mengadakan
inspeksi bahwa tentara persemakmuran yang tewas di Kalabakan
walaupun kalah memberikan perlawanan yang gigih dan pantang menyerah
dimana kenyataannya mereka benar-benar diserang mendadak dalam
kondisi santai dan tidak siap atau istilah inggrisnya “caught with
their trousers down”. Pemerintah Malaysia membangun monumen untuk
menghormati korban mereka yang gugur disana.
Hal
yang menarik dalam peristiwa ini ikut gugurnya seorang perwira
inggris yang coba dicover oleh pemerintah inggris karena takut
dipermalukan oleh dunia internasional, perwiranya tewas ditangan
pasukan dunia ketiga disaat sedang santai pula.
Tambahan
Info :
Pada
masa Dwikora Pasukan persemakmuran khususnya Inggris sangat menjaga
gengsi dan prestise mereka dimedan tempur, hal ini dilakukan oleh
banyak covert operation yang mereka lakukan dimana covert operation
ini sampai detik ini masih tergolong classified karena tidak
semuanya berjalan mulus seperti yang mereka harapkan, bahkan SOP
(Standart Operating Procedure) pasukan persemakmuran saat melakukan
patroli dan raid mereka selalu sangat berhati-hati terutama dalam
menutupi jejak-jejaknya, pasukan Indonesia banyak belajar mengenai
teknik-teknik perang hutan yang sangat lihai diterapkan oleh musuh
bahkan mereka tidak pernah meninggalkan korbankorban dari pihak
mereka bila terjadi kontak senjata, biasanya acuan bagi pihak
Indonesia bila ada korban dari suatu kontak senjata adalah
barang-barang atau ransel yang ditinggalkan pemiliknya, hal inilah
yang membuat perkiraan terhadap korban pasukan persemakmuran
khususnya dari kalangan tentara non-Malaysia sangat sulit karena
memang dalam setiap pergerakannya mereka menjaga benar eksistensinya
dimedan tempur.
Materi
referensi:
Kompi
X di Rimba Siglayan
Museum
Korps Marinir webbebas
Versi
Malaysia
sebuah firebase
milik askar Komanwel di Borneo
|
Satu
peristiwa yang tidak mungkin dapat dilupakan, sekaligus menjadi satu
titik hitam dalam lipatan sejarah 3 RAMD ialah Peristiwa Kalabakan.
Dalam tragedi berdarah ini, seorang pegawai dan tujuh anggota Platun
1 Kompeni A3 RAMD terkoban, manakala 18 orang anggota lagi
tercedera. Peristiwa berdarah ini berlaku pada tanggal 29 Disember
1963.
Tempat
berlakunya tragedi berdarah yang menimpa 3 RAMD itu terletak tidak
jauh dari tebing Sungai Kalabakan. Lokasinya kira-kira 30 batu ke
utara Tawau dan 12 batu ke utara sempadan Kalimantan, Indonesia. Di
situ terletak dua penempatan kecil Pasukan Keselamtan Malaysia yang
terdiri daripada satu penempatan Pasukan Polis Hutan dan sebuah lagi
penempatan tentera terletak di suatu lereng bukit.
Kedua-dua
penempatan dipisahkan dalam jarak lebih 400 ela sahaja. Pos Polis
yang dipagari dengan dawai berduri mempunyai kekuatan 15 orang
anggota, manakala penempatan pasukan tentera tidak pula berpagar.
Anggota Platun 1 Kompeni A dan kemudiannya disertai oleh seksyen
dari Palatun 10 Kompeni C 3 RAMD ditempatkan di situ. Kawasan
perkhemahan ini terletak suatu kawasan lereng tanpa sistem
keselamatan serta pertahanan yang lengkap. Ini berlaku kerana
ketiadaaan bekalan peralatan walaupun usaha mendapatkannya telah
berulangkali dilakukan.
Seramai
41 anggota 3 RAMS terlibat dalam peristiwa di Kalabakan, mereka
adalah;
1.
5415 Mejar Zainol Abidin Bin Hj. Yaacob
2.
11709 Leftenan Muda Raja Shaharudin bin Raja Rome
3.
2380 Pegawai Waran Dua Awaluddin bin Kamoi
4.
5237 Sarjan Ab.Aziz bin Meon
5.
6775 Koperal Hitam bin Mahmood
6.
9899 Koperal Hashim bin Hj. Ahmad
7.
9894 Lans Koperal Osman bin Darus
8.
33876 Lan Koperal Isa bin Bujang
9.
13960 Lans Koperal Abdullah bin Abdul Rahman
10.
6357 Prebet Hashim bin Abd. Ghani
11.
7966 Prebet Ibrahim bin Ahmad
12.
9542 Prebet Che Amat bin Che Leh
13.
9808 Prebet Mokhtar bin Hassan
14.
10385 Prebet Othman bin Hj. Budin
15.
10557 Prebet Ramli bin Awang
16.
10787 Prebet Othman bin Darus
17.
11020 Prebet Harun bin Abdullah
18.
11955 Ramli bin Salleh
19.
1386 Prebet Adnan bin Jabar
20.
14241 Prebet Zainuddin bin Yaacob
21.
14630 Prebet Ahmad bin Abu Yamin
22.
14185 Prebet Mat Sa’at bin Yaakob
23.
14626 Prebet Ahmad bin Hussin
24.
11245 Prebet Abdul Aziz bin Abdul Ghani
25.
11471 Prebet Ismail bin Mat
26.
11509 Prebet Mohamad Zain bin Yaacob
27.
13784 Prebet Ismail bin Mansor
28.
14447 Prebet Yusof bin Sulong
29.
14469 Prebet Shamsuddin bin Yasin
30.
10277 Prebet Abdul Ghani bin Mohamad
31.
10530 Prebet Shukri bin Suratman
32.
10586 Prebet Mohamed Nafiah bin Yahaya
33.
10587 Prebet Mohamad Nor bin Ahmad
34.
11051 Prebet Yaacob bin Ngah
35.
1164 Prebet Mohamad Arfah bin Almunir
36.
11244 Prebet Ariffin bin Yusof
37.
11957 Prebet Abdul Wahab bin Mat
38.
13885 Prebet Yahya bin Hj. Yaacob
39.
14346 Prebet Ab Karim bin Mat Johan
40.
14571 Prebet Bidin bin Abu
41.
14655 Prebet Mat Saad bin Othman
Menurut
laporan, seramai 130 orang tentera Indonesia daripada pelbagai
pasukan bergerak dari Kalimantan menyusup ke kawasan Malaysia pada
pertengahan Disember 1963. Pasukan ini singgah di Serudong dalam
perjalanan menuju ke Selimpopon dengan melewati Tarakan untuk ke kem
balak Teck Guan dekat Kalabakan. Mereka bermalam di situ pada 28
Disember. Mejar Zainol Abidin bersama dua seksyen dari Kompeni C
digerakkan ke penempatan Platun 1 Kompeni A di Kalabakan pada 29
Disember bagi memperkuatkan subunit berkenaan. Tiga buah kubu,
setiap satu untuk tiga orang, dibina untuk tujuan pertahanan, Kubu
berkenaan terletak di kiri dan kanan serta di Sebelah kanan belakang
rumah atap dan digunakan untuk menempatkan senjata RISLB. Rumah
berkenaan diberikan oleh Mr. Ress Pengurus Bombay Burma Timber
Company Limited.
Leftenan
Kolonel (Bersara) Raja Shaharudin menyatakan, beliau ada menerima
maklumat yang menyatakan satu kumpulan tentera Indonesia sedang
bergerak dari Kalimantan menyusup masuk ke kawasan Malaysia. Mereka
dilaporkan telah merampas barang-barang dari sebuah kedai kepunyaan
seorang peniaga Cina di kawasan Serudong Laut. Mereka dikatakan
sedang bergerak ke arah kawasan Kalabakan.
Tidak
lama selepas itu satu tembakan kedengaran memecah keheningan malam
dan kemudiannya diikuti pula oleh tembakan yang bertubi-tubi. Ketika
saya dan sebilangan anggota keluar dari rumah untuk ‘stand to’,
anggota TNI telah pun mula melepaskan tembakan dan melemparkan bom
tangan ke kedudukan kami, cerita Lettenan Kolonel (bersara) Raja
Shaharudin. Semua anggota bertempiaran keluar dari rumah mencari
perlindungan. Sarjan Abdul Aziz berjaya menerjunkan diri ke dalam
kubu dan berada bersama ketua platun serta dua anggota lagi. Kami
membalas tembakan dan turut melontarkan bom tangan ke arah anggota
TNI, saya kemudiannya memerintahkan anggota agar mengambil
perlindungan dan tidak melepaskan tembakan kecuali mereka melihat
anggota TNI.
Tembak-menembak
berhenti kira-kira pukul 11.00 malam, terang Leftenan Kolonel
(Bersara) Raja Shaharudin. Mr. Ress, besama seorang lalaki datang
menemui Leftenan Muda Raja Shaharudin sejurus selepas pertempuran
berhenti. Pada lebih kurang pukul 3.30 pagi 30 Disember 1963 satu
platun bantuan yang diketuai oleh Leftenan Muda Wan Nordin bnin Wan
Mohammad (12176) sampai ke lokasi platun di Kalabakan. Anggotanya
diarah mengumpulkan anggota yang terkorban dan tercedera sambil
memberikan rawatan sekadar terdaya. Apabila matahari pagi 30
Disember 1963 mula menampakkan sinarnya, anggota mula melakukan
penggeledahan kawasan secara terperinci bagi mengumpul mayat dan
anggota yang tercedera untuk dimaklumkan kepada markas batalion.
Lapan anggota termasuk ketua kompeni disahkan terkorban, manakala 18
anggota lagi tercedera.
Anggota
3 RAMD yang terkorban ialah;
1.
Pegawai Waran Dua Awaluddin
2.
Sarjan Ab. Aziz
3.
Las Koperal Osman
4.
Las Koperal Isa
5.
Prebet Che Amat
6.
Prebet Abdul Ghani
7.
Prebet Shukri
8.
Prebet Mohamed Nafiah
9.
Prebet Mohamad Nor
10.Prebet
Yaacob
11.
Prebet Mohamad Arfah
12.
Prebet Ariffin
13.
Prebet Abdul Wahab
14.
Prebet Yahya
15.
Prebet Mat Sa’at
16.
Prebet Ab. Karim
17.
Prebet Bidin
18.
Prebet Mat Saad
Mengikut
Leftenan Kolonel (Bersara) Raja Shaharudin, beliau menahan Sulaiman
yang datang pada lebih kurang pukul 8.00 pagi itu. Saya mendapati
tiga kelongsong peluru terselit di pinggangnya, ketika memeriksa
laras senjatanya, saya mendapati laras senjara tersebut masih berbau
serta ada kesan yang menunjukkan senjata tersebut telah digunakan.
Sulaiman diserahkan kepada pihak Polis Kalabakan.
Sebelum
itu, saya telahpun menahan seorang lelaki yang saya jumpai berjalan
di hadapan pejabat Burma Timber Company pada pukul 4.oo pagi itu.
Sebuah helikopter tiba ke tempat kejadian pada pukul 11.00 pagi dan
30 Disember bagi mengeluarkan anggota yang tercedera dan terkorban.
Anggota tercedera diterbangkan ke Hospital Tawau, manakala yang
terkorban diterbangkan pula dari Tawau ke Labuan dengan Pesawat
Dakota. Pesawat Dakota sampai ke Labuan pada waktu malam. Penduduk
tempatan di Labuan telah membantu memandi dan menyempurnakan jenazah
sebelum jenazah diterbangkan balik ke Semenangjung keesokan paginya.
Ketibaan jenazah di Lapangan Terbang sungai Besi disambut oleh para
Menteri Kabinet dan Pegawai tinggi Tentera juga para pembesar
negara. Dari Kuala Lumpur jenazah dibawa pula ke kampung halaman
masing-masing untuk dikebumikan.
Pasukan
1/10 Gurkha pimpinan Lieutenant Colonel Burnett dikejarkan ke
Kalabakan bagi membantu 3 RAMD membuat penggeledahan Kalabakan.
Berikutan itu, pada 12 Januari 1964, seramai 22 orang Tentera
Indonesia berjaya dibunuh disamping banyak yang telah ditangkap.
Batalion ini berjaya menangkap 3 orang anggota TNI. Walaupun
bilangan yang ditawan itu agak kecil jumlahnya, tetapi ia telah
membantu pasukan dalam operasi selepas itu. Beberapa kawasan di
Tawau telah diisytiharkan sebagai kawasan terhad bagi memudahkan
operasi pasukan keselamatan. Pada 27 Januari, satu kumpulan ronda
dari Kompeni B di bawah pimpinan Leftenan Muda Ishar bin Sham
(12221) menjumpai satu perkhemahan anggota TNI dan pertempuran
berlaku. Seorang anggota TNI berjaya dibunuh, dua pucuk senapang, 12
butir bom tangan dan sejumlah peluru berjaya dijumpai.
Platun
6 di bawah pimpinan Leftenan Muda Abdul Aziz bin Shaari (12178)
ketika membuat serang hendap di Merotai Estet pada 28 Januari
berjaya membunuh tiga orang anggota TNI, selepas mengalami satu
pertempuran sengit dengan mereka. Sehingga 10 Februari, seramai 29
anggota TNI berjaya dibunuh, 33 ditawan, manakala 22 menyerah diri.
Selain itu, operasi di Pulau Sebatik terus dilakukan. Pada 25
Januari, Presiden Soekarno bersetuju mengisytiharkan gencatan
senjata. Walau bagaimanapun, anggota pasukan Keselamatan
diperingatkan agar bersiap sedia menghadapi sebarang kemungkinan.
Pemberhentian pertempuran telah dipersetujui di majlis perdamaian
yang diadakan di Bangkok antara Malaysia dan Indonesia. Ketika
operasi Malaysia secara haram. Oleh kerana kegagalan persidangan
damai di Bangkok, keadaan menjadi tegang semula dan perhatian penuh
mula ditumpukan semula di perbatasan. Penyusupan dan tembakan
anggota TNI di Pulau Sebatik menyebabkan Kompeni A dihantar membantu
Kompeni C di situ. Kampung Sungai limau merupakan salah satu tempat
yang menjadi pusat pergerakan anggota TNI. Pada 19 April seorang
anggota TNI berjaya dibunuh oleh satu seksyen yang membuat serang
hendap. Penyusup telah cuba menawan kedudukan satu platun yang
ditugaskan di situ pada 20 April, tetapi gagal kerana platun
terlibat telah membuat pertahanan yang teguh di kedudukan mereka.
Batalion
kemudiannya kembali semula ke Alor Setar selepas lebih kurang lima
bulan berkhidmat di Sabah. Sebagai penghargaan terhadap perkhidmatan
cemerlang batalion ketika konfrontasi dua warga 3 RAMD, Pegawai
Waran Dua Awaludin dan Prebet Mohamed Nafiah dikurniakan kepujian
Perutusan Keberanian (KPK) sepanjang penglibatannya dalam era
konftontasi, 3 RAMD, beroperasi dua kali di Tawau dan sekali di
Sibu. Seramai lapan warganya terkorban, manakala 18 mengalami
kecederaan. Dalam operasi bersama 1/10 Gurkha dan Trup 2 Peninjau
sekitar Tawau, seramai 29 TNI berjaya dibunuh, 33 orang ditawan,
manakala 22 lagi menyerah diri.
(Petikan
dari : Penglibatan RAMD dalam Era Konfrontasi, diedit semula oleh
Salmah Fazul Rahman)
http://www.sabah.org.my/bm/daerah/daerah/twu/tawau/peristiwa_kalabakan2.htm
14/3/2003
http://garudamiliter.blogspot.com/2012/04/peristiwa-kalabakan_21.html
kko john liem
BalasHapusKEREN INDONESIA
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
HapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Halo,
BalasHapusApakah Anda secara finansial turun? mendapatkan pinjaman sekarang dan bisnis Anda menghidupkan kembali, Kami adalah pemberi pinjaman dapat diandalkan dan kami memulai program pinjaman ini untuk memberantas kemiskinan dan menciptakan kesempatan bagi yang kurang istimewa untuk memungkinkan mereka membangun sendiri dan menghidupkan kembali bisnis mereka. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami melalui email: (gloryloanfirm@gmail.com). mengisi formulir Informasi Debitur berikut:
Nama lengkap: _______________
Negara: __________________
Sex: ______________________
Umur: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Durasi Pinjaman: ____________
Tujuan pinjaman: _____________
Nomor ponsel: ________
silahkan mengajukan permohonan perusahaan yang sah.
Pasukan Marinir mampu menyusup jauh ke wilayah lawan
BalasHapusMendapatkan pinjaman hari ini @ 2% kadar faedah dan menghidupkan semula perniagaan anda tanpa tekanan. Kami menawarkan jumlah pinjaman dari $ 3,000.00 kepada $ 20,000.000.00, e-mel kami sekarang untuk maklumat lanjut mengenai pinjaman yang anda perlukan. sila hubungi kami di: gloryloanfirm@gmail.com bersama-sama dengan maklumat di bawah.
BalasHapus{Lengkapkan borang di bawah pinjaman}
Nama anda: ===========
NEGARA: ===========
NEGERI ===========
ALAMAT: ===========
JANTINA: ===========
JUMLAH DIPERLUKAN: ===========
TEMPOH: ===========
NOMBOR TELEFON: =========== =============
akaun yang lebih baik daripada syarikat-syarikat yang sah.
Hubungi kami melalui e-mel kami: gloryloanfirm@mail.com
Salam sejahtera!
BalasHapusNama saya Dewi Rumapea, saya berasal dari kota SEMARANG, Indonesia. Saya ingin menggunakan medium ini untuk memaklumkan semua dalam kumpulan ini mencari pinjaman yang sangat berhati-hati kerana ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu, saya secara kewangan turun dan saya memutuskan untuk mendapatkan pinjaman dari Man di Malaysia dan saya tertipu oleh pemberi pinjaman palsu di Malaysia. Saya hampir kehilangan harapan sehingga seorang kawan saya merujuk saya kepada pemberi pinjaman yang sangat dipercayai dan tulen yang dipanggil Puan Glory, seorang pemberi pinjaman swasta yang meminjamkan saya pinjaman sebanyak Rp500,000,000 tanpa tekanan, pada kadar faedah 2% yang merupakan kadar yang berpatutan untuk saya.
Selepas memindahkan kredit saya ke akaun bank saya, saya sangat terkejut apabila saya menyemak baki akaun bank saya dan mendapati bahawa jumlah saya memohon, telah dipindahkan terus ke akaun saya, oleh Ibu Glory, tanpa berlengah-lengah. Jadi saya berjanji kepada ibu Glory bahawa saya akan berkongsi berita baik agar orang ramai mendapat pinjaman mudah tanpa tekanan. Jadi, jika anda memerlukan sebarang pinjaman, sila hubungi Puan Glory melalui email: gloryloanfirm@gmail.com
Saya menggunakan masa ini untuk memaklumkan kepada anda semua bahawa anda boleh menghubungi saya melalui e-mel saya: dewiputeri9@gmail.com atau anda boleh menghubungi Nur Izzatul Azira Ismail, dari Malaysia yang memperkenalkan saya dan memberitahu saya mengenai Puan Glory, Dia juga mendapat pinjaman dari Puan Glory, Anda juga boleh menghubunginya melalui e-mel: utariwirmayaty@gmail.com Kini, semua yang saya lakukan adalah cuba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya hantar terus ke akaun bulanan.
Nota: Tiada yuran insurans, yuran pendaftaran atau yuran pemindahan.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT kerana menggunakan Ibu Glory untuk mengubah kisah kewangan saya dan kini saya seorang pemilik perniagaan saya yang bangga, semoga Allah terus memberkati Puan Glory dan terus menggunakannya untuk membantu kita semua dalam kesulitan kewangan
Sangat hebat pasukan Indonesia , dan tidak terbayangkan jika ada konfrontasi jilid 2 sekarang
BalasHapusSalam!
BalasHapusSaya adalah Dr Robert West, pemberi pinjaman pinjaman swasta dan pengarah urusan firma pilihan Westrade, sebuah firma berdaftar dan firma kewangan yang diiktiraf dengan laman web rasmi syarikat yang diluluskan di mana kami menawarkan pinjaman peluang masa untuk individu dan organisasi korporat di seluruh dunia. kami adalah organisasi pinjaman pinjaman kewangan yang terkenal di dunia dengan pensijilan perkhidmatan kewangan, berdaftar dan diiktiraf di seluruh dunia, di firma kewangan Opsyen Westrade, kami menyediakan pinjaman kepada mana-mana jenis kepada individu dan badan korporat di mana-mana bahagian dunia dengan mekanisme pemberian pinjaman sistem dalam talian kami di minat yang sangat berpatutan 2% hubungi kami hari ini. Saya ingin menggunakan medium ini untuk memaklumkan kepada kami bahawa kami memberikan bantuan yang boleh dipercayai dan benefisiari dan bersedia menawarkan pinjaman kepada anda.
hubungi kami hari ini melalui
E-mel: robertwestradefinancefirm@gmail.com
semua yang kami perlukan adalah maklumat anda dalam format di bawah
BUTIRAN PEMOHON
1) Nama Penuh:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jantina:
5) Status Perkahwinan:
6) Pekerjaan:
7) Nombor Telefon:
8) Kedudukan semasa di tempat kerja:
9) Pendapatan bulanan:
10) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:
11) Tempoh Pinjaman:
12) Tujuan Pinjaman:
13) Agama:
14) Pernahkah anda memohon sebelum:
15) Nama Facebook:
16) Nombor Whatsapp:
17) Nama Pengguna Instagram:
18) Adakah anda bercakap Bahasa Inggeris:
19) Tarikh lahir:
Apabila anda memohon dengan kami, anda memohon dengan syarikat yang dipercayai yang mengambil berat tentang keperluan kewangan anda. Kami akan menjaga anda melalui keseluruhan proses
Kami akan sentiasa melakukan yang terbaik untuk menentukan apa yang anda selesaikan untuk membayar balik dengan mengambil kira keadaan kewangan Peribadi semasa anda dan kemudian menetapkan jumlah pinjaman anda dengan sewajarnya. hubungi saya melalui
E-mel: robertwestradefinancefirm@gmail.com
Salam
Dr Robert West
halo,
BalasHapusNama saya adalah Nyonya Regina Gomez, pemberi pinjaman pinjaman pribadi yang perusahaan pinjamannya menawarkan 100% jaminan dan peluang hidup yang terpercaya.
* Apakah Anda mencari investasi atau pinjaman pribadi?
* Apakah Anda butuh uang untuk membayar tagihan dan melunasi hutang?
* Apakah Anda memerlukan pinjaman usaha tanpa stres dan persetujuan cepat
Cari informasi lebih lanjut.
"REGINA FINANCE" hadir untuk memberi senyum finansial di wajah Anda,
Hubungi kami melalui email: (reginafinance90@gmail.com).
Kami menawarkan semua jenis pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat tinggi. Modal kami terjamin dan terjamin, kebahagiaan pelanggan kami adalah kekuatan kami, kami adalah perusahaan pinjaman yang memiliki reputasi baik, sah dan terakreditasi. Kami memberikan pinjaman kepada individu dan perusahaan yang membutuhkan bantuan tunai.
Hubungi kami melalui email: (reginafinance90@gmail.com).
BalasHapusHalo semua harap berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di sini, jadi banyak lender pinjaman di sini adalah semua scammers dan mereka hanya di sini untuk scam Anda keluar dari uang Anda, saya mengajukan pinjaman sekitar 400 juta dan saya diminta untuk membayar beberapa biaya dan aku dibayar, mereka meminta lagi dan lagi, saya membayar hampir 40 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman, happend kepada saya sekitar 5 kali dari pinjaman perusahaan yang berbeda, saya Wich saya akan bertemu dengan orang yang tepat, tapi saya tidak. Allah menjadi Glory saya bertemu seorang teman yang baru saja diterapkan pinjaman, dan ia mendapat pinjaman tanpa stres, jadi dia memperkenalkan saya kepada Ibu Credit Agency Christabel, saya melamar untuk 800 juta, saya pikir itu adalah lelucon dan penipuan , tapi saya memiliki pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam hanya 2% tanpa agunan. Saya sangat senang karena saya diselamatkan dari mendapatkan miskin. jadi saya nasihat semua orang di sini membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Dewi dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan mendapatkan pinjaman Anda. emailnya christabelloancompany@gmail.com
Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut dan membantu dalam lianmeylady@gmail.com
Nama saya RONI DILLA, saya ingin menggunakan media ini untuk memberi saran kepada semua orang untuk berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman Internet karena begitu banyak kreditur Internet di sini adalah scammers dan mereka hanya berbagi cerita untuk menipu Anda dari uang Anda, saya mengajukan permohonan untuk pinjaman sebesar Rp500.000.000 dari seorang wanita di Jerman dan saya kehilangan jumlah Rp15.000.000 tanpa mendapatkan pinjaman,
BalasHapusPada tanggal 27 September 2017, teman saya Suri Yono di tempat saya memberi tahu saya bagaimana dia mengajukan pinjaman dari CAPITAL LOAN CENTER dan dia akhirnya menerima pinjamannya. Saya tidak pernah mempercayainya sampai saya pergi bersamanya ke bank untuk memastikannya dan saya kagum karena saya telah kehilangan banyak uang hanya untuk mendapatkan pinjaman untuk keluarga saya.
Semoga ALLAH memberkati Madam yang baik atas apa yang dia lakukan terhadap saya dan rumah tangga saya, saya mengatakan kepada teman saya untuk mengenalkan saya kepada ibu yang baik. Tomasa Justin, PUSAT MODAL, dia melakukan dan mengajukan pinjaman sebesar Rp500.000.000.
Saya mematuhi persyaratan dan persyaratan pinjaman perusahaan dan permohonan pinjaman saya disetujui untuk saya tanpa tekanan dan kesulitan.
Akhirnya, saya menerima pinjaman di rekening bank saya dan saya menghubungi teman saya Suri Yono bahwa saya telah menerima pinjaman tersebut dan saya juga telah mengenalkan begitu banyak orang kepada ibu yang baik, Ibu MARIA PEDRO.
Saya ingin Anda membaca kesaksian saya untuk menghubungi ibu yang baik jika Anda memerlukan pinjaman sehingga Anda juga akan bersaksi tentang niat baik ibu baik itu.
jadi saya menggunakan jalan ini untuk memberi tahu setiap orang Indonesia dan orang lain yang layak untuk membaca kesaksian saya dan dia memerlukan pinjaman untuk dihubungi.
Madam MARIA PEDRO via EMAIL: [mariapedroguaranteetrustloan@gmail.com]
Yono via dia EMAIL: YONOSURI702@GMAIL.COM
Anda tetap dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui EMAIL: ronidilla5@gmail.com
Anda juga bisa menghubungi teman saya Suri
Sekali lagi terima kasih untuk membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kita semua dan memberi kita umur panjang dan kemakmuran
http://kreasimasadepan441.blogspot.co.id/2017/12/demokrat-beri-sinyal-majukan-ahy-jadi.html
BalasHapushttp://kreasimasadepan441.blogspot.co.id/2017/12/menlu-ri-desak-semua-negara-akui.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.co.id/2017/12/china-dukung-yerusalem-timur-sebagai.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
100% PINJAMAN GENUINE TERJAMIN UNTUK SEMUA
BalasHapusNamaku Nyonya Helen Wilson, pemberi pinjaman pinjaman yang menawarkan pinjaman untuk kesempatan hidup
Apakah Anda memerlukan bantuan keuangan? Kami bisa membantu
Kami menawarkan pinjaman dengan suku bunga 2% yang murah dan terjangkau
Jadi silahkan hubungi kami hari ini melalui e-mail di: (helenwilson719@gmail.com)
Mencari dana untuk melunasi pinjaman dan hutang Anda?
Mencari uang untuk membayar tagihan?
Mencari dana untuk memulai bisnis baru?
Apakah Anda memiliki proyek yang belum selesai di ujung jari Anda karena dana yang tidak memadai?
Anda butuh uang untuk berinvestasi di bidang spesialisasi tertentu
Kami menawarkan semua jenis pinjaman dengan jumlah berapa pun yang Anda butuhkan.
Proses permodalan dan pinjaman kami 100% terjamin dan terjamin, kebahagiaan pelanggan kami adalah kekuatan kami, kami adalah perusahaan pinjaman yang memiliki reputasi baik, sah dan terakreditasi. Kami memberikan pinjaman kepada individu dan perusahaan yang membutuhkan bantuan tunai.
Jadi tolong hubungi kami hari ini melalui email di (helenwilson719@gmail.com) untuk mulai berinvestasi untuk masa depan Anda hari ini.
Sepotong informasi ini adalah tentang kebiasaan baik dan perbuatan baik dari Perusahaan Pinjaman Adriana Malkova. Siapa sangka seseorang seperti Adriana Malkova tidak ada sampai saya menemukan salah satu iklan online mereka. Dia adalah malaikat yang dikirim dari atas. Saya Setyono Putro dan inilah yang Adriana Malkova lakukan dia menawarkan apa yang tidak dimiliki orang lain. Saya adalah pemilik bisnis yang menjadi hutang besar dengan Bank dan saya mencari pinjaman dari berbagai perusahaan pinjaman tapi tidak ada yang berjalan dengan baik. Sebaliknya, mereka membawa saya ke hutang lebih banyak dan akhirnya meninggalkan saya 'jadi saat itulah saya bertemu dengan Adriana Malkova. Dia menawari saya pinjaman sebesar Rp 500.000.000 dengan suku bunga 2% bahkan ketika pada awalnya saya takut dia akan berakhir seperti perusahaan pinjaman lain yang saya coba pinjaman dari, tapi saya terkejut dia tidak seperti mereka. Sekarang saya akhirnya menyelesaikan hutang saya dan bisnis saya stabil dengan uang yang tersisa dalam pinjaman. Hubungi Adriana Malkova via e-mail. adrianamalkovaloan@gmail.com, atau Anda bisa menghubungi saya melalui e-mail saya jika Anda ingin tahu lebih banyak: putroholdins@gmail.com
BalasHapusHalo,
BalasHapusNama saya adalah Nyonya Ivana Majdandzic, pemberi pinjaman pinjaman yang menawarkan pinjaman asli 100% dan menjamin semuanya. Apakah Anda memerlukan bantuan keuangan? Kami bisa membantu
Kami menawarkan pinjaman dengan suku bunga 2% yang murah dan terjangkau
Jadi silahkan hubungi kami hari ini melalui e-mail di: (ivanamajdandzic9@gmail.com)
Mencari dana untuk melunasi hutang Anda?
Mencari uang untuk membayar tagihan?
Mencari dana untuk memulai bisnis baru?
Apakah Anda memiliki proyek yang belum selesai di ujung jari Anda karena dana yang tidak memadai?
Anda butuh uang untuk berinvestasi di bidang spesialisasi tertentu
siapa yang akan memanfaatkanmu Dan Anda tidak tahu harus berbuat apa.
Kami menawarkan pinjaman berikut di bawah ini,
Kredit Pribadi [Aman dan Tidak Aman]
Pinjaman Usaha [Aman dan Tidak Aman]
Pinjaman Pertanian
Kredit untuk siswa
Perbaikan di rumah
Pinjaman Inventor
Pinjaman mobil
Konsolidasi pinjaman, dll ...
Jadi silahkan hubungi kami hari ini melalui email di (ivanamajdandzic9@gmail.com).
Terima kasih
Jangan gunakan semua Pemberi Pinjaman Uang Pribadi ini. Mereka berada di, Ghana Turki, Prancis dan Israel.
BalasHapusNama saya adalah Mrs.Amisha, saya berasal dari Filipina. Apakah Anda mencari pinjaman?
Apakah Anda memerlukan pinjaman pribadi atau bisnis yang mendesak?
Hubungi Persetujuan Pinjaman Cepat yang Sahir dia membantu saya dengan pinjaman sebesar $75000 beberapa hari yang lalu setelah mendapat scammed $12000 dari seorang wanita yang mengaku sebagai pemberi pinjaman dari france tapi saya bersyukur kepada Tuhan hari ini bahwa saya mendapatkan pinjaman saya senilai $75000.Feel bebas untuk menghubungi perusahaan tersebut untuk mendapatkan uang asli. Email: (Suzaninvestment@gmail.com
Nama saya RONI DILLA, saya ingin menggunakan media ini untuk memberi saran kepada semua orang untuk berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman Internet karena begitu banyak kreditur Internet di sini adalah scammers dan mereka hanya berbagi cerita untuk menipu Anda dari uang Anda, saya mengajukan permohonan untuk pinjaman sebesar Rp500.000.000 dari seorang wanita di Jerman dan saya kehilangan jumlah Rp15.000.000 tanpa mendapatkan pinjaman,
BalasHapusPada tanggal 27 September 2017, teman saya Suri Yono di tempat saya memberi tahu saya bagaimana dia mengajukan pinjaman dari CAPITAL LOAN CENTER dan dia akhirnya menerima pinjamannya. Saya tidak pernah mempercayainya sampai saya pergi bersamanya ke bank untuk memastikannya dan saya kagum karena saya telah kehilangan banyak uang hanya untuk mendapatkan pinjaman untuk keluarga saya.
Semoga ALLAH memberkati Madam yang baik atas apa yang dia lakukan terhadap saya dan rumah tangga saya, saya mengatakan kepada teman saya untuk mengenalkan saya kepada ibu yang baik. Tomasa Justin, PUSAT MODAL, dia melakukan dan mengajukan pinjaman sebesar Rp500.000.000.
Saya mematuhi persyaratan dan persyaratan pinjaman perusahaan dan permohonan pinjaman saya disetujui untuk saya tanpa tekanan dan kesulitan.
Akhirnya, saya menerima pinjaman di rekening bank saya dan saya menghubungi teman saya Suri Yono bahwa saya telah menerima pinjaman tersebut dan saya juga telah mengenalkan begitu banyak orang kepada ibu yang baik, Ibu MARIA PEDRO.
Saya ingin Anda membaca kesaksian saya untuk menghubungi ibu yang baik jika Anda memerlukan pinjaman sehingga Anda juga akan bersaksi tentang niat baik ibu baik itu.
jadi saya menggunakan jalan ini untuk memberi tahu setiap orang Indonesia dan orang lain yang layak untuk membaca kesaksian saya dan dia memerlukan pinjaman untuk dihubungi.
Madam MARIA PEDRO via EMAIL: [mariapedroguaranteetrustloan@gmail.com]
Yono via dia EMAIL: YONOSURI702@GMAIL.COM
Anda tetap dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui EMAIL: ronidilla5@gmail.com
Anda juga bisa menghubungi teman saya Suri
Sekali lagi terima kasih untuk membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kita semua dan memberi kita umur panjang dan kemakmuran
Assalamualaikum wr wb
BalasHapusNama saya Nurul Bin Azlan dari kota bogor di indonesia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman di blog agar senang membaca pengalaman saya untuk sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, orang menganggur, karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap perusahaan pinjaman palsu tersebut.
Beberapa bulan yang lalu saya merasa tegang secara finansial dan putus asa, saya ditipu oleh perusahaan pinjaman di romania. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang menyebut saya sebagai pemberi pinjaman yang sangat andal yang disebut ibu. Sasha, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa agunan dengan tingkat bunga 2%.
Saya sangat terkejut saat memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan, dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji akan membagikan kabar baik, agar orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, mohon hubungi ibu Sasha dengan email sungguhan: sashamichelglobalfinance@gmail.com
dan dengan rahmat Tuhan dia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya, dia adalah ibu yang baik hati dan dia benar-benar memberikan pinjaman kepada saya.
Anda juga bisa menghubungi saya di email saya: nurulazlan002@gmail.com
dan teman saya Mega Wati yang mengenalkan dan bercerita tentang ibu perusahaan Sasha, dia juga mendapat pinjaman baru dari ibu Sasha, Anda juga bisa menghubungi Mega Wati via email: megawatii1988@gmail.com
tolong bijak dan tetap memberkati!
Saya Widya Okta, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.
BalasHapusSaya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.
Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya.
Halo, saya Ny. Sandra Ovia, pemberi pinjaman pribadi uang, apakah Anda berutang? Anda membutuhkan dorongan keuangan? pinjaman untuk membangun bisnis baru, untuk memenuhi tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini, renovasi rumah Anda dan kami juga memberikan pinjaman BITCOIN dengan suku bunga sangat rendah 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
BalasHapusAnda dipersilakan ke perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.
Nama saya adalah Okta Mira Anda dipersilakan untuk ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY tempat di mana Anda memiliki kesempatan untuk mengubah defisit keuangan menjadi individu yang kaya dengan bantuan staf berkualifikasi tinggi melalui staf yang bertekad dan memiliki sumber daya keuangan yang baik tempat berselingkuh atau merampok Orang-orang dari uang mereka adalah tabu tempat di mana Anda dilengkapi secara finansial untuk mengatasi kekurangan keuangan saya telah mengulurnya itulah sebabnya saya datang ke sini untuk memberi tahu Anda bahwa tidak semua kreditur online adalah penipuan atau penipuan karena prioritas utama ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY adalah untuk menyediakan dana dalam mata uang apa pun untuk semua klien mereka sehingga mereka akan dapat memenuhi kebutuhan keuangan mereka setiap hari jadi jangan biarkan saya ditinggalkan Anda membutuhkan dana untuk:
BalasHapus✓ Tagihan Rumah Sakit
✓ Renovasi Rumah
✓ Pembesaran Bisnis
✓ Refinancing Ekstensi Pertanian
✓ Penambangan Emas
✓ Proyek pembiayaan dengan kebutuhan keuangan yang lebih tinggi Semua ini dan banyak lagi
email:{iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}
WhatsApp Only :: { 33753893351}
BBM INVITES: {D8980E0B,4424A}
kisah-kisah yang menarik
BalasHapusartikel yang bagus, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com
BalasHapusKami menawarkan berbagai layanan keuangan yang meliputi: Perencanaan Bisnis, Komersial dan Pengembangan Keuangan, Properti dan Hipotek, Pinjaman Konsolidasi Utang, Pinjaman Bisnis, Pinjaman Swasta, Pinjaman Pembiayaan Rumah dengan suku bunga rendah per tahun untuk perorangan, perusahaan dan badan hukum. Dapatkan yang terbaik untuk keluarga Anda dan miliki rumah impian Anda juga dengan skema Pinjaman Umum kami. Pelamar yang tertarik harus Hubungi kami melalui BBM INVITE: {D8980E0B}
BalasHapusHanya WhatsApp: (+ 44) 7480 729811
Tel .... (+ 44) 7480 729811
Email: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)
Saya membutuhkan pinjaman mendesak untuk upacara pemakaman ayah saya di tahun ini dari pemberi pinjaman yang andal.
BalasHapusHalo,
BalasHapusnama saya ialah Siti Aminah dari Indonesia, saya cadangkan semua orang di sini harus berhati-hati, kerana terdapat banyak peminjam pinjaman palsu di internet, tetapi mereka masih yang sebenar dalam syarikat pinjaman palsu. Saya telah ditipu oleh 4 peminjam pinjaman yang berbeza, saya kehilangan banyak wang kerana saya sedang mencari pinjaman dari syarikat mereka. Saya hampir mati dalam proses kerana saya telah ditangkap oleh orang kerana berada dalam hutang.
Saya hampir berputus asa sehingga saya meminta nasihat seorang kawan yang memperkenalkan saya kepada peminjam pinjaman asal dan syarikat yang sangat handal iaitu Ibu Alicia Radu yang mendapat pinjaman saya 800 juta rupiah Indonesia dalam Kurang dari 24 jam Tanpa tekanan dan kadar faedah yang rendah sebanyak 2%. Saya sangat terkejut apabila memeriksa akaun bank saya dan mendapati jumlah pinjaman yang saya minta telah dipindahkan ke akaun bank saya tanpa sebarang kelewatan atau kekecewaan jadi saya berjanji bahawa saya akan berkongsi berita baik supaya orang dapat mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa tekanan dari Ibu Alicia Radu
Saya mahu anda mempercayai Ibu Alicia Radu dengan sepenuh hati kerana dia sangat membantu dalam hidup saya dan kehidupan kewangan saya. Anda mesti menganggap diri anda sangat bertuah kerana mempunyai peluang untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika anda memerlukan pinjaman, hubungi ibu Alicia Radu melalui e-mel: (aliciaradu260@gmail.com)
Anda juga boleh menghubungi saya melalui e-mel saya: (sitiaminah6749@gmail.com) jika anda memerlukan maklumat mengenai bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya dari Ibu Alicia Radu, anda sangat bebas untuk menghubungi saya dan saya dengan senang hati akan menjawab anda kerana anda juga boleh membantu yang lain selepas anda menerima pinjaman anda.
Halo,
BalasHapusSaya Ny. Olivia Daniel, pemberi pinjaman pinjaman pribadi yang memberikan pinjaman kesempatan seumur hidup. Apakah Anda membutuhkan pinjaman segera untuk melunasi hutang Anda atau Anda perlu pinjaman untuk meningkatkan bisnis Anda? Anda telah ditolak oleh bank dan lembaga keuangan lainnya? Apakah Anda memerlukan pinjaman konsolidasi atau hipotek? mencari lebih banyak karena kami di sini untuk membuat semua masalah keuangan Anda menjadi masa lalu. Kami meminjamkan dana kepada individu yang membutuhkan bantuan keuangan, yang memiliki kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, untuk berinvestasi pada bisnis pada tingkat 2%. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu Anda bahwa kami memberikan bantuan yang dapat diandalkan dan penerima dan akan bersedia menawarkan pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini melalui email di:
(oliviadaniel93@gmail.com)
INFORMASI PEMENANG BORROWER:
1) Nama Lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Status Perkawinan:
6) Pekerjaan:
7) nomor WhatsApp:
8) Nomor Telepon:
9) Penghasilan Bulanan:
10) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:
11) Jangka Waktu Pinjaman:
12) Tujuan Pinjaman:
13) Tanggal lahir:
Terima kasih.
INDONESIA BERITA BAIK
BalasHapusPertama saya ingin mengatakan jika Anda takut akan berhasil, Anda tidak akan berhasil bahkan jika kesempatan datang murah dan gratis, itu semua dimulai pada malam yang dingin sementara di tempat tidur saya pergi melalui internet hanya untuk lelah sehingga saya bisa tidur setelah lama hari di bank mencoba untuk mengamankan pinjaman dengan rumah saya dari bank HSBC di pekanbaru bagi mereka yang mungkin tahu bank ini, saya mencoba dan setelah dokumentasi saya diberitahu untuk kembali dalam waktu 30 hari yang bagi saya adalah hidup selamanya jadi saat saya ranjang memikirkan tindakan saya berikutnya, saya menemukan cerita tertentu tentang cara mendapatkan pinjaman dan pada tingkat yang sangat rendah 2% dengan nama-nama perusahaan sebagai perusahaan pinjaman Rossa Stanley saya bertanya-tanya apakah itu nyata sehingga saya menyelidiki lebih jauh dan datang di seorang wanita bernama Nadia Sisworo bersaksi bagaimana dia mendapatkan pinjaman dengan rincian banknya semua ditampilkan jadi saya mengirim email dan kami berbicara, kami mengobrol dan dia meminta saya untuk menghubungi perusahaan ibu rossa bahwa jika rumah saya nyata dan identitas saya mungkin beruntung mendapatkan pinjaman jadi saya mengirim email ke ibu Rossastanleyloancompany@gmail.com tentang kondisi saya dan formulir pinjaman diberikan, saya mengisi dan mengajukan permohonan pinjaman sebesar Rp350.000,00, dan sisanya untuk Kemuliaan Allah, saya mendapat pinjaman dari perusahaan induk rossa, jadi orang yang saya sayangi jika Anda memiliki beban keuangan yang tulus atau ingin menumbuhkan bisnis Anda jangan ragu untuk bertemu ibu rossa untuk bantuan saya yakin Rp350.000.000,00 sudah cukup untuk meninggalkan kemiskinan dan bahagia selamanya seperti saya jika Anda masih ragu-ragu biaya gratis untuk menelepon atau whats app me di +6282385210327 atau menulis saya di hadiemi64@gmail.com dan saya akan membuktikan kepada Anda ibu nyata
Halo, saya Ny. Sandra Ovia, pemberi pinjaman pribadi uang, apakah Anda berutang? Anda membutuhkan dorongan keuangan? pinjaman untuk membangun bisnis baru, untuk memenuhi tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini, renovasi rumah Anda dan kami juga memberikan pinjaman BITCOIN dengan suku bunga sangat rendah 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
BalasHapusAnda dipersilakan ke perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.
Apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
BalasHapusApakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi tagihan Anda, Memulai atau memperluas bisnis Anda?
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dari Pemberi Pinjaman keras atau Bank karena tingginya biaya / persyaratan pinjaman?
Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk alasan yang sah?
Maka khawatir kami datang untuk menawarkan pinjaman kepada pelamar yang tertarik baik lokal maupun luar negeri tidak peduli jenis kelamin atau lokasi tetapi usia harus 18 tahun ke atas.
Kembali ke kami untuk negosiasi jumlah yang Anda butuhkan akan menjadi keputusan yang bijaksana.
JENIS PINJAMAN KAMI
Pinjaman ini dibuat untuk membantu klien kami secara finansial, dengan tujuan mengurangi beban keuangan. Untuk alasan apa pun, pelanggan dapat menemukan rencana pinjaman yang sesuai dari perusahaan kami yang memenuhi persyaratan keuangan.
Data pemohon:
1) Nama Lengkap:
2) Negara
3) Alamat:
4) Seks:
5) Bekerja:
6) Nomor Telepon:
7) Posisi saat ini di tempat kerja:
8 Penghasilan bulanan:
9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
10) Periode pinjaman:
11) Apakah Anda mendaftar sebelumnya:
12) Tanggal Lahir:
Hubungi perusahaan pinjaman Gloria S melalui email:
{gloriasloancompany@gmail.com} atau
Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
Salam Hormat
Saya membawakan salam untuk Anda!
BalasHapusApakah EMILY KAYA dari kota medan di indonesia. Saya seorang petani. saya menghabiskan lebih dari 14 tahun di Cina, provinsi Anhui timur Cina mahal. bisnis pertanian mengambil berbagai tajam terkait berbagai pajak, pajak yang sering memakan lebih dari setengah pendapatan tahunan petani. Pajak kadang-kadang dikumpulkan oleh pejabat korup yang berusaha memperkaya diri mereka sendiri.
Pemerintah memonopoli panen gandum dan seringkali mencegah petani menjual hasil panen mereka di pasar terbuka. Pejabat lokal telah digambarkan sebagai "belalang" karena cara mereka mencoba memeras petani untuk semua uang yang mereka bisa. Sewa tanah pemerintah telah disebut “rantai pada petani.” Catatan panen telah menyebabkan lebih banyak masalah daripada yang telah mereka pecahkan. Di beberapa tempat pemerintah mengenakan biaya kepada petani untuk menyimpan gandum ketika mereka berkewajiban untuk membelinya.
Ketika saya memikirkan semua ini, saya memutuskan untuk menjual semua yang saya miliki dan kemudian pindah kembali ke negara saya yang indah (INDONESIA).
Saya pulang ke rumah dan sangat senang dengan diri saya, tetapi saya harus segera memulai bisnis, sekarang masalah dana muncul, bagaimana dan di mana saya mulai.
Saya mulai mencari pinjaman di mana-mana kemudian saya melihat iklan MR.WILSON KARTIKA bersaksi tentang bagaimana dia mendapatkan pinjaman dari MOTHER JULIANA LOAN COMPANY, tanpa ragu-ragu saya menghubungi MR WILSON terlebih dahulu untuk memastikan dan dia memberi saya bukti dan meyakinkan saya keselamatan, IBU JULIANA yang dihubungi DENGAN EMAIL yang disediakan dan hanya itu, saya memberikan pinjaman sebesar Rp2.000.000.000 tanpa ada jaminan yang diminta.
Hari ini bersyukur kamu dapat melihat saya tepat di tanah pertanian saya di sini, ini adalah doa saya agar ALLAH akan terus memberkati IBU JULIANA UNTUK MEMBANTU SAYA.
Mungkinkah ada orang yang mencari pinjaman, silakan hubungi
MOTHER JULIANA VIA EMAIL JULIANALOANS@GMAIL.COM
ATAU WHATSAPP +1 (678) 881 8428.
ANDA JUGA BISA HUBUNGI MR. WILSON VIA EMAIL wilsonkartika4@gmail.com
ATAU DIRI MELALUI EMILYKAYA36@GMAIL.COM
Halo, saya Ny. Sandra Ovia, pemberi pinjaman pribadi uang, apakah Anda berutang? Anda membutuhkan dorongan keuangan? pinjaman untuk membangun bisnis baru, untuk memenuhi tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini, renovasi rumah Anda dan kami juga memberikan pinjaman BITCOIN dengan suku bunga sangat rendah 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
BalasHapusAnda dipersilakan ke perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.
Halo, nama saya Aisha Nayla, mangsa penipuan di tangan pemberi pinjaman palsu. Saya kehilangan sekitar Rp300.000.000 karena saya membutuhkan modal besar Rp300.000.000.000. Saya hampir mati, saya tidak punya tempat untuk pergi. bisnis saya hancur, dan dalam proses itu saya kehilangan anak dan ibu saya. Saya tidak tahan lagi dengan kejadian ini. Minggu lalu saya bertemu dengan seorang teman lama yang memperkenalkan saya kepada seorang ibu yang baik, Ms. Christabel Missan World Investment Investment Company, yang akhirnya membantu saya mendapatkan pinjaman Rp500.000.000.000.
BalasHapusIbu yang baik, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih, dan semoga Tuhan terus memberkati ibu yang baik Christabel Missan dan teman saya. Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberikan saran kepada sesama orang Indonesia, bahwa ada banyak penipu di internal, jadi jika Anda memerlukan pinjaman perdamaian dan keamanan dan siapa pun yang membutuhkan pinjaman mendesak harus cepat, hubungi Christabel Missan email christabelloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email: aishanaylad@gmail.com.
Nomor whatsApp saya 6283867549567
Anda juga dapat menghubungi ibu Christabel yang baik
nomor whatsApp 15614916019
Untuk pertanyaan, silakan Christabelcare - Pusat Layanan Pelanggan 24/7 kami 19177461022
Anda juga dapat menghubungi email Christabel Customer Care di customerervicechristabelloan@gmail.com.
Dan Anda masih dapat menghubungi teman saya yang memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman ibu yang baik, Lady Liliyana, email: liliyanabasuki@gmail.com
terima kasih allah itu luar biasa.
Salam
BalasHapusTolong kalian semua harus membaca apa yang saya katakan. . . .
Biarkan saya perkenalkan dulu diri saya, Nama saya Adhityas Kripsiani, saya berasal dari kota Bandung, saya bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan di Yogyakarta.
Harapan saya dan impian tertinggi saya adalah ingin memiliki bisnis atau toko sendiri, tetapi jika Anda hanya mengandalkan gaji Anda, mungkin butuh waktu yang sangat lama di mana biaya sewa dan anak-anak yang telah terakumulasi hanya akan lebih sulit dan lebih lama mimpi itu tidak akan terwujud
Saya mencoba "buka internet dan saya melihat tulisan orang-orang sukses yang dibantu oleh seorang klerus dari sana saya mencoba untuk menghubunginya, pada awalnya saya terus mengirim sms sampai saya mendapat balasan dari perusahaan yang merupakan awal kesuksesan saya. Jika Anda mau untuk mendapatkan cara yang mudah untuk SOLUSI MUDAH, CEPAT MEMBAYAR HUTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI LAINNYA, TANPA KEBUTUHAN RITUAL, CEPAT CEPAT. Saya mencoba menghubungi Perusahaan Pinjaman Rebacca Alma dengan kompensasi yang sama untuk impian saya dan untuk membayar hutang, terima kasih Tuhan kepada Tuhan yang maha kuasa melalui bantuannya. Saya sekarang membuka bisnis distribusi di Bandung. Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Irlina Tuty Sartika untuk merujuk saya ke perusahaan pinjaman tempat saya mencapai impian saya sekarang.
Hubungi ibu yang baik REBACCA ALMA LOAN COMPANY melalui emailnya rebaccaalmaloancompany@gmail.com Untuk penjelasan lebih rinci, silakan. Anda juga dapat menghubunginya melalui Whatsapp 14052595662
Anda mungkin ingin mengajukan pertanyaan, hubungi saya melalui email saya adhityaskripsiani@gmail.com. Anda juga dapat menghubungi wanita yang merujuk saya ke perusahaan pinjaman yang sah ini, Mrs. irlinatutysartika15@gmail.com
Anda tidak perlu ragu atau dibodohi dan dikejar-kejar oleh hutang lagi, sekarang saya berbagi pengalaman yang saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat. Amin ...
Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa stres dan kesulitan keuangan,
BalasHapusSetelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditur online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan
Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu hanya lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memerintahkan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.
Terima kasih banyak untuk Ms. Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. Maria dengan baik melalui E-mail (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,
Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)
Terima kasih semua.
Salam semuanya !!
BalasHapusSaya hanya memiliki kesaksian singkat untuk dibagikan kepada Anda semua. Nama saya Endang Shut dari Indonesia. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya mengalami kesulitan keuangan, dan dalam keputus-asaan, saya dibohongi oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ny. REBACCA ALMA yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp.950.000.000 Sembilan Ratus lima puluh Juta dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau kesulitan, Semuanya berjalan dengan baik dan lancar. lancar dengan tingkat bunga hanya 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya ajukan dikirim langsung ke akun saya tanpa penundaan atau ketidaknyamanan. Karena saya berjanji kepadanya bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman yang dapat diandalkan dalam bentuk apa pun, silakan hubungi dia melalui email langsungnya: rebaccaalmaloancompany@gmail.com
Rincian Kontak Ibu Baik. Silakan hubungi dia dia sah.
Nama: Rebacca Alma
Telepon: +14052595662
WhatsApp: +14052595662
https://Instagram.com/rebaccaalma
e_mail: rebaccaalmaloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya endangshut2@gmail.com. Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan yang merupakan pembayaran cicilan bulanan. Saya berharap Anda berhasil menghubungi REBECCA ALMA LOAN COMPANY. Tuhan memberkati kalian semua
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
PENAWARAN PINJAMAN YANG MENDAFTAR Berlaku SEKARANG.
BalasHapusPencari Pinjaman yang Terhormat,
Salam dari REBACCA ALMAL LOAN COMPANY.
Kami adalah Pemberi Pinjaman yang bersertifikasi yang menawarkan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan pinjaman. Kami memberikan pinjaman untuk proyek, bisnis, pajak, Hutang, tagihan, dan banyak alasan lainnya. Kami beroperasi dengan tingkat bunga 2%. dapatkan dengan mendapatkan pinjaman dari perusahaan ini, jadi Apakah Anda memerlukan pinjaman? Apakah Anda berhutang? Apakah Anda ingin memulai bisnis dan membutuhkan modal? Apakah Anda memerlukan pinjaman atau pendanaan untuk alasan apa pun? Bantuan Anda akhirnya ada di sini, karena kami berikan pinjaman kepada semua orang dengan tingkat bunga yang lebih murah dan terjangkau hanya 2%, jika berminat silakan hubungi kami hari ini di: (rebaccaalmaloancompany@gmail.com) dan dapatkan pinjaman Anda hari ini.
kami memberikan yang berikut;
*Perbaikan rumah
* Pinjaman Inventor
* Kredit Mobil
* Pinjaman Konsolidasi Utang
* Jalur Kredit
* Pinjaman Kedua
* Pinjaman Bisnis
*Pinjaman pribadi
* Pinjaman Internasional.
Kami bersertifikat, dapat dipercaya, dapat diandalkan, efisien, Cepat dan dinamis ALLAH. Jika Anda tertarik, silakan hubungi kami melalui WhatsApp Number +14052595662
Semoga berhasil,
PERUSAHAAN PINJAMAN REBACCA.